Rabu, 29 Oktober 2014

Gigi Mudah Rapuh? Hati-Hati dengan Hal Ini

Memiliki gigi yang putih dan sehat tentu mampu menambah rasa percaya diri seseorang untuk tetap selalu tersenyum. Memiliki gigi yang sehat ternyata tak hanya bisa terwujud dengan menyikat gigi secara teratur, tetapi juga harus menjaga gigi dari segala hal yang dapat merusaknya. Gigi adalah anggota tubuh manusia yang paling kuat. Terdiri atas kalsium, ia mampu melakukan tugas mengunyah dan menghancurkan makanan hingga bertahun-tahun lamanya. Namun jika tidak dijaga dengan baik, maka kekuatan gigi juga bisa berkurang dan ia menjadi rapuh. Gigi yang rapuh pasti akan membuat tugas mengunyah makanan menjadi lebih sulit.

Beberapa hal yang tidak diduga ternyata dapat membuat gigi seseorang menjadi rapuh. Salah satunya adalah berolahraga yang terlalu sering. Seorang dokter gigi di Jerman mengungkap bahwa atlet ternyata memiliki produksi liur yang sedikit. Ini membuat plak di giginya tumbuh lebih banyak, dan dapat menyebabkan kerapuhan gigi.

Berikut beberapa hal yang bisa memicu timbulnya kerapuhan gigi: 
1. Obat 
Obat dengan kandungan antihistamin untuk alergi juga membuat gigi jadi rapuh. Coba perhatikan anak-anak yang minum obat alergi dengan teratur, maka gigi mereka kebanyakan akan kuning, dan rapuh.

2. Suhu 
Suhu yang berubah secara ekstrem memicu gigi jadi rapuh. Misalnya Anda makan makanan panas, lalu minum dingin secara langsung. Gigi bisa retak halus di permukaannya jika Anda lakukan ini sering-sering. Juga bila Anda tinggal di lingkungan bersuhu dingin dan Anda minum minuman hangat.

3. Mulut terbuka saat renang 
Gigi yang terkena air kolam renang yang tinggi klorin bisa membuatnya erosi dan rapuh. Jika berenang dengan mulut terbuka, maka hal ini akan terjadi. Lapisan luar gigi perlahan akan terkikis dan membuatnya rapuh.

4. Memaksa bekerja keras 
Memaksa gigi bekerja keras dengan membuka berbagai bungkus makanan dengan gigi, juga akan bikin gigi menjadi rapuh. Salah-salah, gigi Anda malah gropal jika Anda sering membuka bungkus makanan memakai gigi.

5. Sikat gigi usai makan 
Nah, kebiasaan menyikat gigi memang baik. Namun waktunya juga sebaiknya diperhatikan. jangan langsung menyikat gigi usai makan, sebab kondisi mulut sedang dalam keadaan asam. Ini alami sebab makanan membuat mulut memproduksi asam untuk mencernanya. Gosok gigi lah usai 1 jam setelah makan, agar kondisi mulut kembali normal.

Memiliki gigi yang sehat adalah kunci agar pencernaan juga sehat. Sebagai proses awal mencerna makanan, gigi memiliki peran penting untuk melumatkan makanan dan membuat makanan lebih mudah dicerna lambung. Maka kesehatan gigi harus Anda perhatikan.

sumber: kesekolah.com

Agar Anak Tidak Cengeng? Terapkan Strategy Berikut Ini!

Anak kecil pada umumnya memang cenderung cengeng atau mudah menangis karena mereka mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata. Hal ini adalah pemicu utama yang menyebabkan seorang anak jadi sering menangis dan rewel agar cengengnya tidak berlanjut, Anda harus tanggap dan cepat bertindak. Misalnya, dengan mengajaknya pergi dari tempat tadi ke tempat lain agar berpindah perhatian. Ketika anak jengkel Anda jangan ikut-ikutan jengkel dan memarahi si anak. Ini hanya akan menambah kejengkelannya semakin menjadi-jadi. Pahamilah apa yang menjadi penyebab anak mudah cengeng agar lebih mudah mencari solusinya.

1. Situasi baru 
Situasi maupun kondisi baru kadang membuat anak-anak menjadi tidak betah. Namun ia sulit mengungkapkan ketidakbetahannya, jadi yang dilakukan adalah menangis. Mengatasinya dengan membuat suasana yang asing dan hiruk pikuk itu menjadi ramah baginya. Cobalah mengenalkannya dengan rekan atau teman-teman kita. Setelah itu, biarkan anak-anak bermain bersama agar tidak bosan dan merasa senang.

2. Suasana tidak nyaman 
Suasana yang tidak nyaman, seperti udara panas, polusi udara, ruangan sempit dan suara bising sering menyebabkan anak rewel. Suhu panas disertai suara derungan mobil sering membuat anak gerah. Anak lalu mencoba mengungkapkan perasaan tidak nyamannya dengan terus-menerus menangis. Untuk itu buatlah suasana di sekitar anak menjadi nyaman tanpa gangguan agar tidak cengeng.

3. Frustrasi
Ketika anak sudah mengungkapkan keinginannya namun tidak dipenuhi orangtua, maka anak akan melampiaskan kekesalan lewat tangisan. Untuk mengatasinya yaitu dengan memberinya bujukan yang tenang dan pelan. Lalu bisikkan pada anak bahwa jika ia tidak nangis lagi maka akan dituruti keinginannya agar anak dapat bersikap baik ketika meminta sesuatu.

