Kamis, 24 Juli 2014

Dari Gigi, Penyakit-Penyakit Ini Pun Bisa Dideteksi

Gigi adalah organ tubuh yang tidak ada duanya. Walaupun gigi palsu saat ini hampir tidak bisa dibedakan dengan yang asli, namun tetap saja Anda tidak bisa menumbuhkan gigi lagi ketika dewasa. Oleh karena itu, Anda tentu setuju jika kita harus merawat gigi dengan baik.Gigi harus rajin dibersihkan dengan menyikatnya minimal dua kali dalam sehari, terutama sebelum tidur. Selain itu, kebiasaan berkumur dengan air bersih setelah makan juga sangat disarankan untuk mengangkat sisa-sisa makanan. Sayangnya perawatan pribadi tidak cukup untuk menjamin kondisi gigi Anda baik-baik saja.

Banyak dari kita yang menyepelekan pemeriksaan gigi secara rutin. Padahal pemeriksaan gigi enam bulan sangat menguntungkan dan tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Selain menjaga kesehatan gigi, mulut Anda bisa mengungkapkan banyak tentang keadaan kesehatan secara keseluruhan.

Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa ditemukan oleh dokter gigi: 
1. Penyakit jantung 
Penyakit gusi seperti gusi bengkak, sakit dan pendarahan saat menyikat berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke. Penyakit gusi atau rongga mulut memproduksi bakteri yang banyak dan menumpuk. Jadi, jika ada masalah di katup jantung Anda, bakteri-bakteri itu akan menyerbu dan menyebabkan infeksi jantung

2. Leukemia 
Jika dokter gigi Anda pemberitahuan bahwa gusi sangat merah dan meradang, mungkin menunjukkan tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih. Ini adalah tanda leukemia,pengujian lebih lanjut tentu diperlukan.

3. Diabetes 
Pernahkah memperhatikan bahwa Anda memiliki bau mulut? Mulut kering? Atau gusi yang berdarah namun tidak kunjung surut? Ini mungkin berarti bahwa gula darah tidak dikontrol dengan baik. Jika memiliki diabetes dan tidak mengontrol gula darah, Anda akan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi.

4. Masalah perut 
Jika ada erosi gigi pada permukaan enamel dan semakin luas erosinya, hal itu mungkin disebabkan oleh asam lambung dari perut Anda . Asam ini adalah stripper enamel, hal ini juga mungkin menunjukkan gangguan makan seperti bulimia.

5. Anemia 
Jika dokter gigi menemukan bahwa gusi Anda sakit dan pucat atau Anda memiliki lidah menggembung, atau lebih halus dari yang seharusnya, Anda mungkin mengalami anemia. Indikasi tersebut artinya Anda tidak memiliki cukup sel darah merah. Bisa juga jumlah sel dalam hemoglobin tidak seimbang.

6. Rematik 
Kesehatan gigi mempengaruhi keadaan penderita rematik. Survei ilmiah menunjukkan bahwa orang yang menderita rematik hampir delapan kali lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit gusi daripada orang yang tidak memiliki diagnosis ini. Hal tersebut ditandai dengan peradangan dan infeksi.

7. Kanker 
Bagian kasar di dalam serta pendarahan di mulut Anda tanpa alasan yang jelas, luka putih dan bintik-bintik di mulut Anda yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi indikasi dari kanker mulut.

Rupanya gigi bisa mengungkapkan penyakit, oleh karena itu jangan meremehkan jika ada masalah di gigi Anda. Berkonsultasi dengan dokter gigi terdekat.

Sumber: kesekolah.com

Pentingnya Mengajarkan Anak Jadi Pemberani

Membuat anak menjadi pemberani sangat penting menjadi bekal kita dalam mendidik anak, berani di sini tentu berani yang positif. Anak-anak umumnya menyimpan rasa takut terhadap beberapa hal tertentu, sekalipun apa yang ia takutkan tersebut hanya ada dalam imajinasinya. Biasanya anak merasa takut pada beberapa hal seperti monster, hantu, gelap malam, dan petir. Hal seperti ini sebenarnya wajar selama masih dalam kadar yang dapat dimaklumi. Namun jika Anda dapat membuatnya menjadi pemberani dan tidak takut dengan hal-hal di atas, kenapa tidak? Sebagai orang tua, Anda memiliki andil besar untuk membuat anak menjadi pribadi pemberani.

Berikut beberapa tips mengatasi rasa takut anak dalam berbagai kondisi: 
1.Rasa takut terhadap monster atau hantu 
Ketakutan ini sebenarnya hanya dipengaruhi oleh imajinasinya saja. Untuk mengatasi ketakutan anak terhadap hal-hal ini, pastikan Anda memberikan pemahaman pada anak tentang hal tersebut. Katakan kepada anak bahwa hal tersebut tidak ada dalam dunia nyata.

2.Rasa takut terhadap gelap 
Anak merasa sangat takut ketika gelap karena ia tidak dapat melihat apapun disekitarnya. Selain itu keadaan gelap yang cenderung sunyi juga akan menambah rasa takut anak. Untuk mengatasinya tempatkan lampu kecil di tempat tidurnya, dengan demikian kondisi kamar anak tidak akan gelap total. Ada baiknya pula Anda memilih lampu emergensi sehingga ketika listrik padam lampu akan tetap menyala untuk beberapa saat.

3.Rasa takut terhadap petir 
Suara petir yang keras seringkali mengagetkan dan membuat anak merasa takut. Untuk mengatasinya, hal pertama yang dapat anda lakukan adalah jangan menampilkan ekspresi wajah kaget atau takut agar anak tidak ikut-ikutan. Kemudian berilah pemahaman kepada anak, bahwa petir hanya merupakan pertanda akan turun hujan yang justru akan sangat menyenangkan.

4.Kesepian 
Ajarkan anak untuk memiliki mainan yang bisa menjadi teman tidurnya, dan yakinkan padanya, bahwa Anda tak akan pergi jauh-jauh darinya. Jika ia menangis pada malam hari, sebaiknya Mama menenangkan anak dengan cepat agar rasa takutnya berkurang.

Mari mendidik dan melatih keberanian dan kemandirian anak dengan hal-hal kecil sejak dini. Memberikan dia kebebasan memilih untuk melakukan apa yang mereka suka. Selama itu baik dan positif kita orang tua harus mendukung mereka.

Sumber: kesekolah.com