Bunga kertas adalah bunga yang berasal dari tumbuhan yang tumbuh didataran
tinggi pegunungan di Meksiko, Bunga ini juga termasuk kedalam tanahaman
hias yang banyak digemari dinegara asalnya. Di Indonesia sendiri belum
banyak orang yang tau mengenai khasiat bunga kertas untuk kesehatan dan
pengobatan penyakit.
Bunga kertas atau bougainvillea ini merupakan tanaman asli dari Meksiko. Bunga kertas merupakan tanaman hias yang sangat populer, dengan berbentuk pohon kecil yang sukar tumbuh dengan tegak, memiliki warna-warna cerah dengan rimbunnya. Tanaman bunga kertas dapat ditemukan hingga ketinggian 1.400 mdl.
Bunga kertas biasanya akan tumbuh dengan subur ditempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. Bentuk bunganya seperti bunga aster dengan warna yang beragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan tepatnya meksiko ini merupakan tanaman yang sering di tanam di kawasan perumahan.
Ketika waktunya berbunga, tanaman ini memiliki kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bougainvillea disebut bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai cirri-ciri seperti kertas. Selain digunakn sebagai tanaman hias, bunga kertas juga dipercaya sebagai tanaman herbal, karena memiliki khasiat untuk mengobati beberapa penyakit.
Berikut manfaat bunga kertas Untuk kesehatan:
1.Berkhasiat untuk mengatasi kencing nanah.
2.Berkhasiat untuk mengatasi dan mengobati bisul
3.Berkhasiat untuk mengobati disentri.
4.Berkhasiat untuk menyembuhkan sakit pada putting susu.
Cara penggunaan bunga kertas ini tidaklah sulit. Untuk mengobati luka luar, Anda hanya perlu membuat ramuan dengan cara digiling hingga halus dan segera ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami luka. Sedangkan untuk pemakaian luka dalam, Anda hanya perlu meminum air rebusan dari bunga kertas.
Meskipun tanaman ini merupakan tanaman berukuran kecil dan berbentuk corong, namun ternyata memiliki khasiat untuk kesehatan. Semoga dapat bermanfaat.
Sumber : kesekolah.com
Senin, 21 Juli 2014
Pentingnya Mengajari Anak Berpuasa
Melatih anak puasa, sebagai pendidikan kedisiplinan dan keagamaan di dalam
lingkup keluarga. Keluarga merupakan landasan dasar tempat anak belajar
baik dari perilaku maupun bimbingan orangtua. Anak merupakan penerus
bagi kehidupan bangsa. Pendidikan akhlak dan karakter anak sebaiknya
mulai distimulasi sejak dini oleh orangtua. Bulan Ramadhan yang dikenal
sebagai bulan penuh keutamaan bagi umat Islam di dunia, bisa dijadikan
moment yang tepat untuk pendidikan disiplin dan akhlak anak sejak dini.
Di bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Tidak ada salahnya mengajarkan si kecil untuk mengenal puasa sejak dini. Bagi para orang tua, terkadang menemui kesulitan untuk mengajari anak berpuasa. Jangan khawatir, berikut ini tips mengajarkan anak berpuasa sejak dini yang dapat Anda dan buah hati lakukan bersama-sama:
1. Menjelaskan Arti Bulan Ramadan
Menjelaskan arti bulan Ramadan bagi anak dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya melalui dongeng, buku cerita ataupun buku bergambar. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah menangkap dan memahami arti bulan suci sesuai dengan usianya.
2. Belajar Puasa Secara Bertahap
Untuk anak-anak, melaksanakan puasa penuh tentunya tidak mudah. Anda dapat mengajarkan puasa dengan cara bertahap. Misalnya, latihan untuk makan hanya di saat lapar dan tidak sampai kenyang atau puasa setengah hari sampai dhuhur. Jika anak sudah terbiasa, ia akan kuat berpuasa sampai maghrib.
