Senin, 12 Januari 2015

Cara Mudah Menambah Tinggi Badan

Banyak wanita dan lelaki yang merasa kurang percaya diri dalam berpenampilan dikarenakan postur tubuh yang kurang ideal. Termasuk postur tubuh yang kurang tinggi adalah salah satu masalahnya dan biasanya penyebab dari masalah itu adalah karena faktor keturunan (genetik) tapi tidak selamanya faktor keturunan yang terus jadi pemicunya.

Memiliki postur tubuh yang tinggi dan propesional adalah dambaan setiap orang, banyak cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan tubuh yang tinggi dan ideal bahkan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk itu. Ada beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan tinggi badan. Latihan- latihan yang dilakukan adalah untuk meninggikan badan, memperpanjang tulang belakang, meningkatkan fleksibelitas dan memperkuat otot-otot perut.

Berikut tips latihan untuk meninggikan badan: 
1.Gerakan Menendang 
Caranya berdiri dan lebarkan kaki, angkat satu kaki, kemudian lakukan tendangan, lakukan gerakan menendang ini minimal 20 kali pada satu kaki dan kemudian beralih ke kaki berikutnya. Lakukan masing-masing 20 kali tendangan, latihan ini dapat memperpanjang tulang kering dan paha yang akan berdampak pada tinggi badan.

2. Melompat 
Cara yang paling praktis untuk melakukan gerakan ini adalah dengan menggunakan tali. Akan lebih menyenangkan bila dilakukan sambil mendengarkan musik yang menghentak atau musik kesukaan Anda. Lakukan gerakan ini sebanyak 300 kali setiap latihan.

3. Lari cepat jarak pendek (sprint) 
Gerakan ini sangat bermanfaat meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan. Penekanan pada otot kaki selama latihan berdampak pada pemanjangan tulang dan otot. Untuk latihan sprint ini usahakan dilakukan pada permukaan yang alami seperti lantai khusus atletik atau rumput jangan gunakan lantai beton, dan frekuensinya jangan terlalu sering untuk menghindari pembengkakan pada otot.

4. Bersepeda 
Gunakan pedal sepeda yang bisa membuat kaki Anda lurus pada posisi terjauh, sehingga membuat jari kaki terus mencapai pedal. Gerakan ini menyebabkan peregangan pada kaki dan bisa membuat kaki lebih panjang. Lakukanlah bersepeda selama 10 sampai 15 menit.

5. Berenang 
Disamping menyenangkan renang juga merupakan olahraga yang sangat efektif untuk membuat tubuh lebih fleksibel. Untuk melakukan ini memang dibutuhkan keahlian dalam berenang, atau kalau Anda baru belajar gunakan kolam yang lebih rendah dari ukuran tubuh Anda. Bila sudah bisa berenang, lakukan renang gaya dada selama minimal 20 menit.

6. Gerakan Berayun 
Gerakan ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan tali yang diikat pada tempat yang tinggi dan diberi pegangan, atau besi yang berbentuk tiang gawang atau yang paling praktis adalah kusen pintu rumah yang cukup tinggi. Raih pegangan ayunan dan biarkan tubuh Anda berayun dengan posisi kaki lurus sesekali kaki bisa ditekuk, lakukan dengan senyaman mungkin agar tubuh Anda relax. Lakukan gerakan berayun ini selama 10 kali setiap kali latihan dalam sehari.

Ingat kita harus rutin melakukannya, Karena memang untuk bisa menambah tinggi badan perlu waktu dan mungkin hasilnya tidak nampak dalam seketika. Yang terpenting Anda harus bersabar dan mengikuti langkah yang benar.

sumber: kesekolah.com

Kebiasaan Ini Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan

Setiap orang pasti memiliki kebiasaan buruk yang sulit hilang sejak masih anak-anak. Kebiasaan tersebut seperti mengisap jempol, suka menggerak-gerakan kaki, memutar-mutar rambut, dan menggigiti kuku. Sayangnya banyak dari Anda yang tidak menyadari bahwa kebiasaan tersebut mampu menimbulkan bahaya untuk kesehatan. Contohnya adalah kebiasaan menggigiti kuku.

