Rabu, 27 Agustus 2014

Tips Mengatasi Saat Homesick Melanda

Semua pasti sudah mengenal apa itu Homesick dan tentu saja pasti pernah juga merasakan pengalaman tersebut. Homesick sendiri merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa menderita akibat terpisah dari lingkungan rumah, orang tua, atau hal-hal yang ada di sekitarnya. Saat Anda harus berada jauh dari rumah dan keluarga baik itu untuk melanjutkan sekolah maupun bekerja dalam jangka waktu yang lama, pasti Anda akan merasa sangat rindu dengan rumah atau biasa juga disebut homesick. Bulan-bulan pertama jauh dari rumah, biasanya menjadi waktu paling sulit untuk mengatasi homesick.

Homesick memang bisa dikatakan sangat wajar terjadi dan akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi Anda yang belum terbiasa, namun yang harus diwaspadai adalah efek yang ditimbulkan jangan sampai menganggu kinerja Anda baik dalam melakukan tugas kantor maupun tugas belajar. Nah, jika saat Anda sedang berada jauh dari keluarga dan temam-teman serta merasakan homesick, ada baiknya Anda mencoba beberapa tips untuk menghilangkan rasa homesick.

Berikut beberapa tips mengatasi homesick yang bisa Anda lakukan: 
1. Cari Teman Baru 
Kehadiran seorang teman memang akan sangat membantu Anda yang kerap kesepian atau kebingungan ketika harus pindah ke tempat baru. Ia bisa menjadi teman curhat atau penolong ketika Anda jauh dari keluarga dan sahabat. Apalagi jika teman tersebut sudah lama tinggal di sana, Ia bisa menjadi guide sehingga Anda jadi lebih kenal daerah.

2. Mencari Kesibukan 
Jika belum menemukan seorang teman yang klik, sibukkanlah diri dengan kegitan yang positif. Daripada termenung sendirian, lakukanlah kegiatan yang Anda suka pada saat libur atau waktu luang. Bisa dengan berolahraga atau mengunjungi area wisata setempat. Mungkin saja, di sana Anda akan menemukan seorang kawan yang memiliki hobi atau ketertarikan yang sama.

3. Tetap Berhubungan 
Kangen orang tua, sahabat, atau pacar? Telepon saja. Kecanggihan teknologi jaman sekarang bahkan memungkinkan Anda bertatap muka melalui video call dengan keluarga atau teman-teman. Namun pastikan juga untuk tidak menggangu kegiatan mereka.

4. Bawa Barang-Barang Khas Rumah 
Untuk menghilangkan rasa homesick, bawa saja barang-barang yang mengingatkan akan rumah atau daerah seperti bantal kesayangan atau makanan khas kota Anda. Meski tidak bisa mengobati sepenuhnya, setidaknya rasa rindu bisa sedikit berkurang.

5. Jadikan Pengalaman Berharga 
Mungkin sekarang Anda berpikir bahwa hal in adalah sebuah masalah yang membebani. Namun pikirkan kembali, semua kesusahan yang Anda hadapi dapat menjadi pengalaman dan pelajaran yang berharga suatu hari nanti. Hal ini bisa membuat Anda lebih kuat dan lebih tegar dalam menghadapi tantangan selanjutnya dalam hidup Anda.

Jika Anda merasakan homesick upayakan untuk melaukan hal-hal di atas untuk mengurangi kejenuhan. Biasanya kejenuhan tersebut tidak akan bertahan lama. Cepat atau lambat Anda akan memperoleh hal-hal menarik lainnya yang akan menjadikan betah di tempat tersebut.

Sumber: kesekolah.com

Hadapi Anak Nakal? Tidak Perlu Khawatir

Kewalahan dalam mengatur anak dengan segala kenakalannya, tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Anda sebagai orang tua memang dituntut pandai dan sabar untuk menghadapi anak Anda yang nakal. Anak yang nakal pada dasarnya memang bukanlah dari karakter dan sifatnya, hanya saja sebuah kondisi dimana anak tersebut menjadi nakal. Ada dua faktor yang membuat anak menjadi nakal yaitu faktor lingkungan keluarga, dan di luar lingkungan keluarga.

Betapapun marah dan sebalnya Anda terhadap anak, tetaplah tenang dan jangan marah-marah atau memukul anak. Berilah pengarahan serta penjelasan, bahwa apa yang dia lakukan itu tidak boleh dilakukan. Meskipun anak Anda sendiri, sebaiknya jangan terlalu melindungi. Tetaplah obyektif. Karena pembelaan akan memberikan anak pembenaran atas tindakan yang ia lakukan. Jadi anak akan menerima pesan bahwa tindakannya benar, terbukti dengan pembelaan yang Anda lakukan.

