Senin, 05 Januari 2015

Dampak Buruk Membuang Ingus Terlalu Keras

Pernah terserang flu? Ketika terserang flu,seringkali kita merasa terganggu oleh perasaan hidung tersumbat, atau keluarnya cairan dari hidung yang kita sebut ingus. Begitu terganggunya hingga umumnya kita akan berusaha mengeluarkan ingus tersebut dengan meniupnya sekeras mungkin tanpa menyadari bahaya yang mungkin ditimbulkan.

Menurut studi yang dilakukan oleh dr. J. Owen Hendley dan beberapa pakar infeksi lain dari University of Virginia dan University of Aarhus di Denmark, kebiasaan membuang ingus dapat menyebabkan aliran balik ingus ke dalam rongga sinus. Tindakan membuang ingus dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang cukup besar dalam rongga hidung lebih dari 7 kali lebih besar dibandingkan peningkatan yang dihasilkan ketika bersin atau batuk.

Meski sekilas tampak tidak berbahaya, namun jika dilakukan secara keras dan terus-menerus kebiasaan membuang ingus juga dapat menimbulkan dampak yang buruk. Ingus yang terbentuk saat kita terserang flu dapat mengandung bakteri atau virus.

Dengan masuknya ingus ke dalam rongga sinus, bakteri dan virus yang berada dalam rongga hidung juga dapat terdorong ke dalam dan menempel pada rongga sinus menyebabkan sinusitis. Tidak hanya itu, tekanan keras akibat tindakan mengeluarkan ingus juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh darah, termasuk yang memperdarahi otak sehingga memicu timbulnya migrain dan hipertensi.

Oleh karena itu ketika Anda flu, sebaiknya jangan mencoba membuang ingus dengan menghembuskannya terlalu keras. Atau Anda bisa melakukan hal tersebut disertai dengan membuka mulut lebar-lebar sehingga tekanan udara dari dalam dikeluarkan tidak hanya ke arah hidung tapi juga mulut. Selamat mencoba...


sumber: kesekolah.com

Hal yang Memicu Wasir

Wasir adalah benjolan disekitar lobang dubur (anus) atau saluran dubur akibat bendungan dan pelebaran pembuluh balik atau vena. Wasir adalah kelainan yang umum terjadi. Wasir seperti menjadi penyakit bagi orang-orang modern. Untuk ukuran saat ini, penyakit yang menyerang area anus tersebut sering dialami oleh orang-orang yang kerap bekerja di belakang meja. Mereka keseringan duduk terlalu lama yang akhirnya memicu pelebaran pembuluh darah di anus. Namun penyebab wasir atau ambeien sebenarnya beragam.

Berikut beberapa hal yang dapat memicu wasir: 
1. Obesitas. 
Orang yang tubuhnya gemuk memiliki tekanan besar pada tubuh bagian bawah, termasuk di sekitar anus. Hal ini dapat memicu pelebaran pembuluh darah yang menjadi biang ambeien.

2. Kurang minum. 
Jangan remehkan hal satu ini. Minum secara cukup akan membantu tinja lebih lunak. Artinya, tekanan pada dinding anus juga semakin kecil sehingga mencegah perlukaan. Kalau tinja mengeras akan sulit dikeluarkan. Akibatnya, dinding anus dapat terkoyak dan berujung dengan kemunculan ambeien.

3. Sedikit makan serat. 
Serat sama penting seperti air. Fungsinya turut menjaga agar tinja mudah dikeluarkan dalam bentuk yang tidak terlalu keras. Serat dari buah pepaya misalnya, dengan cepat mampu mengatasi sembelit dan melunakkan tinja. Serat dari berbagai jenis buah dan sayuran membantu mencegah ambeien.

4. Mengejan terlalu lama. 
Baiknya buang air besar dilakukan setiap hari. Namun perhatikan pada saat Anda mengejan. Pasalnya, kalau Anda mengejan lebih dari lima menit dan itu dilakukan secara terus menerus dapat memicu ambeien. Atau bisa jadi dalam anus sudah terdapat pelebaran pembuluh darah yang akhirnya menghambat laju kotoran. Jika sudah mengarah pada terjadinya pendarahan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Jika belum terjadi ambeien, lakukan pencegahan untuk tidak mengejan terlalu lama dengan mengonsumsi makanan berserat.

