Senin, 10 Agustus 2015

Waspadai Penyakit Ini Jika Napas Anda Bau

Bau mulut Anda tidak sedap? hati-hati, bau mulut terjadi bukan hanya karena kurang merawat gigi, bisa jadi itu adalah tanda penyakit. Seorang dokter gigi, Harold Katz mengatakan, hampir semua napas terkait dengan bakteri anaerob yang hidup di bagian belakang lidah, tenggorokan dan amandel, yang memecah protein dalam makanan kita. Saat ini, sudah banyak dokter yang mulai melakukan diagnosa pada pasien melalui bau nafas. Mendiagnosa melalui nafas bisa dibenarkan karena banyaknya zat kimia dalam mulut Anda ketika atau sedang mengalami masalah kesehatan yang tanpa Anda sadari.

Misalnya bagi penderita diabetes, kebanyakan dari mereka memiliki bau napas yang aneh. Ketika diabetes mencapai stadium lanjut maka pemecahan protein otot dan lemak terjadi yang mengakibatkan akumulasi badan keton dalam darah penderita diabetes. Badan keton ini menyebabkan mulut bau, kerusakan otak dan koma.

Berikut beberapa penyakit yang mungkin saja sedang Anda alami saat bau napas: 
1. Diabetes 
Penderita diabetes memiliki bau napas yang khas menyerupai paku berkarat, cat atau bau buah. Ini adalah kondisi yang sangat serius dan menunjukkan bahwa badan keton beracun sedang terakumulasi dalam darah. Badan keton menyebabkan bau ini yang terbentuk karena pemecahan yang tidak terkendali pada lemak dan protein otot.

2. Gagal Ginjal 
Ini bisa menjadi indikasi bahwa Anda terkena gagal ginjal saat nafas Anda berbau. Amonia terakumulasi dalam darah memiliki bau khas yang keluar melalui napas. Amonia adalah limbah beracun yang dikeluarkan melalui urin. Ketika ginjal tidak bekerja, tidak diekskresikan dan mendapatkan akumulasi dalam darah maka akan menyebabkan nafas berbau.

3. Infeksi Saluran Pernapasan 
Infeksi saluran pernapasan seperti asma, bronkitis dan sinusitis menyebabkan bau busuk pada napas. Bakteri pada lendir yang terakumulasi dalam paru-paru dan saluran pernapasan menyebabkan bau khas pada napas Anda.

4. Kegemukan 
Telah terbukti melalui beberapa penelitian, napas yang berbau menunjukkan kecenderungan Anda sedang berada pada tingkat obesitas atau kelebihan berat badan. Mereka yang memiliki konsentrasi tinggi pada gas hidrogen dan metana baik dalam napas mereka beresiko lebih mendapatkan obesitas daripada yang memiliki tingkat konsentrasi gas yang rendah.

5. Alergi Hidung 
Hidung yang tersumbat juga bisa menyebabkan nafas berbau. Ketika hidung tersumbat, Anda bernapas melalui mulut. Ini menyebabkan mulut kering sehingga terjadi pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Bakteri di dalam mulut Anda dapat menyebabkan bau busuk.

6. Gagal Jantung 
Sebuah analisis napas dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit jantung. Sampel napas diambil dan diperiksa untuk beberapa senyawa volatil untuk mendeteksi penyakit jantung. Hal ini dilakukan dengan teknik yang disebut napas cetak.

Masalah bau nafas tidak sedap tidak bisa begitu saja diabaikan. Waspadai dan lakukan pemeriksaan jika masalah bau mulut atau nafas Anda yang tidak juga hilang.

sumber: kesekolah.com

Pentingnya Mengetahui Bahaya Mendengkur Saat Tidur

Banyak orang beranggapan bahwa tidur mendengkur atau ngorok adalah hal biasa dan sering dialami oleh banyak orang. Mereka mempersepsikan hal itu terjadi karena dipengaruhi faktor kelelahan. Lantas, bagaimana jika Anda sedang tidak merasa lelah tapi tetap aja ngorok atau mendengkur ketika sedang tidur? Jika sudah seperti itu, Anda wajib mewaspadainya. Sebab, terdapat beberapa masalah kesehatan yang erat kaitannya dengan kebiasaan ngorok tersebut.

Mendengkur juga sering disebut dengan istilah ‘sleep apnea’ yaitu henti nafas dikarenakan sempitnya saluran pernafasan sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh pun menjadi berkurang. Sebuah penelitian yang dilakukan di Detroit, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mendengkur berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pada umumnya, pendengkur mempunyai risiko tinggi terhadap terjadinya penebalan pembuluh darah karotid (yaitu pembuluh darah yang mengatur aliran darah ke leher, kepala, dan otak).

dr. Andreas Prasadja, R.P.S.G.T, Ahli Sleep Physician di Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran mengutarakan bahwa seorang pendengkur cenderung mengalami ‘bangun singkat (microarousal)’ pada saat tidur malam. Waktu tidur yang terpotong-potong tersebut mengakibatkan naiknya aktifitas saraf simpatis. Sehingga berisiko meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, kadar gula darah, dan tingkat kekentalan darah. Beberapa jurnal kedokteran juga menyatakan jika sleep apnea menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung koroner, stroke, diabetes, dan hipertensi.