Jika memang anak berbuat salah, jangan ragu untuk menyuruhnya meminta maaf kepada temannya dan jangan pula ragu untuk memberikan hukuman padanya. Komunikasikan dengan penuh kasih sayang. Beri waktu untuk berjalan berdua, ajak atau pancing mereka untuk membuka diri dan mengutarakan apa masalah dan keinginannya.

Meskipun demikian, lingkungan merupakan faktor dominan perubahan sikap dan perilaku anak, karenanya Anda juga harus memperhatikan anak Anda. Jangan biarkan anak lain mengganggu anak Anda. Jangan ragu untuk bekerjasama dengan pihak sekolah, rajinlah meminta laporan perkembangan perilaku, sikap, teman-temannya bergaul, bahkan gaya bicara anak kepada pihak sekolah, sehingga Anda dapat memantau setiap tindakan anak tanpa perlu mengawasinya terus-menerus.

Perkenalkan ia kepada sebuah hobi, rangsang anak untuk terus melakukan kegiatan positif yang paling disukainya. Meskipun hal tersebut merupakan hal yang paling tidak disukai Anda, selama tidak merugikan dirinya sebagai pribadi jangan Anda halangi.

Hobi akan menghindarkan anak kepada perilaku membuang waktu, dan senantiasa mengisi hari-harinya dengan aktifitas. Hal ini sekaligus menghindari anak untuk bermalas-malasan di rumah, karena itu, institusikan hobinya. Carikan lembaga yang memajukan hobi anak Anda, misalnya masukan ke sekolah sepakbola, kelompok baca, atau ikutkan anak kepada salah satu ekstrakulikuler di sekolahan. Karena sebagai lembaga, mereka akan dapat memantau perkembangan anak tanpa disadari anak Anda, jadi Anda tidak perlu melakukan wawancara intensif kepada anak Anda, sebuah tindakan yang sangat dibenci umumnya anak, terutama mereka yang memasuki fase remaja.

Jadi orang tua hendaklah bijak. Tidak ada anak yang ingin menjadi anak nakal. Sekali lagi, kenakalan anak terwujud karena lingkungan dan keluarganya. Dan kesemuanya itu bisa diubah tergantung bagaimana keluarga mendidiknya.

Sumber: kesekolah.com

Mudah Ngantuk? Waspada Penyakit Ini

Rasa kantuk merupakan tanda yang diberikan tubuh agar orang beristirahat, yang biasanya datang di malam hari atau saat merasa lelah. Namun kondisi tertentu dapat membuat orang selalu merasa ngantuk, bahkan di waktu kerja. Rasa Ngantuk yang berlebih tadi disebut Hypersomnia, yaitu sebuah gejala gangguan tidur yang membuat penderitanya mengalami rasa kantuk berlebihan meskipun sudah tidur cukup. Menjengkelkan kalau mata terasa ngantuk terus sepanjang hari. Berbagai aktivitas menjadi terganggu karena pikiran dan tubuh tidak bisa diajak bekerja.

Namun, mengantuk pasti ada sumber penyebabnya. Dengan mengatasi pemicunya, Anda tidak akan mudah merasakan mata yang memberat. Ada beberapa hal yang bisa membuat mengantuk terasa sangat berat. Di antaranya dipicu oleh penyakit yang menyerang tubuh dan mungkin tidak disadari.

Berikut beberapa penyakit yang membuat mudah ngantuk: 
1. Diabetes. 
Pada penderita diabetes, tubuhnya memiliki glukosa tinggi yang tidak segera diubah menjadi energi. Efeknya, tubuh lebih mudah mengantuk dan lelah.

2. Depresi. 
Orang yangsedang stres berat juga mudah mengantuk. Emosi memengaruhi fisik dengan memunculkan berbagai gejala, termasuk ingin tidur.

3. Dehidrasi. 
Kekurangan cairan menjadikan tubuh lesu. Rasa kantuk dapat muncul tak tertahankan. Ini dapat dilihat ketika orang sedang berpuasa namun tidak memenuhi asupan cairan tubuh pada saat sahur.

4. Anemia. 
Penyakit yang juga disebut kekurangan darah ini membuat tubuh kekurangan zat besi. Padahal zat besi adalah salah satu komponen pembentukan sel darah merah. Saat sel darah merah berkurang, asupan oksigen juga seluruh jaringan tubuh akan terganggu, termasuk ke arah otak. Akibatnya seseorang menjadi mudah mengantuk.

5. Penyakit jantung. 
Orang yang punya masalah jantung biasanya gampang capek dan mengantuk. Bisa jadi munculnya ngantuk merupakan gejala awal dari penyakit ini.

Semoga bermanfaat..

Sumber: kesekolah.com