Kamis, 20 November 2014

Ini yang Akan Terjadi pada Jika Duduk Terlalu Lama

Hitunglah berapa banyak waktu yang Anda habiskan dalam sehari hanya untuk duduk. Aktivitas seperti berkendara, bekerja di depan komputer dan menonton siaran dari televisi merupakan aktivitas yang mengharuskan Anda untuk duduk.Bisa saja Anda duduk selama berjam-jam setiap hari, tanpa sadar bahwa sebenarnya duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah serius terhadap kesehatan.

Kalau Anda terlalu lama duduk, sebaiknya mulai sekarang Anda sering menyelingi duduk Anda dengan berjalan dan menghirup udara alami. Sebuah fakta kesehatan yang mengerikan terungkap. Inilah yang terjadi pada tubuh ketika Anda duduk terlalu lama dan tidak mengimbanginya dengan gerak maupun minum air. Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Kepala 
Duduk terlalu lama bisa menyebabkan gumpalan darah di kepala. Hal ini disebabkan oleh darah yang tidak lancar beredar pada tubuh sehingga menggumpal di sana. Bahaya yang mengintai adalah penyakit stroke.

Leher 
Cairan yang tertahan di bagian persendian dan kaki, bisa naik ke bagian leher pada waktu malam. Hal ini menyebabkan sleep apnea atau berhenti nafas saat tidur.

Paru-paru 
Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit gagal jantung, berhati-hatilah. Duduk terlalu lama bisa menyebabkan cairan masuk ke paru-paru Anda.

Jantung 
Penyakit jantung seringkali disebabkan oleh gaya hidup. Namun bagi mereka yang mengalami gagal jantung dan sleep apnea, cairan akan menumpuk di bagian leher dan paru-paru sedikit demi sedikit.

Perut 
Meski nampaknya hanya menyakiti bagian punggung bawah, namun duduk terlalu lama bisa membawa Anda pada resiko sakit kanker kolon dan obesitas. Hal ini karena banyak metabolisme tubuh seperti pengolahan glukosa dan lipid terganggu.

Paha 
Saat Anda duduk, paha tertahan oleh kursi. Cairan yang ada pada tubuh akan menumpuk di sana, menyebabkan banyak masalah seperti di atas. Bagaimana Menghindari Masalah di Atas?

Jangan remehkan kondisi Anda saat bekerja dan duduk terlalu lama. Anda berinteraksi dengan kursi, pekerjaan, AC, layar komputer dan semua itu sebenarnya memberikan tekanan pada tubuh Anda. Setiap satu jam sekali, cobalah untuk bergerak. Entah itu ke toilet, maupun menghirup udara segar di luar ruangan agar paru-paru mendapatkan udara alami yang baik. Berjalan akan membantu tubuh melancarkan kembali metabolismenya sehingga tidak perlu ada penggumpalan dan gangguan kesehatan seperti di atas.Sejenak meninggalkan meja kerja selama 5-10 menit bisa menyegarkan kembali pikiran Anda, menjernihkan pandangan mata dan melancarkan peredaran darah. Jangan remehkan resiko ini. Semoga bermanfaat.

sumber: kesekolah.com

Tantangan Membesarkan Anak di Era Digital

Setiap zaman punya tantangan masing-masing, setiap perubahan, sekalipun membawa kemajuan, juga akan mempunyai dampak negatif. Membesarkan anak di era informasi ini tantangannya juga tidak kalah mengerikan. Kalau sebagai orang tua tidak pandai-pandai mengantisipasinya, anak-anak bukan menjadi ahli atau pengguna teknologi informasi tapi jadi korbannya. Teknologi yang semakin maju dan perkembangan dunia digital yang semakin pesat ternyata memberikan tantangan baru bagi para orang tua. Membesarkan anak di era digital ini terbilang berat. Sebagai orang tua, selain harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, kita juga perlu memiliki siasat baru dalam mengasuh anak.

Ada beberapa hal yang akan dialami anak-anak yang tumbuh di era digital ini. Dan sebagai orang tua, kita perlu mengetahui tantangan besar yang harus kita hadapi saat membesarkan anak di era digital yang semakin mengglobal ini.

1. Anak-Anak Tidak Belajar Melalui Interaksi Tatap Muka Langsung 
Bagaimana cara bayi belajar berekspresi dan mengeluarkan emosi? Bagaimana cara mereka mulai mempelajari bahasa? Mereka melakukannya dengan melihat ekspresi wajah orang tua dan mereka jadi makhluk sosial dengan memiliki sejumlah kemampuan penting ketika sudah masuk sekolah. Sayangnya, banyak orang tua saat ini yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget mereka. Sehingga waktu yang tersisa untuk anak-anak jadi semakin sedikit. Anak-anak pun jadi kesulitan untuk belajar melalui interaksi langsung dengan orang tuanya.

2. Kemampuan Membaca Anak-Anak Bisa Menurun 
Sebuah studi yang dilakukan oleh Schugars dari West Chester University mengungkapkan bahwa pemahaman membaca anak-anak bisa terpengaruh. Penelitian mereka memperlihatkan bahwa anak-anak yang membaca buku cetak memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang hanya menggunakan buku eletronik (e-book). Salah satu penyebabnya adalah ketika membaca buku elektronik, perhatian anak-anak lebih terfokus pada fitur visual dan bukan pada teks bacaan.

3. Anak-Anak Butuh Lebih Banyak Waktu untuk Didampingi 
Orang tua harus berhati-hati agar anak-anak tidak kecanduan internet. Sebagai orang tua, Anda harus meluangkan waktu untuk mendampingi mereka ketika mereka mengakses dunia maya. Banyak situs yang kurang sesuai untuk anak-anak. Selain itu, Anda juga sudah harus bisa memberikan pendidikan dan pemahaman tentang penggunaan internet yang sehat sejak dini kepada anak-anak Anda.

Banyak kemudahan yang kita dapatkan di era digital ini. Tapi tantangan baru pun akan terus bermunculan. Dan tugas sebagai orang tua untuk mendidik anak pun bisa terasa lebih berat saat ini.

 sumber:  kesekolah.com