Berikut bahaya kesehatan yang tersimpan dari kebiasaan menggigiti kuku: 
1. Infeksi kuku 
Menggigiti kuku mampu menimbulkan luka dan lecet baik di kuku maupun kulit di sekitar kuku. Sehingga Anda memberikan tempat baru bagi bakteri, dan mikroorganisme lainnya untuk bersembunyi dan berkembang biak. Mereka yang suka menggigiti kuku cenderung terkena paronychia yang merupakan infeksi kulit di sekitar kuku yang menyakitkan.

2. Masalah gigi 
Kebiasaan menggigiti kuku tidak hanya mempengaruhi kesehatan kuku Anda, namun juga gigi Anda. Gigi Anda bisa bergeser ke posisi yang salah, aus lebih awal, atau menjadi keropos dari waktu ke waktu. Menggigiti kuku juga dapat merusak susunan gigi Anda sehingga gigi atas dan bawah Anda menjadi tidak selaras.

3. Bakteri atau virus 
Kebiasaan menggigit kuku yang dilakukan secara konstan dapat menyebabkan bakteri atau virus menyebar dari kuku dan jari ke jari lainnya, atau ke bibir dan mulut. Ketika jari terus menerus basah karena air liur, hal ini dapat menyebabkan infeksi ragi di kuku dan herpes oral. Bakteri dan virus juga dapat menyebabkan kuku dan dasar celah-celah kecil kuku melemah. Kebiasaan menggigit kuku juga dapat menyebabkan jari menjadi bengkak bahkan berdarah, dimana bakteri melakukan perjalanan menuju aliran darah.

4. Timbul kutil 
Human papillomavirus (HPV) merupakan virus yang rentan mengenai orang yang suka menggigiti kuku. Hasilnya akan muncul di sekitar kuku Anda. Dan karena Anda suka menggigiti kuku, maka virus ini juga bisa menyebar ke mulut dan bibir Anda.

5. Menurunkan kualitas kesehatan Anda 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20%-30% orang yang mempunyai kebiasaan untuk menggigiti kuku, memiliki kualitas kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sebab efek dari kebiasaan ini akan membuat mereka rentan sakit karena masuknya bakteri, stres karena menahan sakit, dan masalah kesehatan lainnya.

Nah, sebelum semua hal di atas terjadi sama Anda, segeralah hentikan kebiasaan menggigit kuku. Selain merusak keindahan kuku, juga dapat membahayakan kesehatan Anda.

sumber: kesekolah.com

Cara Memupuk Rasa Optimis dalam Diri Anak

Optimis adalah suatu sifat yang baik karena orang yang optimis senantiasa memandang sesuatu dari sisi yang baik. Sifat ini pun memicu timbulnya sikap pantang menyerah dan menjadikan orang lebih tegar dan kuat menghadapi problematika hidup. Tentu baik jika anak Anda pun memiliki sifat dan sikap seperti ini. Anak dengan pribadi yang optimis selalu percaya bahwa dirinya melakukan sesuatu yang baik, sehingga anak tidak akan pernah takut untuk mencoba dan tidak takut gagal serta tidak cepat murung ketika melakukan kesalahan.

Sikap optimistik perlu dipupuk sejak dini dengan bantuan dari Anda sebagai orangtua dan pembimbing atau mentor untuk perkembangan diri anak Anda. Dalam mendidik anak menjadi pribadi yang optimis, Anda perlu memulainya dari diri Anda sendiri. Berikan contoh bagaimana bersikap optimis dengan menjadi pribadi yang optimis juga. Dengan begitu anak Anda akan mudah belajar dengan mengikuti dan meniru sikap optimis dari Anda.

Berikut cara mendidik anak Anda untuk bersikap optimis: 
1. Memberi pengertian 
Memberi pengertian sangat penting, terutama ketika anak Anda melakukan kesalahan. Jangan bersikap keras pada anak Anda jika Anda ingin anak Anda tumbuh menjadi pribadi yang optimis. Kita tentu sadar bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang sangat manusiawi dan setiap orang melakukannya, karena tidak ada manusia yang sempurna yang bebas dari kesalahan.

