Selasa, 09 September 2014

Dengan Meditasi Penyakit Berikut Bisa Diatasi

Meditasi atau semedi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merileksasi diri sehingga kita tidak lagi mencemaskan atau terbebani dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Pada prakteknya sebenarnya kita tidak memerlukan guru atau seorang ahli untuk melakukan meditasi, karena guru terbaik dalam melakukan meditasi adalah pengalaman pribadi. Dan meditasi juga tidak harus selalu dilakukan dengan cara melakukan semedi di tempat-tempat khusus sambil terus membaca mantra atau sejenis. Pelaksanaan meditasi sebenarnya bisa kita lakukan di mana saja kita mau, kunci dalam melakukan meditasi adalah ketenangan batin untuk bisa merileksasi pikiran. 


Jika ingin melakukan meditasi sendiri di rumah, kita cukup duduk dalam posisi senyaman mungkin, ambil nafas dalam-dalam dan fokuskan pandangan atau bisa juga dengan memejamkan mata. Kosongkan pikiran dan capailah ketenangan batin untuk selama beberapa menit, maka kita pun sudah bisa merasakan manfaat dari meditasi tersebut. Salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan manusia adalah pikirannya. Sehingga atasi penyakit dengan meditasi boleh jadi merupakan pilihan yang tepat. Mereka yang memiliki pikiran yang tenang dan selalu menyeimbangkan diri dengan elemen-elemen alam selalu dapat memperoleh ketenangan dan kedamaian luar biasa. Memulai latihan untuk dapat atasi penyakit dengan meditasi juga sangat bemanfaat untuk terapi dan penyembuhan beberapa penyakit mulai dari yang ringan hingga berat.

Berikut penyakit yang dapat diatasi dengan meditasi: 
1. Sakit kepala 
Meditasi terbukti memiliki fungsi relaksasi bagi manusia yang melakukannya, hal ini jelas berguna untuk mengatasi sakit kepala atau migrain yang seringkali dipicu oleh beban pikiran dan stres yang berlebih pada pikiran Anda.

2. Darah tinggi 
Tekanan darah tinggi sering menyebabkan seseorang menjadi lebih temperamental dibanding sebelumnya, untuk mengatasi hal ini, penderita darah tinggi dapat melakukan meditasi. Lagi-lagi karena meditasi merupakan olahraga relaksasi yang dapat memberikan ketenangan batin.

3. Insomnia 
Insomnia atau susah tidur memang dapat disebabkan oleh faktor makanan dan minuman yang kita konsumsi sebelum tidur, tetapi seringkali orang yang mengalami insomnia memiliki riwayat kesibukan yang sangat padat dan lama-kelamaan akan menjadi beban pikiran. Orang yang menyimpan banyak beban di pikirannya akan selalu merasa cemas dan lebih susah terlelap sehingga berujung pada insomnia.

4. Penyakit paru-paru 
Penyakit paru-paru kebanyakan disebabkan karena sirkulasi oksigen yang tidak lancar. Cara mengatasinya dapat dibantu dengan melakukan olahraga pernapasan dan melatih pernapasan Anda dengan teratur agar sirkulasi oksigen dapat menjadi lebih lancar.

Hal yang paling utama dalam meditasi adalah pernapasan. Pernapasan sangat berpengaruh pada relaksasi tubuh. Dengan menggunakan pernapasan yang bisa merilekskan tubuh dan menjernihkan pikiran, Anda akan mendapatkan kesehatan pada tubuh bahkan berat badan Anda juga akan turun. Meditasi juga bisa digunakan untuk menciptakan pikiran dan perasaan yang bersih. Dengan melakukan meditasi yang benar, akan menghilangkan banyak pikiran negatif alias stres, sehingga pikiran menjadi bersih dan perasaan akan menjadi tenang.

Sumber: kesekolah.com

Anak Mulai Berbohong? Ini yang Perlu Diperhatikan

Semua orang tentu pernah melakukan kebohongan. Dan celakanya, kebohongan tersebut kadang secara tidak sengaja kita perlihatkan ke anak-anak dan inilah yang ditiru oleh anak-anak. Ketika kita mengetahui anak berbohong, tentu kita jadi khawatir. Apalagi jika si Anak bersikukuh bahwa ia tidak berbohong walaupun kita sebagai orangtua tahu ia telah melakukan kebohongan.