3. Libatkan Anak Secara Langsung
Mengajak si kecil untuk mempersiapkan makanan saat berbuka dan sahur atau mengajak tarawih bersama dapat menjadi cara melibatkan anak secara langsung untuk memaknai bulan suci . Orang tua wajib memberi contoh yang baik untuk anak, misalnya dengan tidak mengeluh tentang beratnya berpuasa. Aktivitas yang menyenangkan dan tanpa beban akan membantu anak menjalani bulan puasa dengan mudah.
4. Berikan semangat dan motivasi anak
Orang tua sebaiknya selalu memberikan semangat pada anak untuk melaksanakan ibadah puasa, semangat itu bisa berupa kalimat langsung. Berikan penghargaan untuk memotivasi anak. Penghargaan itu tidak harus dalam bentuk barang tapi bisa dalam bentuk pujian, ungkapan rasa senang, serta kedekatan emosi seperti sentuhan,pelukan dll.
Mengajarkan tentang puasa pada anak sejak dini penting dilakukan agar anak mengenal apa dan bagaimana puasa itu, sehingga nantinya akan terbiasa.
Sumber : kesekolah.com
Di bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa. Tidak ada salahnya mengajarkan si kecil untuk mengenal puasa sejak dini. Bagi para orang tua, terkadang menemui kesulitan untuk mengajari anak berpuasa. Jangan khawatir, berikut ini tips mengajarkan anak berpuasa sejak dini yang dapat Anda dan buah hati lakukan bersama-sama:
1. Menjelaskan Arti Bulan Ramadan
Menjelaskan arti bulan Ramadan bagi anak dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya melalui dongeng, buku cerita ataupun buku bergambar. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah menangkap dan memahami arti bulan suci sesuai dengan usianya.
2. Belajar Puasa Secara Bertahap
Untuk anak-anak, melaksanakan puasa penuh tentunya tidak mudah. Anda dapat mengajarkan puasa dengan cara bertahap. Misalnya, latihan untuk makan hanya di saat lapar dan tidak sampai kenyang atau puasa setengah hari sampai dhuhur. Jika anak sudah terbiasa, ia akan kuat berpuasa sampai maghrib.
3. Libatkan Anak Secara Langsung
Mengajak si kecil untuk mempersiapkan makanan saat berbuka dan sahur atau mengajak tarawih bersama dapat menjadi cara melibatkan anak secara langsung untuk memaknai bulan suci . Orang tua wajib memberi contoh yang baik untuk anak, misalnya dengan tidak mengeluh tentang beratnya berpuasa. Aktivitas yang menyenangkan dan tanpa beban akan membantu anak menjalani bulan puasa dengan mudah.
4. Berikan semangat dan motivasi anak
Orang tua sebaiknya selalu memberikan semangat pada anak untuk melaksanakan ibadah puasa, semangat itu bisa berupa kalimat langsung. Berikan penghargaan untuk memotivasi anak. Penghargaan itu tidak harus dalam bentuk barang tapi bisa dalam bentuk pujian, ungkapan rasa senang, serta kedekatan emosi seperti sentuhan,pelukan dll.
Mengajarkan tentang puasa pada anak sejak dini penting dilakukan agar anak mengenal apa dan bagaimana puasa itu, sehingga nantinya akan terbiasa.
Sumber : kesekolah.com
Tips Menghilangkan Pikiran Negatif dari Kepala Anda
Apakah Anda sering mempunyai pikiran negatif? Mungkin utnuk sebagian orang
berpikir negatif mungkin sudah menjadi kebiasaan dan bagian dari
kehidupan. Ketika kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang
kita harapkan. Pikiran negatif dengan begitu mudahnya muncul dalam benak
kita.
Namun sadarkah Anda? Pikiran negatif tidak akan pernah menguatkan Anda, dan justru akan memperburuk perasaan Anda dan pada akhirnya membawa Anda ke dalam jurang kegagalan. Sangat penting bagi kita untuk memiliki kemampuan dalam mengatasi dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif tersebut. Memang cukup sulit dan perlu dibiasakan, karena terkadang pikiran-pikiran negatif tesebut muncul begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Berikut beberapa tips menghilangkan pikiran negatif yang bisa Anda praktikkan:
1. Ubah Cara Pandang Anda
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana. Carilah cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Temukan hal-hal positif dari kejadian tersebut. Kemudian bersyukurlah. Di dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dan dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.