2. Memberikan pujian 
Selalu beri pujian jika anak Anda melakukan sesuatu yang baik. Pujian adalah perkataan yang terlihat sepele namun sebenarnya sangat penting untuk Anda berikan, karena dengan memberi pujian anak Anda bisa bersemangat untuk melakukan hal hal baik lagi.

3. Ceritakan kisah tokoh terkenal 
Banyak kisah yang dapat Anda ceritakan mengenai sikap optimistik. Anda bisa mulai dari tokoh mana saja yang selalu pantang menyerah dalam mewujudkan cita citanya. Tokoh tokoh penemu merupakan teladan yang bagus untuk diceritakan pada anak Anda sehingga ia pun tahu dan mengerti pentingnya sikap optimistik dan pantang menyerah yang pasti dimiliki oleh para tokoh tokoh luar biasa tersebut.

4. Istimewakan anak 
Jangan pernah sekali sekali membandingkan anak Anda dengan anak-anak yang lain, karena hal itu hanya akan menjadikan si anak menjadi kurang percaya diri. Setiap anak istimewa, adalah kalimat yang harus Anda tanamkan baik baik dalam diri Anda dan anak anak Anda.

Kenali dan temukan bakat yang menonjol pada diri anak Anda untuk membuatnya merasa bangga dan memiliki nilai lebih di mata orang lain.

sumber: kesekolah.com

Anak Sering Menutup Diri? Ini Tips Mengatasinya

Orangtua pasti menginginkan agar anak bisa tumbuh menjadi anak yang aktif, ceria, berani bicara, dan terbuka pada orangtuanya. Namun kenyataannya, semakin anak tumbuh besar, mereka justru semakin tertutup dan menjauh dari orangtua. Komunikasi antara orangtua dan anak menjadi terhambat, karena anak sering menutup diri dan enggan untuk menceritakan apa yang dialaminya sehari-hari.

Padahal komunikasi ini sangat berguna untuk membantu anak berbagi cerita dan pengalaman, serta mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam hidup. Kecerdasan dan perkembangan anak tentu ditentukan dari cara mereka berkomunikasi. Bila anak termasuk tertutup terlebih pada orangtua, tentu ini menjadi masalah. Saat anak enggan menceritakan apa yang dialaminya sehari-hari pada orangtua, tentu ini menyulitkan orangtua untuk lebih memberi pengarahan.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar anak mau berkomunikasi dan lebih terbuka. Hal pertama ialah tentunya jangan memaksa mereka. Posisikan diri sebagai teman, ajak mereka berbicara dengan nyaman sehingga mereka tidak merasa tertekan.

Hindari pula memberi kritik pada anak. Anak tentu tidak pernah menyukai kritik yang dilontarkan terlebih dari orangtua. Mungkin kata-kata berupa kritik memang tanpa disadari terucap saat menghakimi atau menyalahkan anak. Namun ingatlah kata-kata motivasi yang dibutuhkan anak.

Menjadi pendengar yang baik juga penting agar mereka terpancing untuk lebih terbuka. Dengarkan apa yang ingin mereka bicarakan, buatlah suasana tenang dan sepi. Anda bisa mengajak anak berbicara saat mereka tengah beraktivitas seperti di sela-sela bermain atau menonton. Dengan begitu ia lebih nyaman ltu6mengungkapkan pendapatnya.

Mengajukan beberapa pertanyaan spesifik juga bisa dilakukan untuk memulai pembicaraan dengan anak. Seperti menanyakan bagaimana tadi di sekolah,bagaimana pelajarannya atau bermain apa ketika istirahat. Dengan memberi anak pertanyaan, mereka tanpa diduga akan mulai bercerita.

Itulah beberapa trik yang bisa dilakukan agar anak lebih terbuka terhadap Anda.

sumber: kesekolah.com