Nah, untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut, kita harus mengetahui kenapa anak berbohong. Salah satu alasan yang paling jelas untuk berbohong adalah untuk menghindari hukuman atau karena hasil yang tidak menyenangkan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pada orang tua ketika anak sudah mulai berbohong.

Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengatasi anak yang sudah mulai pintar berbohong: 
1. Cari tahu mengapa anak berbohong 
Ada baiknya sebelum menuduh yang tidak-tidak dan berpikiran negatif pada si anak sebaiknya mencari tahu alasan yang sesungguhnya mengapa anak sudah mulai berbohong. Ada dua kemungkinan anak berbohong. Jika ia berbohong karena ingin menutupi kesalahannya, orang tua patut waspada dengan kebiasaannya ini. tetapi, jika anak hanya ingin bercerita soal khayalannya maka hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena itu merupakan bagian dari cara si kecil mengembangkan imajinasinya.

2. Berdiskusi dengan anak 
Tidak sedikit orang tua yang tidak dekat dengan anak mereka. Tapi, sebaiknya lakukanlah pendekatan dan berikan pengertian pada anak Anda bahwa kebiasaan berbohong merupakan perilaku atau tindakan yang buruk. Selain itu, sebaiknya diskusikan juga konsekuensi dan hukuman seperti apa yang patut diberikan jika anak berbohong lagi. Jangan memutuskan konsekuensi itu sepihak saja. Anak pun harus ikut memutuskan konsekuensi seperti apa yang cocok dan setimpal dengan tindakan mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari anak melihat Anda sebagai seorang orang tua yang otoriter. Anda juga bisa menambahkan bahwa berbohong akan membuat orang tua kecewa. Berbohong juga bisa membuat anak tidak disukai oleh banyak orang karena mereka tidak akan mempercayai omongannya lagi.

3. Jadilah contoh yang baik untuk anak 
Anda Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa anak kebanyakan akan meniru dan mencontoh sikap orangtuanya. Sama halnya dengan berbohong. Siapa yang tahu jika ternyata anak belajar berbohong karena sering melihat kedua orang tuanya berbohong. Oleh karena itu, orang tua harus sebisa mungkin berusaha menjadi contoh yang baik untuk si kecil. Bisa dimulai dengan kebiasaan sehari-hari di rumah. Contoh yang kerap terjadi adalah ketika ada telepon dan mencari Anda tapi Anda menyuruh anak Anda mengangkat telepon dan memintanya mengatakan bahwa dia tidak ada di rumah. Tanpa disadari anak akan mulai belajar berbohong dari kebiasaan sederhana seperti itu dan tentu saja ini adalah kebiasaan yang buruk kalau terus menerus dilakukan. Ini memang sudah menjadi hukumnya, jika Anda tidak ingin anak Anda berbohong, sebaiknya Anda pun memulai untuk selalu berkata jujur, baik di depan anak maupun sedang tidak berada di depan mereka.

4. Berikan pujian 
Walaupun tidak banyak yang begitu mempedulikan kebiasaan memberikan pujian. Tapi, sesungguhnya memberikan pujian pada anak merupakan bagian penting dalam pola pengasuhan anak. Pujian tentu saja akan memberikan motivasi pada anak untuk melakukan sesuatu lebih baik lagi. Pujian bisa dilakukan ketika anak melakukan hal-hal terpuji.Tidak ada bedanya dengan berkata jujur. Jangan segan-segan memuji anak jika mereka sudah berkata jujur sehingga mereka akan termotivasi untuk terus berlaku dan berkata jujur.

Untuk menghadapi anak yang berbohong, orang tua tidak perlu panik. Orang tua harus mencari penyebab kebohongan yang dilakukan anak, karena cara penyelesaian yang di tempuh berbeda satu dengan yang lain. Nasehat yang harus didengarkan anak tentu tidak sama, sebagai orang tua tidak bisa menyalahkan siapa-siapa kalau anak kita sudah suka berbohong.

Sumber: kesekolah.com