2. Jangan Terus Berdiam Diri
Telusuri dan temukan hal apa yang bisa membuat Anda berpikiran negatif. Kemudian perbaiki dan atasi dan kembalilah maju. Jika hal tersebut tidak bisa Anda diperbaiki janganlah mengeluh dan menyesal. Mengeluh dan menyesal hanya akan membuang waktu dan menghabiskan energi Anda. Terima dan hadapi apa yang telah terjadi, petiklah hikmah dan ambil pelajaran dari hal tersebut.
3. Katakan Hal Positif Pada Diri Anda Sendiri
Selalu katakanlah pada diri Anda bahwa Anda adalah seorang yang kuat, bahwa Anda mampu, dan tidak mudah putus asa. Katakanlah hal tersebut berulang-ulang pada diri Anda ketika Anda mulai bangun tidur dan ketika Anda menjalani hari. Tidak peduli apakah hari itu Anda harus mengambil sebuah keputusan yang sulit atau Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
4. Hiduplah di Saat Ini
Salah satu hal yang sering membuat kita cemas adalah terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan. Masa lalu biarlah berlalu dan jadikan pelajaran. Masa depan adalah ketidakpastian. Jangan membuat diri Anda menderita dengan kegagalan di masa lalu dan ketakutan akan masa depan. Hidup Anda adalah sekarang dan saat ini. Sadarilah hanya masa kini yang dapat kita kontrol.
5. Hadapi Rasa Takut Anda
Perasaan negatif muncul dari rasa takut. Semakin takut Anda akan hidup, semakin banyak pula pikiran negatif yang muncul dalam diri Anda. Jangan biarkan diri Anda di kuasai oleh rasa takut. Jika Anda takut akan suatu hal, lakukan hal itu. Hidup adalah pilihan. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan langkah kita.
Itu beberapa tips untuk menghilangkan pikiran negatif dan membuat Anda selalu berpikir positif. Mulailah menanamkan pikiran-pikiran positif dan hilangkan jauh-jauh pikiran negatif dari diri Anda. Perbanyaklah bersyukur.
Sumber : kesekolah.com
Namun sadarkah Anda? Pikiran negatif tidak akan pernah menguatkan Anda, dan justru akan memperburuk perasaan Anda dan pada akhirnya membawa Anda ke dalam jurang kegagalan. Sangat penting bagi kita untuk memiliki kemampuan dalam mengatasi dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif tersebut. Memang cukup sulit dan perlu dibiasakan, karena terkadang pikiran-pikiran negatif tesebut muncul begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Berikut beberapa tips menghilangkan pikiran negatif yang bisa Anda praktikkan:
1. Ubah Cara Pandang Anda
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana. Carilah cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Temukan hal-hal positif dari kejadian tersebut. Kemudian bersyukurlah. Di dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dan dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.
2. Jangan Terus Berdiam Diri
Telusuri dan temukan hal apa yang bisa membuat Anda berpikiran negatif. Kemudian perbaiki dan atasi dan kembalilah maju. Jika hal tersebut tidak bisa Anda diperbaiki janganlah mengeluh dan menyesal. Mengeluh dan menyesal hanya akan membuang waktu dan menghabiskan energi Anda. Terima dan hadapi apa yang telah terjadi, petiklah hikmah dan ambil pelajaran dari hal tersebut.
3. Katakan Hal Positif Pada Diri Anda Sendiri
Selalu katakanlah pada diri Anda bahwa Anda adalah seorang yang kuat, bahwa Anda mampu, dan tidak mudah putus asa. Katakanlah hal tersebut berulang-ulang pada diri Anda ketika Anda mulai bangun tidur dan ketika Anda menjalani hari. Tidak peduli apakah hari itu Anda harus mengambil sebuah keputusan yang sulit atau Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.
