Selasa, 03 Februari 2015

Lindungi Anak dari Pengaruh Buruk Teman

Sangatlah penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa berteman itu merupakan sesuatu yang sangat penting bagi anak, bahkan anak yang tidak mempunyai teman bisa dikatakan kurang normal dari segi sosial dan pastinya dia memiliki problem tersendiri yang menyebabkannya tidak bisa berbaur dengan orang lain, karena anak kecil yang normal dia akan senang berkumpul dengan teman-temannya dan bermain bersamanya. Semakin bertambahnya umur anak, maka bertambah pula kebutuhannya untuk berteman.

Teman adalah salah satu faktor yang dapat memberi pengaruh yang baik dan yang buruk pada anak. Berteman dengan anak yang nakal dapat membuat anak meniru perilaku nakalnya. Anak yang berperilaku nakal tersebut bisa saja teman sekolah, teman sepermainan atau bahkan anak tetangga yang kita kenal dengan baik. Sebagai orangtua, tentu akan merasa khawatir jika anak memiliki teman-teman yang memberikan pengaruh buruk terhadap prilakunya sehari-hari. Lalu bagaimana jika pengaruh buruk tersebut didapatkan anak karena bergaul dengan anak tetangga yang orangtuanya kita kenal dekat?

Mulai menciptakan ruang 
Jika kita ingin melepaskan anak dari pengaruh buruk anak tetangga, batasi intensitas bertemu atau bermain mereka secara perlahan-lahan. Hal ini memang tidak mudah dikarenakan rumah dekat dengan rumah tetangga. Namun cobalah atur jam main anak kita secara seksama. Jangan biarkan anak bermain pada jam main si anak tetangga. Namun biarkan anak sesekali bermain dengan anak tetangga tersebut tetapi dalam pengawasan kita. Sehingga, jika ada perilaku anak tetangga yang kurang berkenan kita dapat langsung menegurnya.

Ajak anak berkomunikasi 
Pada titik tertentu, anak mungkin bertanya mengapa ia dilarang atau dibatasi untuk bermain bersama anak tetangga. Jika sudah begitu, cobalah menjelaskan tentang perilaku anak tetangga yang tidak baik dan tidak patut ditiru. Katakan pada anak, bahwa ia bebas berteman dengan siapapun asal memberi pengaruh yang baik. kita bisa berkomunikasi dengan anak tentang prilaku yang buruk sambil mendongeng. Karena dongeng adalah cara yang paling efektif untuk berkomunikasi dan menanamkan pesan moral pada anak tanpa terkesan menggurui.

Tumbuhkan pemahaman positif pada anak 
Karakter anak terbentuk dari hasil pemahaman tiga hubungan yang pasti dialami setiap manusia yang biasa disebut triangle relationship. Triangle relationship adalah hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), hubungan dengan lingkungan (dengan manusia lain dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan (spiritual). Hubungan dengan Tuhan sangat penting ditanamkan pada anak sejak dini.

Jika pemahaman positif sudah tertanam kuat pada diri anak, anak tidak akan mudah goyah pendiriannya dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk. Sebaliknya, justru anak kita yang senantiasa memberikan pengaruh positif kepada teman-temannya.

sumber: kesekolah.com