Jumat, 30 Januari 2015

Ini Alasan Mengapa Harus Melakukan "Bike to Work"

Gaya hidup sehat bukan lagi suatu hal yang baru. Banyak orang mulai sadar akan kebutuhan tubuh mereka yang paling utama yaitu kesehatan. Bahkan gaya hidup sehat muncul beraneka ragam hingga bisa dijadikan pilihan, termasuk salah satunya bike to work. Bike to work alias pergi bekerja pakai sepeda populer sejak beberapa tahun yang lalu, kegiatan bersepeda mulai digalakkan bukan hanya untuk menjaga kesehatan, namun juga mengurangi polusi udara. Apalagi kegiatan bersepeda ini paling baik dilakukan saat pagi hari. Bersepeda juga memiliki banyak manfaat secara sosial maupun kesehatan.

Berikut beberapa manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan: 
1. Meningkatkan suasana hati 
Tingkat oksigen dalam tubuh yang baik juga berpengaruh pada suasana hati yang baik. Cari jalan yang halus dan banyak pepohonan, Anda akan merasa tenang dengan sendirinya. Anda mungkin juga akan menemukan pengalaman lain yang belum pernah Anda alami sebelumnya.

2. Pernapasan yang lebih baik 
Secara umum, Anda akan berolahraga di pagi hari. Seiring banyaknya Anda mengayuh sepeda, semakin keras pula Anda melatih pernapasan dengan sangat baik. Anda akan mendapatkan lebih banyak udara segar dan angin akan mengusir rasa kantuk Anda. Dengan begini, oksigen juga lebih banyak masuk dan mencukupi kebutuhan otak Anda sehingga Anda juga lebih produktif.

3. Tubuh lebih ramping 
Jelas olahraga sepeda merupakan olahraga yang akan membantu mengencangkan otot dan membakar kalori di dalam tubuh. Dengan begini, Anda yang menjalankan diet tidak perlu khawatir tubuh kurang olahraga lagi karena porsi olahraga Anda diambil alih oleh kegiatan rutin bersepeda yang sehat setiap pagi dan sore hari.

4. Jauh dari penyakit 
Selain jantung sehat dan peredaran darah yang lancar, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda memiliki lebih sedikit hari-hari terserang penyakit. Semakin jauh jarak mereka bersepeda, semakin baik tingkat kesehatan mereka.

Nah, siapkan sepeda Anda dan mulailah rutinitas sehat berangkat kerja dengan sepeda mulai sekarang .

sumber: kesekolah.com

Manfaat Sehat dalam Daun Ubi Jalar

Ketela rambat atau ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan sejenis tanaman budidaya yang dimanfaatkan akarnya untuk membentuk umbi dengan kadar gizi yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar atau yang dalam bahasa Inggris disebut sweet potato ini menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ubi jalar adalah salah satu tanaman akar-akaran yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan. Ubi jalar mengandung beberapa vitamin penting seperti vitamin B6 yang penting dalam metabolisme sel darah merah dan fungsi tubuh lainnya.

Namun ternyata bukan hanya ubi jalar saja yang memiliki manfaat kesehatan, bagian lain dari ubi jalar, terutama daunnya juga memiliki banyak manfaat. Peneliti mengungkap bahwa kadar vitamin B6, vitamin C, dan vitamin B2 lebih tinggi pada jaringan daun ubi jalar dibandingkan pada bagian lainnya. Peneliti menjelaskan bahwa jumlah vitamin B6 pada daun ubi jalar cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin B6 pada dietnya.

Berikut beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari ubi jalar dan daunnya: 
1. Menjaga pencernaan 
Serat dan magnesium yang ada dalam ubi jalar serta daunnya membantu mengatasi masalah pencernaan. Tingginya serat dalam sayuran ini 'ramah' untuk lambung dan usus, serta mampu mencegah konstipasi.

2. Menjaga sistem kekebalan tubuh 
Zat besi yang ada dalam ubi jalar dan daunnya membantu mengaktifkan produksi sel darah putih yang meningkatkan ketahanan tubuh manusia terhadap stres atau masalah kesehatan lainnya. Vitamin D yang ada di dalamnya juga penting untuk meningkatkan energi, menjaga mood, dan membantu menguatkan kekebalan tubuh.

3. Menjaga kesehatan jantung 
Potasium dan vitamin B6 yang terdapat dalam ubi jalar dan daunnya membantu mencegah penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Dengan menyeimbangkan cairan serta elektrolit pada tubuh, sayuran ini membantu menjaga kesehatan jantung.

Sebaiknya Anda mencobanya untuk dijadikan sayur tambahan menu makanan harian Anda. Semoga bermanfaat.

sumber: kesekolah.com

Mengapa Harus Berhenti Berkerja Keras? Ini Alasannya

Kita sering sekali mendengar perkataan bahwa dalam bekerja kita harus selalu kerja sekeras mungkin dan pada akhirnya kerja keras itu akan membuahkan hasil. Ternyata hal itu tidaklah tepat, kita harus kerja cerdas bukan sekedar kerja keras. Bekerja terlalu keras memang dapat berdampak negatif bagi para pelakunya. Akan tetapi, banyak pegawai muda yang terlalu bersemangat sehingga tidak memperhatikan diri sendiri. Ironisnya, tidak hanya menyebabkan gangguan kesehatan, bekerja terlalu keras justru dapat berpengaruh negatif pada karir yang tengah dirintis.

Berikut alasan mengapa Anda harus berhenti bekerja keras: 
1. Berkurangnya waktu tidur 
Cara untuk menjadi lebih produktif, lebih terinspirasi, dan menikmati hidup adalah cukup tidur. Tapi sayang karena banyak orang yang bekerja terlalu keras sehingga akan hilang banyak waktu tidurnya.

2. Merusak mood 
Jadi sensitif, tidak sabar dan lekas marah adalah yang terjadi pada orang yang terlalu banyak bekerja dan hal itu akan berpengaruh buruk atas orang-orang di sekitar baik di kantor maupun di rumah. Jika kita seorang karyawan, hal itu akan merusak karir dan jika seorang pemilik usaha hal itu akan merugikan bisnis.

3. Kuantitas akan membunuh berkualitas 
Pastinya kita sangat ingin menjadi yang terbaik pada apa yang kita lakukan. Tapi ingat bahwa semakin banyak tugas yang kita terima, maka kesempatan menjadi lebih kecil untuk melakukan pekerjaan yang baik di pekerjaan itu. Lebih baik mengurangi banyak item dari daftar tugas dan prioritaskan pekerjaan yang memang harus didahulukan.

4. Merusak pertemanan 
Saat harus bekerja secara extra kita akan kehilangan banyak waktu untuk bersama bersama teman dan saudara. Akibatnya akan banyak orang yang akhirnya meninggalkan kita karena terlalu egois saat bekerja.

5. Penilaian menjadi tidak objektif 
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa gangguan tidur dapat mempengaruhi keputusan pribadi. Jika berprofesi sebagai atasan, penilaian kita akan tidak objektif dan dapat merugikan pegawai di kantor. Maka sebaiknya hapus beberapa tugas dari daftar dan serahkan kepada orang lain, sehingga kita bisa berkonsentrasi penuh untuk keputusan-keputusan sulit pada sebuah pekerjaan.

6. Merusak kesehatan 
Kasus meninggalnya Mita Diran, seorang copy writer yang bekerja selama 30 jam tanpa henti telah menggegerkan dunia kerja global. Diduga bekerja terlalu keras, Mita jatuh sempat jatuh pingsan dan koma sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Sebaiknya para karyawan mulai berpikir dua kali untuk bekerja keras. Pasalnya, bekerja terlalu keras justru dapat merusak kesehatan hingga berujung kematian.

Dampingilah kerja keras tersebut dengan kerja secara cerdas sehingga kemungkinan kesuksesan Anda juga akan lebih mungkin tercapai.

sumber: kesekolah.com

Hindari Kebiasaan Destruktif Ini

Setiap orang mempunyai kebiasaan, entah itu baik atau buruk. Kebiasaan yang baik dan positif haruslah terus dibangun sampai menjadi karakter dalam hidup kita. Namun, ada juga beberapa kebiasaan buruk yang sepertinya sepele namun memiliki efek hancur (destruktif) yang besar.Untuk bisa mencapai kesuksesan baik dalam kehidupan pribadi maupun karier, kita perlu memperhatikan kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan. Ada kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya destruktif atau yang bisa menghancurkan diri kita sendiri. Apa sajakah kebiasaan-kebiasaan tersebut?

1. Tidak bisa meninggalkan masa lalu
2. Takut untuk gagal atau membuat kesalahan
3. Berpikiran bahwa kebahagiaan itu berkaitan dengan uang semata
4. Terus-menerus mengeluh
5. Selalu cari gampangnya dan tidak berani mengambil risiko
6. Menghabiskan waktu memikirkan hal-hal yang belum pernah dimiliki
7. Membandingkan diri kita dengan orang lain secara berlebihan
8. Menahan amarah dan rasa dendam terlalu lama
9. Suka membesar-besarkan masalah, bahkan untuk hal kecil sekalipun
10.Menuntut orang lain selalu memahami diri kita
11. Cemas berlebihan, bahkan mengkhawatirkan hal-hal yang sebenarnya belum pernah terjadi sekalipun.

Dengan menghindari kebiasaan destruktif di atas, kita sudah selangkah lebih maju untuk mencapai puncak tangga impian dan kesuksesan yang kita inginkan. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih baik dan meninggalkan kebiasaan buruk yang lama?

sumber: kesekolah.com