4. Hiduplah di Saat Ini
Salah satu hal yang sering membuat kita cemas adalah terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan. Masa lalu biarlah berlalu dan jadikan pelajaran. Masa depan adalah ketidakpastian. Jangan membuat diri Anda menderita dengan kegagalan di masa lalu dan ketakutan akan masa depan. Hidup Anda adalah sekarang dan saat ini. Sadarilah hanya masa kini yang dapat kita kontrol.
5. Hadapi Rasa Takut Anda
Perasaan negatif muncul dari rasa takut. Semakin takut Anda akan hidup, semakin banyak pula pikiran negatif yang muncul dalam diri Anda. Jangan biarkan diri Anda di kuasai oleh rasa takut. Jika Anda takut akan suatu hal, lakukan hal itu. Hidup adalah pilihan. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan langkah kita.
Itu beberapa tips untuk menghilangkan pikiran negatif dan membuat Anda selalu berpikir positif. Mulailah menanamkan pikiran-pikiran positif dan hilangkan jauh-jauh pikiran negatif dari diri Anda. Perbanyaklah bersyukur.
Sumber : kesekolah.com
Anak Menjadi Nakal, Apa Penyebabnya?
Betapa bahagianya para orang tua apabila anaknya menginjak usia sekolah dapat
bersekolah dengan baik, bisa bangun di pagi hari, tidak bermasalah
dengan teman-temannya, rajin belajar, sopan dan lain-lain. Namun apabila
anak tumbuh dan berkembang tidak sesuai dengan yang diinginkan,
misalnya: rewel, suka memberontak, membangkang dan sebagainya. Orang tua
seringkali bingung cara mengatasinya. Ketika orang tua menasehati
anaknya tetapi tidak ada perubahan yang mendasar terjadi pada anaknya,
kadang orang tua malah bertindak dengan menghukum anaknya atau memarahi
anaknya. Orang tua adalah sosok yang paling khawatir jika kalau anaknya
menjadi nakal dan susah dinasehati. Memang seharusnya orangtua harus
benar dan cerdik dalam mendidik anak sejak dini. Penentuan masa depan
anak-anak akan sangat bergantung pada pembentukan karakter dan
kepribadian mereka.
Ini penyebab si anak menjadi nakal:
1.Lingkungan sekitar
Lingkungan akan mencerminkan diri seseorang. Mereka yang tinggal di lingkungan pedesaan bisa menjadi petani yang hebat, mereka yang tinggal di daerah laut, akan pintar menjadi nelayan, hal ini biasa sekali didengar oleh kita tentunya. Seseorang akan menjadi baik biasanya jika berada di lingkungan yang baik. Jadi orangtua sebaiknya memperhatikan lingkungan sekitar si anak.
2.Cara mendidik
Bervariasi cara mendidik anak yang dikatakan tepat dan benar. Di era pemberitaan sekarang, banyak orangtua yang mengomeli, memukul dan menganiaya anaknya agar menjadi pembelajaran. Hal ini cenderung negatif karena akan merusak mental dan psikis si anak, bahkan akan membuat si anak menjadi stres atau depresi. Orangtua seharusnya banyak mendengar, menjadi panutan dan memberi perhatian lebih ke anak.
3.Opinion leaders
Opinion leaders atau panutan yang biasanya seseorang ikuti adalah sosok yang paling melekat pada diri seseorang, contoh: orangtua, guru, artis, tokoh dunia atau bahkan pemain sepakbola. Umumnya, orang dewasa bijaksana dalam memilah hal yang baik dan buruk dari opinion leaders, namun anak yang masih belum mengerti akan cenderung mengikuti semua yang dilakukan atau diajarkan opinion leaders mereka. Hal ini tentu harus diawasi oleh para orangtua karen akan membahayakan si anak.