5. Hamil. 
Sama seperti kasus obesitas, pada ibu hamil terjadi tekanan lebih besar di area anus. Banyak ibu hamil yang akhirnya juga mengalami ambeien karena pelebaran pembuluh darah.

6. Duduk terlalu lama. 
Duduk yang lama tanpa diimbangi gerakan sambil bediri memicu pelebaran pembuluh darah di anus. Tekanan pada pantat cukup besar saat seseorang duduk. Dalam jangka lama jika dijadikan kebiasaan bisa memicu wasir.

Jangan acuhkan dan remehkan penyakit wasir yang Anda derita karena Anda bisa dibuat menderita seumur hidup oleh wasir yang tidak ditanggulangi dengan baik. Semoga bermanfaat..

sumber: kesekolah.com

Ketika Anak Ingin Didengar

Menjadi orang tua itu memang sangat berat. Untuk bisa mengasuh anak dan menjadikannya pribadi yang baik dan positif, setiap orang tua harus bisa melakukan hal yang terbaik. Dalam sebuah keluarga yang terdiri beberapa orang, akan begitu banyak pendapat dan keinginan yang terlontarkan, terlebih dari anak-anak Anda. Mungkin Anda berpikir bahwa semuanya bisa Anda dengar dan atasi, tapi pada kenyataannya Anda tidak selalu bisa mendengarkan dan mengerti apa yang anak Anda pikirkan karena pada dasarnya anakpun memiliki pendapatnya sendiri.

Anda pasti pernah mengalami saat anak Anda begitu emosional, menjerit-jerit dan ngambek tanpa sebab, sesungguhnya apa yang anak Anda lakukan saat itu adalah keinginannya untuk bisa dimengerti oleh Anda, sementera Andapun menanggapinya dengan emosional. Cobalah untuk mendengar dan fokus terhadap anak Anda, hal ini bisa membantunya untuk mengerti bahwa marah-marah tidak perlu dilakukan hanya untuk didengarkan oleh orang tuanya.

Fokus terhadap apa yang dikatakan anak memang menjadi agak sulit untuk dilakukan jika Andapun menanggapinya secara emosional. Hal ini sesungguhnya terkait dengan pengertian Anda terhadap cara berkomunikasi anak Anda yang sangat terbatas dan komunikasi itulah yang akhirnya membuat Anda terus merasa terganggu dan pada akhirnya Anda menganggap cara berkomunikasi anak Anda adalah sesuatu perbuatan nakal yang membuat Anda marah.

Sadarilah bahwa anak Anda memiliki kemampuan yang terbatas terkait dengan caranya berkomunikasi, mungkin yang ia tahu, menangis, menjerit dan ngambek adalah cara terbaik saat ia ingin menyampaikan sesuatu. Jadi jangan berasumsi bahwa mereka melakukan hal itu karena mereka nakal, sesuatu pasti membuatnya terusik dan ingin mengkomunikasikan sesuatu.

Jadi mulailah fokus dan membiasakan mendengarkan suara anak Anda, jika hal itu Anda lakukan sejak dini maka Anda akan memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak Anda.

Dengan mendengarkan suara anak Anda dan tidak menebak-nebak apa yang diinginkan anak Anda, secara langsung ataupun tidak, Anda juga telah belajar untuk menghormati perasaan seseorang dalam hal ini perasaan anak Anda.