Berikut risiko penyakit yang ditimbulkan dari kebiasaan mendengkur: 
1. Hipertensi 
Pada Tahun 2003, badan peduli penyakit Tekanan darah tinggi ‘Joint National Committe on Prevention, Detection, Evalution, and Treatment of Hig Blood Pressure’, telah menyatakan bahwa mendengkur (sleep apnea) merupakan salah satu penyebab utama dari penyakit ‘silent killer’ atau hipertensi. Penuturan dr. Candra Wibowo, SpPD, FINASIM dari RS. Mitra Kemayoran bahwa 40% pengidap gangguan tidur telah menderita penyakit hipertensi.

2. Diabetes 
Penyempitan saluran pernafasan yang terjadi pada penderita sleep apnea menyebabkan rendahnya kadar oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Para ilmuwan memaparkan jika menurunnya kadar oksigen dapat memicu kenaikan hormon kortisol (hormon pemicu stres). Dimana kenaikan hormon kortisol ini menyebabkan peningkatan kadar gula darah (glukosa). Seorang pendengkur berat yang juga menderita obesitas berisiko terserang diabetes hingga 50%.

3. Jantung 
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Henry Forn Hospital, Amerika Serikat menyatakan bahwa dengkuran menyebabkan penebalan pembuluh darah di leher, yaitu arteri karotid. Dalam jangka waktu lama, hal tersebut memicu terjadinya pengerasan pembuluh darah (asterosklerosis) yang berdampak pada timbulnya penyakit kardiovaskular, yaitu jantung dan stroke. Penelitian lain di journal of The American College of Cardiology, tahun 2013 menjelaskan jika para penderita sleep apnea mempunyai risiko terserang penyakit jantung lebih besar, yaitu 40% dibandingkan orang normal yang tidak mendengkur.

4. Stroke 
Penebalan pembuluh darah karotid pada penderita sleep apnea menyebabkan asteroklerosis hingga memicu penyakit stroke. Selain itu, peningkatan kekentalan darah yang terjadi pada orang yang terbiasa mendengkur juga menjadi pemicu meningkatnya risiko terserang stroke.

5. Gangguan Otak 
Kurangnya suplai oksigen yang masuk ke otak karena menyempitnya saluran pernafasan pada penderita sleep apnea menyebabkan terganggunya kinerja otak. Berdasarkan pemaparan di jurnal Sleep, menyebutkan bahwa penderita sleep apnea mempunyai risiko terserang kerusakan otak permanen. Kerusakan tersebut terjadi pada bagian otak yang mengatur emosi, tekanan darah, dan ingatan (memori).

Nah, mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan mendengkur, maka ada baiknya jika Anda mulai mengatasi dengkuran tersebut dengan cara menerapkan pola hidup sehat, rutin berolahraga, mengindari makanan berat sebelum tidur, mengindari kafein berlebihan, dan mencoba tidur dengan posisi menyamping, atau dapat pula mengatur posisi kepala yang lebih tinggi saat tidur.

sumber: kesekolah.com

Rahasia Tersembunyi dari Kedelai Edamame

Edamame umumnya di Indonesia dikenal dengan kedelai dari Jepang. Edamame adalah salah satu super foods yang kaya akan vitamin A, vitamin C, serat, dan protein. Edamame adalah satu-satunya sayuran yang dapat memberikan Anda 9 asam amino esensial yang biasanya Anda dapatkan dari daging ataupun telur. Secangkir edamame mengandung 120 kalori, 9 gram serat, 2.5 gram lemak, 11 gram protein, dan 13 gram karbohidrat. Selain itu edamame juga rendah karbohidrat dan lemak.

Berikut manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan dari mengkonsumsi edamame: 
1. Meningkatkan daya tahan tubuh 
Kacang edamame mengandung kandungan antioksidan tinggi yang berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Jika rajin mengkonsumsi kacang edamame, Anda akan terhindar dari pengaruh cuaca yang tidak menentu yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh Anda. Dengan sistem kekebalan yang baik dari pengaruh antioksidan ini, Anda dapat terhindar dari serangan kanker.

2. Mengurangi risiko kanker 
Kandungan isoflavinnya yang tinggi juga bermanfaat dalam mengurangi resiko kanker prostat maupun kanker payudara. Isoflavin merupakan senyawa yang juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia sebagai pencegah sel kanker.

3. Meringankan gejala menopause 
Adapun manfaat edamame lainnya yaitu data meringankan gejala menopause. Hal ini disebabkan oleh kandungan vitamin E, A, dan vitamin lainnya yang mampu meningkatkan keremajaan kulit hingga memperbaiki sel organ dalam terpenting bagi tubuh. Kandungan vitamin E juga bermanfaat dalam menyuburkan rambut dan mengurangi penurunan pigmen di rambut sehingga warnanya tidak mudah berubah menjadi putih.

4. Mencegah hipertensi dan penyakit jantung 
Kacang ini memiliki manfaat untuk menghindarkan Anda terserang penyakit jantung hingga tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan yang secara aktif dapat menghancurkan lemak menumpuk didalam tubuh sebagai penyebab terjangkitnya penyakit jantung dan darah tinggi. Kacang ini juga berkhasiat sebagai zat anti inflamasi sehingga rasa perih, nyeri, dan pegal dari peradangan dapat disembuhkan dengan cepat ketika Anda mengkonsumsi kacang ini.

5. Baik untuk sistem pencernaan 
Edamame mengandung kandungan serat yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kineja sistem pencernaan pada manusia. Hal ini sangat baik bagi Anda yang sedang melakukan program diet karena serat akan membantu Anda dalam mengecilkan ukuran perut. Bukan hanya itu saja, kandungan karbohidrat kompleks dari kacang ini memberikan manfaat lebih untuk memberikan rasa kenyang yan lebih lama sehingga Anda dapat menekan keinginan untuk makan dalam porsi yang besar.

Bagaimana, tertarik mengonsumsi edamame?

sumber: kesekolah.com

5 Kebiasaan Sehat yang Bisa Merusak Gigi

Menjaga kesehatan gigi memang harus konsisten dan teratur agar tidak mudah berlubang. Seperti yang kita ketahui gigi berlubang sangat menganggu karena selain sulit dalam menggunyah makan, gigi yang berlubang juga bisa menimbulkan rasa sakit. Nah, selain harus rutin membersihkan gigi sebaiknya kita juga harus menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa merusak kesehatan gigi karena memiliki gigi yang putih, bersih dan sehat bisa menambah rasa percaya diri. Namun mungkin Anda akan terkejut karena sebenarnya beberapa makanan dan minuman sehat pun juga bisa berakibat buruk untuk gigi. Secara mengejutkan, ada beberapa makanan yang sebenarnya sehat ternyata bisa merusak gigi, dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengunyah permen karet 
Banyak yang bilang mengunyah permen karet akan membersihkan gigi. Namun kebanyakan permen karet justru mengandung sorbitol atau gula buatan yang bisa merusak gigi, membuat gigi berlubang dan bahkan kegemukan. Jadi untuk mengatasinya, daripada membersihkan gigi dengan permen karet, lebih baik sikat gigi Anda atau tidak perlu mengunyah permen karet.

2. Makan kacang almond 
Almond adalah salah satu jenis kacang yang banyak mengandung nutrisi dan baik untuk tulang. Almond kaya akan vitamin E dan memberikan lemak sehat pada tubuh. Namun jika bicara tentang kesehatan gusi, almond bisa memberikan efek buruk. Almond memiliki tekstur yang keras dan bisa menyebabkan gigi retak.

3. Minum jus 
Meskipun minum jus termasuk kebiasaan sehat karena memberikan asupan nutrisi lengkap untuk tubuh, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jus juga memiliki kandungan gula, terutama jus kemasan. Meski memang tidak seburuk makan cokelat, namun minum jus manis bisa menjadi asupan nutrisi juga untuk bakteri di mulut. Gula akan menyebabkan karang dan gigi berlubang. Untuk mengatasinya, minum air putih atau berkumur setelahnya untuk menghilangkan gula di mulut.

4. Minum kopi 
Kopi mengandung banyak antioksidan yang baik untuk tubuh. Selain itu, kopi juga dikonsumsi orang untuk menambah energi. Namun kopi ternyata tidak cukup baik untuk kesehatan gigi. Kopi bisa merusak warna gigi. Tidak hanya itu, noda kopi yang ada pada gigi bisa memicu plak dan menyebabkan gigi rusak.

5. Makan buah 
Buah sangat kaya serat dan bisa memenuhi nutrisi tubuh, namun juga mengandung gula. Serat bisa membersihkan gigi, namun gula merupakan makanan bakteri yang bisa merusak gigi. Jadi, untuk mengatasinya, Anda bisa minum air putih setelah makan buah apa pun, baik yang manis maupun yang asam. Jangan langsung menggosok gigi, karena justru bisa mengikis enamel gigi jika dilakukan setelah makan buah.

Nah, itulah kebiasaan sehat yang sebenarnya bisa merusak gigi. Asal Anda tahu bagaimana mengonsumsinya, Anda akan tetap bisa mendapatkan manfaatnya tanpa harus mengorbankan gigi Anda.

sumber: kesekolah.com