Rabu, 28 Januari 2015

Buah dan Sayuran yang Tidak Perlu Dikupas Kulitnya

Kulit memang merupakan bagian tubuh yang paling luar artinya yang pertama kali bersentuhan dengan dunia luar, seperti udara, debu, air, dan sebagainya. Begitu juga dengan buah-buahan dan sayuran. Kulit buah juga demikian, berada paling luar yang melindungi tubuh bagian dalamnya. Karena kulit merupakan bagian paling luar, tidak jarang muncul anggapan bahwa kulit buah atau sayuran itu kotor atau tidak lebih baik dari isi bagian dalamnya. Sehingga bila ingin mengonsumsi buah atau sayuran dianggap lebih baik dengan cara mengupas kulitnya terlebih dahulu.

Sering kita mendengar anjuran, jangan lupa konsumsi banyak buah dan sayuran. Tapi terkadang tidak memperhatikan cara pengolahannya yang baik dan benar, sehingga kita tidak bisa mendapatkan manfaat besar dari buah dan sayuran tersebut. Seorang ahli nutrisi Katie Cayuto, R.D., menjabarkan beberapa jenis buah dan sayuran tertentu yang sebaiknya tidak dikupas saat akan dikonsumsi.

1. Kentang 
Ternyata 20 persen nutrisi kentang seperti vitamin B dan mineral kelumit ada dalam kulit kentang. Kandungan seratnya pun ada dalam kulitnya. Jadi, ketika Anda akan mengolah kentang, cukup bersihkan saja kulitnya tanpa harus mengupasnya.

2. Terong 
Kulit terong mengandung phytonutrient yang disebut nasunin, antioksidan ampuh yang dapat mengatasi kerusakan kulit karena penuaan atau penyakit.

3. Ubi 
Kandungan nutrisi ubi berada di kulitnya. Kulit ubi mengandung vitamin C, kalium, dan betakaroten.

4. Mentimun 
Kulit mentimun mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan imun tubuh serta serat. Kandungan seratnya juga dapat mencegah konstipasi.

5. Wortel 
Semua kandungan antioksidannya berada tepat di bawah kulit wortel. Jadi Anda cukup mencuci wortel tanpa harus mengupasnya jika akan mengolahnya.

6. Apel 
Kulit apel kaya akan serat, sehingga jika kita mengonsumsi buah ini tanpa mengupas kulitnya, kita akan merasa cepat kenyang dan pencernaan pun lancar. Kulit apel kaya akan quercitin, vitamin C, dan triterpenoid yang dapat melawan kanker.

Jadi, bila kita mengonsumsi jenis buah dan sayuran di atas dengan mengupas kulitnya, maka sama saja membuang manfaat besarnya yang mereka miliki. Jadi, cukup membersihkan kulitnya dengan mencucinya sebersih mungkin sebelum Anda makan atau mengolahnya untuk masakan.

sumber: kesekolah.com

Terapkan Kebiasaan Ini Jika Anda Selalu "Overthinking"

Kebanyakan mikir alias overthinking adalah kebiasaan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan hal-hal yang belum tentu bermanfaat. Ini berbeda dari sifat pemikir. Sifat pemikir cenderung memikirkan hal-hal yang memang perlu dipikirkan. Overthinking biasanya muncul ketika Anda sedang menghadapi masalah atau tantangan. Anda mungkin harus membuat keputusan besar dalam hidup, apakah keputusan yang Anda ambil sudah benar atau salah? Lalu apa yang terjadi ketika ternyata Anda salah mengambil keputusan?

Nah, ketakutan dan kekhawatiran itu yang bikin Anda jadi overthinking. Padahal, penelitian selama lebih dari 20 tahun tidak bisa membuktikan kalau overthinking bakal berakibat baik. Sebaliknya, overthinking justru menghambat penyelesaian masalah. Daripada terus terjebak dalam kebiasaan tidak baik itu, lebih baik gunakan cara ini untuk menghentikannya.

1. Cari Penyebabnya 
Overthinking bukan sifat yang dibawa sejak lahir, tapi kebiasaan. Prosesnya langsung dan cepat. Jadi begitu dapat masalah, seketika itu juga Anda ingin berpikir karena Anda panik. Lalu, Anda tidak sadar kalau udah mikir selama berjam-jam dan tetap tidak dapat solusi apa-apa. Sebaiknya, Anda bisa mempelajari situasi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjauhi sumber-sumber masalah.

2. Cari Teman yang membuatmu ceria 
Siapa yang ada disekitarmu biasanya akan berpengaruh pada dirimu sendiri. Akan lebih baik jika Anda bisa menjauhi mereka yang selalu bersedih atau hidupnya rumit. Pasalnya, secara otomatis hal-hal negatif itu akan berpengaruh pada dirimu.

3. Cari teman ngobrol 
Bagi Anda yang merasa punya kebiasaan overthinking, sebaiknya hindari kesempatan buat sendirian. Semakin sering Anda sendiri dan berdiam diri maka semakin parah kebiasaan overthinking-mu itu. Mengurung diri di kamar atau melamun akan memancing otakmu untuk memikirkan hal yang tidak penting.

4. Cari kegiatan fisik 
Kebiasaan banyak mikir akan muncul ketika Anda tidak punya kerjaan. Nah, itulah alasannya kenapa Anda harus mulai menyibukkan diri. Buat dirimu sesibuk mungkin, pastikan kalau Anda tidak punya waktu buat diam dan berpikir.

5. Batasi waktu berpikir dan catat apa yang dipikirkan 
Jika merasa bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk berpikir, sebaiknya Anda lakukan hal ini. Pertama, tentukan berapa lama Anda boleh berpikir, misalkan 15 menit. Kedua, ambil kertas dan pulpen lalu tulis apa saja yang Anda pikirkan selama 15 menit itu. Setelah waktu habis, apa Anda sudah bisa membuat keputusan atau menemukan solusi untuk masalahmu? Kalau sudah tentu itu kabar baik.

Nah, mari mulai mengenali diri sendiri. Jika Anda sadar dengan kebiasaan buruk yang Anda punya, maka segeralah berubah untuk memperbaiki diri mulai sekarang.

sumber: kesekolah.com