Umumnya anak usia prasekolah belum memahami betul arti kata yang ia
ucapkan. Dia juga belum memahami apakah kata-kata itu pantas atau tidak
untuk diucapkan. Ketika anak mengatakan kata kotor atau kasar, bukan
bermaksud memaki, tetapi semata-mata hanya sekadar meniru. Seorang
psikolog bernama Maesera Idul Adha, Psi dari RS Fatmawati Jakarta
mengatakan; perilaku suka meniru sudah melekat pada anak usia
prasekolah. Apa yang didengar atau dilihat di lingkungannya akan ditiru
anak. Begitu ada yang baru di lingkungannya, termasuk kata-kata kasar
akan cepat diadposi oleh anak. Anak begitu bersemangat mengekplorasi
berbagai hal di lingkungannya. Dan orang tua tentunya tidak boleh
berdiam diri. Anda sebagai orang tua perlu mengambil sikap agar tidak
menimbulkan hal-hal negatif
Berikut langkah-langkah bijak yang bisa diterapkan para orang tua untuk anaknya:
1. Cari tahu penyebabnya
Orang
tua harus jeli mencari penyebab anak yang senang menggunakan kata-kata
kasar. Apakah setiap anak mengucap kata kasar, lalu ditertawakan oleh
orang lain di rumah? Kalau memang demikian, berikan pengertian kepada
semua anggota keluarga untuk tidak memberikan respons positif bila anak
melontarkan kata-kata yang kurang pantas.
2. Mendampingi anak
Boleh
saja menghindari lingkungan yang mengesahkan budaya mengucap kata-kata
yang tidak pantas. Namun Anda tidak bisa terus menerus mensterilkan
lingkungan anak. Lambat laun akan ada pengaruh dari lingkungan luar yang
tidak sesuai dengan nilai positif yang Anda ditanamkan di rumah. Untuk
mencegah hal ini terjadi, Anda bisa menjelaskan dengan sabar kepada anak
bahwa kata-kata kasar itu tidak pantas untuk diucapkan.
3. Jangan langsung marah
Berusahalah
bersikap wajar dan tidak memarahi anak. Kemarahan terkadang justru
membingungkan anak dan bukan menjadi cara efektif untuk mencegah anak
tidak mengucapkan kembali kata-kata kasar tersebut. Didalam beberapa
kasus, anak yang kurang mendapat perhatian, justru akan mengulangi hal
yang tidak disukai orangtua agar ia dimarahi. Bagi anak, dimarahi
orangtua menjadi salah satu bentuk perhatian.
4. Menjelaskan arti katanya
Coba
tanyakan pada anak apa maksudnya mengucapkan kata tersebut. Mungkin ia
tidak bisa menjelaskannya. Artinya ia memang tidak paham apa arti kata
kasar dan jorok tersebut dan belum sadar kalau kata-kata itu dapat
menyakiti orang lain. Tugas Anda sebagai orang tua adalah menggali
pemahaman anak mengenai kata tersebut dan mencari tahu alasan anak
melontarkannya, lalu meluruskan perilaku yang tidak pantas tersebut.
5. Membimbing dan mengarahkan
Jangan
mudah menyerah jika anak sudah dinasihati, namun tetap mengulang
kata-kata tidak pantas itu. Tugas orangtua adalah membimbing dan
mengarahkan anak Anda secara terus menerus.
6. Membuat kesepakatan
Bila
anak masih saja mengulangi kata kasar dan kotor, meski sudah dinasihati
berulang kali, buatlah kesepakatan. Berikan hukuman yang sudah
disepakati bersama, namun jangan memberikan hukuman fisik. Contohnya;
anak diminta duduk selama tiga menit tidak boleh kemana-mana atau tidak
boleh bermain.
Alasan anak berkata kasar sangat beragam, di
antaranya mencari perhatian orang tua, merasa senang atau bangga serta
pengaruh dari lingkungannya. Perilaku buruk ini tentu saja bisa diatasi
dengan memberi contoh yang baik di lingkungan keluarga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar