Kamis, 29 Januari 2015

Hati-Hati, Hindari Minum Teh Setelah Makan

Siapa yang tidak mengenal minuman yang satu ini, minuman yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, jika kita lihat mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran pun pasti ada teh. Teh bahkan seakan-akan menjadi urutan ke 2 setelah air putih. Teh diketahui mempunyai banyak manfaat kesehatan, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menghambat perkembangan kanker mempunyai efek untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena kandungan natural florida yang dimilikinya dapat mencegah terjadinya karies pada gigi, mengurangi risiko terjadinya patah tulang pada usila karena densitas tulang pada mereka yang minum teh lebih baik daripada mereka yang tidak minum teh.

Pernahkah Anda sadari, baik atau tidakkah bila terbiasa minum teh setelah makan? Sebenarnya minum teh setelah makan tidak berakibat buruk bagi kesehatan asalkan memberikannya waktu jeda. Artinya tidak secara langsung atau terburu-buru setelah selesai makan. Baiknya Anda harus menundanya kurang lebih sekitar satu jam. Kenapa demikian?

1. Teh yang sering kita konsumsi itu mengandung zat yang namanya tanin. Zat itu akan mengikat mineral. Bila kita langsung minum teh setelah makan maka teh itu bisa menghambat daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Padahal zat besi sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh.

2. Berdasarkan riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, jika terlalu sering minum teh setelah makan maka dapat menyebabkan anemia.

Bila teh tidak baik bagi tubuh setelah makan, lalu minuman apa yang paling aman untuk diminum setelah makan? Jawabannya tidak lain adalah air putih.

sumber: kesekolah.com

Cara Mendidik Anti Korupsi Sejak Dini

Berbicara tentang korupsi sepertinya memang bukan hal yang asing lagi bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Kasus korupsi di Indonesia seolah sudah menjadi fenomena sosial yang sulit diberantas karena sudah begitu membudaya di negeri ini. Ya, di Indonesia kasus korupsi memang sudah merajalela di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya di kalangan para petinggi negara saja tetapi juga sudah menyebar di kalangan masyarakat bawah bahkan anak-anak.

Rumah adalah tempat pertama dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak, termasuk di dalamnya nilai kejujuran. Di tengah maraknya kasus korupsi, mendidik anak untuk jujur menjadi salah satu poin penting dalam pengasuhan. Lalu, bagaimana cara menerapkan pendidikan tersebut secara efektif?

Jalin hubungan 
Hubungan yang hangat dan erat antara orangtua dan anak, membuat anak merasa nyaman bersikap terbuka pada orangtuanya. Sikap terbuka tentunya dapat menghindari anak dari kebiasaan berbohong.

Beri kepercayaan 
Anak akan semakin semangat untuk bersikap jujur bila diberi kepercayaan oleh orangtuanya. Sebaliknya, anak akan merasa tidak nyaman bila tidak mendapat kepercayaan dari orangtua. Beri kepercayaan pada anak sesuai umur dan kapasitasnya. Katakan juga bahwa kepercayaan dari orangtuanya tidak boleh disalahgunakan.

Jadi Panutan 
Peniru ulung itu bernama anak. Apabila mengharap mereka meniru hal yang baik maka berikanlah hal baik untuk ditiru. Mulailah dari disi sendiri untuk bersikap dan berkata jujur, anak pun akan meneladani kebaikan tersebut. Biasakan pula untuk tidak sering berjanji pada anak untuk menghindari terjadinya ingkar janji yang dapat membuat mereka merasa dibohongi oleh orangtuanya.

Terapkan hukuman 
Untuk menerapkan efek jera dan anak takut untuk berbohong, hukuman juga diperlukan. Saat mendapati anak berbohong orangtua boleh saja memberikan hukuman namun harus disesuaikan dengan usia serta tingkat kebohongan yang anak lakukan. Bila kebohongan masih dapat ditoleransi cukup ajak anak bicara dan berdiskusi tentang kebohongan yang sudah dilakukan. Jangan lupa untuk menjelaskan kerugian dari berbohong dan keuntungan dari bersikap jujur, serta beri pujian bila anak mau mengaku salah dan meminta maaf.

Latih Anti Korupsi Sesuai Usia 
Pada anak usia remaja, orangtua dapat memberikan tanggung jawab mengatur uang untuk kebutuhan sehari-harinya selama periode waktu tertentu. Bisa sebulan atau dua minggu, minta anak untuk membuat perincian keuangan selama periode waktu tersebut secara teliti dan detail. Puji anak bila tidak ada kejanggalan antara jumlah uang yang didapatkan dengan yang dikeluarkan. Sebaliknya, tidak ada toleransi bila anak tidak jujur dalam mengatur keuangan tersebut. Hal ini akan membuat anak terbiasa bersikap jujur dan menghindari korupsi.

Semoga bermanfaat...

sumber: kesekolah.com

Ajarkan Kemandirian kepada Anak dengan Cara Ini

Orang tua pasti menginginkan anaknya semakin mandiri seiring dengan bertumbuhnya anak-anak mereka. Pada saat anak menginjak usia 5 tahun ke atas, kemampuannya terbatas hanya mampu menyelesaikan berbagai macam tugas atau pekerjaan yang sederhana di rumah, akan tapi mereka memang mempunyai kemauan untuk melakukannya. Mereka sudah menunjukkan kemandirian dan mau bekerja sama sejak usia TK. Jadi, sedikit meringankan beban orang tua. Lalu Bagaimana cara membuat anak agar menjadi mandiri?

Membereskan tempat tidur 
Mungkin agak sedikit sulit untuk merapihkan seprai serta selimut oleh tangan-tangan mungil anak. Untuk sampai ke seberang tempat tidur mereka belum bisa meraihnya. Maka toleransilah jika masih ada sprei yang masih kusut. Jadikanlah acara membereskan tempat tidur adalah hal yang cukup menyenangkan baru untuk anak. Biarkan anak merapikan sendiri kasurnya serta menyusun boneka-bonekanya.

Menyiapkan makan malam 
Merupakan tugas penting lainnya adalah menyiapkan dan menata makanan. Seluruh anggota keluarga akan memperhatikan kecakapan anak pada saat mereka duduk bersama dan sekaligus memperhatikan bagaimana cara menyantap hidangan.

Merapikan mainan 
Sesudah acara bermain, sediakan waktu untuk bersih-bersih. Sambil bersenang-senang lakukan dengan cepat. Untuk meletakkan buku-buku bacaan, bermacam mainan, dan sebagainya. Gunakan keranjang-keranjang serta wadah-wadah . Suruh mereka melakukan untuk meletakkan benda-benda tadi sesuai wadahnya masing-masing serta meletakkannya di rak.

Menata pakaian 
Suruhlah anak untuk memilah serta menyusun pakaian yang sudah dicuci dan disetrika di lemarinya.

Sebenarnya apabila anak sudah mau memperlihatkan keinginan untuk mandiri, dorong ia untuk terus melakukanya. Jangan sekali-kali Anda membuatnya kehilangan motivasi atau harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya.Semoga anak Anda menjadi anak yang mandiri.

sumber: kesekolah.com