Jadi, sebagai orang tua, Anda harus menjadi teman paling dekat bagi anak.

sumber: kesekolah.com

Anak Suka Coret Coret? Atasi dengan Cara Ini

Karakteristik yang paling menonjol dari anak kecil adalah kreativitasnya. Berbagai studi menyimpulkan bahwa orang dewasa kalah jauh dengan mereka untuk hal yang satu ini. Setiap anak memiliki jiwa petualang yang luar biasa. Daya eksploratifnya sangat tinggi sehingga apapun ingin dijajal. Salah satu yang umum kita jumpai adalah suka mencoret-coret dinding. Sebenarnya kegiatan ini bisa membantu perkembangan kreatifitasnya, hanya saja bagaimana jika ia menceret dinding dan buku-buku penting Anda? Yah, inilah yang menjadi banyak masalah bagi orang tua, yaitu mengatasi anaknya yang suka mencoret coret dinding ataupun benda-benda penting lainnya.

Karena kegiatan tersebut juga penting bagi perkembangan otak, ekspresi dan kreativitas anak, maka Anda tidak boleh menyuruhnya untuk berhenti mencoret-coret. Lalu? Yang perlu Anda lakukan hanyalah mencari cara bagaimana agar anak tetap bisa menulis dan menggambar tetapi tidak membawa masalah baru bagi Anda.

Berikut beberapa poin untuk mengatasinya: 
1. Jelaskan Akibat Perbuatannya 
Hal pertama yang mesti Anda lakukan agar Anak berhenti mencoret-coret dinding atau buku penting adalah dengan menjelaskan apa akibat yang ditimbulkan jika ia melakukan itu. Berikan arahan pada anak. Selain memberikan pengarahan, Anda tentu saja juga harus mengambil antisipasi. Jika Anda menaruh buku penting Anda disembarang tempat, tentu anak akan leluasa mencoretnya. Karena itu, simpan buku atau benda penting Anda di tempat yang tidak dijangkau oleh anak. Dengan begitu, anak tidak akan bisa mencoret buku Anda.

2. Berikan Media yang Tepat
Cara terbaik untuk mengatasi anak yang suka mencoret dinding atau benda berharga Anda adalah dengan memberikan media yang tepat. Dipercaya atau tidak, alasan anak mencoret dinding bisa saja karena ia tidak memiliki buku sendiri sehingga ia mencari media lain untuk dicoret. Karena itu, berikan ia buku tulis dan katakan bahwa ia bisa menulis dibuku tersebut sepuasnya. Jika Anda memberinya media untuk menulis atau menggambar, maka dinding rumahpun akan terlindungi dari coretan anak. Jika Anak lebih suka media yang besar, maka berikan juga papan tulis besar untuk ditempel dikamarnya agar ia lebih leluasa untuk menuangkan kreativitas dan ekspresinya.

3. Nasehati dengan penuh kasih sayang 
Kesalahan yang banyak dilakukan orangtua adalah memarahi anaknya habis-habisan karena mencoret buku berharga atau dinding rumah. Memarahinya tidak akan mengembalikan keadaan, karena itu Anda hanya perlu memberikan nasehat dengan lembut dan penuh kasih sayang agar anak tidak lagi mengulang kesalahan yang sama. Jika Anda memberikan nasehat dengan memarahi atau bahkan membentak , maka cara ini justru akan membuat anak semakin bandel sehingga ia akan lebih sering lagi mencoret dinding begitu Anda tidak di rumah sebagai tanda kekesalannya. Selain itu, membentak anak tidak baik bagi perkembangan psikologi dan hubungan antara anak dan Andapun akan menjadi rusak.

4. Latih Kemampuannya 
Agar kegemaran mencoret coret anak menjadi semakin positif, maka Anda bisa melatih kegemarannya tersebut menjadi kemampuan luar biasa. Banyak anak yang memiliki kegemaran dari kecil justru besarnya menjadi seorang pelukis ataupun penulis. Karena itu, Anda bisa mengasah kegemaran anak tersebut dengan cara melatihnya langsung ataupun memasukkannya pada sekolah baik formal atau swasta. Jangan heran, saat Anda tidak lagi menemukan anak sekedar mencoret-coret, tapi justru sudah bisa menggambar dan menulis dengan baik.

Cara ini tidak hanya bisa menghentikan kegiatan anak yang suka mencoret dinding atau buku penting Anda, tetapi juga melatih kemampuan menulis ataupun menggambarnya dengan baik. Semoga bermanfaat.

sumber: kesekolah.com