4. Sakit 
Anak yang sedang sakit sangat mudah menjadi anak cengeng. Kondisi tubuhnya lemas dan lemah. Belum lagi, sikap orangtua yang lebih protektif kepada anak sakit ternyata bisa menambah sikap cengeng itu. Lakukanlah sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman. Misal, memutarkan film atau lagu favoritnya, atau mendongengkan cerita yang menarik.

5. Kelelahan 
Sama halnya dengan sakit, kelelahan juga bisa membuat anak cengeng. Misalnya, sehabis bermain seharian. Jika orang dewasa bisa langsung mengungkapkan kondisi tubuhnya yang lelah, maka tidak demikian dengan anak. Apalagi orang tua belum tentu langsung tanggap. Akhirnya, anak mengungkapkan kondisinya dengan sikap rewel dan cengeng. Kerewelan anak sebetulnya merupakan ungkapan bahwa ia menginginkan istirahat. Ajak anak ke tempat tidur lalu bacakan dongeng untuknya.

6. Butuh perhatian 
Pada saat perhatian orang tua untuknya terpecah, anak akan merasa terbuang. Kondisi ini umumnya muncul saat ia baru saja memiliki adik yang menyita perhatian orang tua. Perasaan terbuang membuat anak rewel yang tak jarang disertai tindakan untuk memancing perhatian orang tua. Salah satunya mengganggu si adik. Untuk mengatasinya, bersikaplah adil. Curahkan perhatian kita kepada si kakak, sama besarnya dengan kepada si adik. Tumbuhkan rasa sayang dan memiliki, misalnya dengan menyuruh kakak menjaga adiknya.

Anak cengeng pada dasarnya memiliki suatu sebab atas kecengengannya. Orangtua harus pandai untuk membaca pikiran anak agar segera tahu tindakan apa yang bisa ia lakukan untuk anak agar tidak cengeng lagi.

sumber: kesekolah.com

Ajari Anak Cepat Mengambil Keputusan dengan Cara Ini

Pernahkah Anda dihadapkan dengan situasi yang memaksa untuk dapat mengambil keputusan secara cepat dan akurat? Orang tua kadang tidak bisa membuat anak untuk membuat keputusan dengan cepat dan benar. Kadang malah orang tua diabaikan oleh anak karena si buah hati tidak bisa diajak berkompromi untuk menentukan keputusan. Akhirnya orang tua mengalah dan menuruti kemauan anak yang dianggap bukan keputusan yang tepat.

Kadang selalu mengalah dan hanya menuruti kemauan anak tidaklah baik karena tidak selama keputusan yang dibuat anak Anda selalu bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, bisa jadi suatu saat akan merugikan dirinya dan orang lain.

Berikut beberapa cara mengajari anak untuk bisa cepat mengambil keputusan: 
1. Belajar dari kesalahan 
Anak tidak serta-merta bisa membuat keputusan dengan cepat. Mereka juga kadang membuat kesalahan dalam mengambil keputusan. Orang tua sebaiknya tidak memarahi mereka begitu saja karena di balik kesalahan ini akan ada pelajaran yang bisa diambil. Agar anak tidak takut mengambil keputusan lagi sebaiknya Anda menunjukan pada mereka apa kesalahan yang telah mereka perbuat, apa penyebabnya dan bagaimana dampaknya serta menunjukkan apa yang seharusnya mereka perbuat. Dengan begini, anak akan mampu untuk memperoleh kepercayaan diri mereka kembali dan berani dengan cepat mengambil keputusan lagi.

2. Berikan contoh sederhana 
Orang tua menginginkan anak mereka bisa tumbuh menjadi individual yang mempunyai pikiran dewasa dan mampu dengan cepat mengambil keputusan untuk masa depannya. Hal ini perlu ditanamkan sejak anak masih kecil. Anda sepatutnya segera memberikan contoh yang menunjukkan betapa pentingnya membuat keputusan yang tepat dan cepat.

3. Belajar dengan meniru 
Anak-anak rata-rata memperoleh pelajaran dengan metode meniru dari apa yang mereka pernah dengar atau mereka pernah lihat. Oleh karena itu, sebagai orang tua sebaiknya Anda memberikan contoh dalam mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Sebaiknya Anda menunjukkan sisi positif dari mengambil keputusan dengan cepat dan apa akibatnya jika mengambil keputusan terlalu terlambat serta tidak menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Sudah bisa dipastikan anak Anda akan meniru Anda hingga ke masa depannya.

4. Belajar bertanggung jawab 
Biasanya mereka yang sukses dan memiliki tanggung jawab besar terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan pekerjaannya adalah orang-orang yang sudah diajari bertanggung jawab sejak kecil oleh orang tua mereka. Mengajari anak bertanggung jawab bisa Anda lakukan dengan memberikan tanggung jawab pada anak untu melakukan pekerjaan rumah yang sederhana seperti merawat hewan peliharaan, merawat tanaman, membersihkan kamar sendiri, dan belajar sesuai dengan waktu belajar. Ini sangat membantu dalam mengambil keputusan dengan cepat karena mereka akan mampu mempertanggungjawabkan pilihannya ini serta memungkinkan mereka mempunyai keinginan berkonstribusi yang tinggi dalam kehidupan sosial.

Anda bisa memulai dengan melakukan hal-hal yang sederhana. Anda tidak perlu melarang ini dan itu, cukup dengan menjelaskan pilihan baik itu seperti apa, dan yang buruk itu seperti apa.

sumber: kesekolah.com