4.Waktu luang
Banyak keluarga yang orangtua-nya adalah pekerja keras. Sebuah hal positif namun akan menjadi bumerang bagi sebuah keluarga. Sesibuk apapun pekerjaan orangtua, harus tetap ada kebersamaan dengan keluarga, seperti pergi saat liburan, mengobrol, atau melakukan hobi bersama. Setidaknya hal ini dilakukan seminggu sekali atau bahkan setiap hari. Hal ini sangat efektif untuk membuat si anak menjadi hangat dengan keluarga.
5.Masalah pribadi
Orangtua seharusnya menjaga masalah yang terjadi dalam hubungan pasutri. Sangat tidak baik apabila si anak mendengar pertengkaran antara orangtua mereka. Ini akan menjadi masalah utama yang menyerang mental si anak. Akan ada baiknya menjaga hal pribadi yang seharusnya anak tidak perlu mengetahuinya, atau mencari waktu yang tepat untuk menceritakan masalah yang seharusnya si anak mengetahui.
Itulah beberapa hal yang menjadi faktor membuat si anak menjadi nakal. Semoga para orangtua dapat mendidik anaknya dengan cara yang tepat dan benar. Semoga bermanfaat.
Sumber : kesekolah.com
Ini penyebab si anak menjadi nakal:
1.Lingkungan sekitar
Lingkungan akan mencerminkan diri seseorang. Mereka yang tinggal di lingkungan pedesaan bisa menjadi petani yang hebat, mereka yang tinggal di daerah laut, akan pintar menjadi nelayan, hal ini biasa sekali didengar oleh kita tentunya. Seseorang akan menjadi baik biasanya jika berada di lingkungan yang baik. Jadi orangtua sebaiknya memperhatikan lingkungan sekitar si anak.
2.Cara mendidik
Bervariasi cara mendidik anak yang dikatakan tepat dan benar. Di era pemberitaan sekarang, banyak orangtua yang mengomeli, memukul dan menganiaya anaknya agar menjadi pembelajaran. Hal ini cenderung negatif karena akan merusak mental dan psikis si anak, bahkan akan membuat si anak menjadi stres atau depresi. Orangtua seharusnya banyak mendengar, menjadi panutan dan memberi perhatian lebih ke anak.
3.Opinion leaders
Opinion leaders atau panutan yang biasanya seseorang ikuti adalah sosok yang paling melekat pada diri seseorang, contoh: orangtua, guru, artis, tokoh dunia atau bahkan pemain sepakbola. Umumnya, orang dewasa bijaksana dalam memilah hal yang baik dan buruk dari opinion leaders, namun anak yang masih belum mengerti akan cenderung mengikuti semua yang dilakukan atau diajarkan opinion leaders mereka. Hal ini tentu harus diawasi oleh para orangtua karen akan membahayakan si anak.
4.Waktu luang
Banyak keluarga yang orangtua-nya adalah pekerja keras. Sebuah hal positif namun akan menjadi bumerang bagi sebuah keluarga. Sesibuk apapun pekerjaan orangtua, harus tetap ada kebersamaan dengan keluarga, seperti pergi saat liburan, mengobrol, atau melakukan hobi bersama. Setidaknya hal ini dilakukan seminggu sekali atau bahkan setiap hari. Hal ini sangat efektif untuk membuat si anak menjadi hangat dengan keluarga.
5.Masalah pribadi
Orangtua seharusnya menjaga masalah yang terjadi dalam hubungan pasutri. Sangat tidak baik apabila si anak mendengar pertengkaran antara orangtua mereka. Ini akan menjadi masalah utama yang menyerang mental si anak. Akan ada baiknya menjaga hal pribadi yang seharusnya anak tidak perlu mengetahuinya, atau mencari waktu yang tepat untuk menceritakan masalah yang seharusnya si anak mengetahui.
Itulah beberapa hal yang menjadi faktor membuat si anak menjadi nakal. Semoga para orangtua dapat mendidik anaknya dengan cara yang tepat dan benar. Semoga bermanfaat.
Sumber : kesekolah.com
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...