Senin, 19 Januari 2015

Penyebab Anak Jadi Berontak dan Suka Melawan

Setiap anak memang unik. Ada yang kalem dan penurut tapi ada juga yang senang memberontak. Mau tahu apakah anak Anda punya kecenderungan jadi pemberontak? Seorang psikolog anak, Setyo Mulyadi, mengatakan bahwa; jangan salahkan anak-anak Anda bila tiba-tiba mereka berani melawan Anda atau tidak mau menuruti nasehat Anda. Perlu Anda ketahui, hal ini terjadi dikarenakan ada rasa ketidakpuasan di dalam hati mereka, tentang pola Anda mengasuh, atau karena kurangnya perhatian dari Anda. Oleh karena itu, bila ada di antara Anda yang saat ini sedang menghadapi pemberontakan anak Anda, daripada Anda terus-menerus bermusuhan dengan mereka, berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai penyebab mengapa seorang anak tiba-tiba menjadi pemberontak dan berani melawan orang tuanya.

1. Sikap otoriter 
Orang tua yang otoriter sangat mempengaruhi kepribadian sang anak, karena tekanan demi tekanan yang dirasakan, lama kelamaan akan membuat anak harus berani mengambil sikap, apakah akan tetap mematuhi orang tuanya atau harus menuruti kata hatinya. Berusahalah untuk tidak menjadi orang tua yang demikian, Anda boleh mengajarkan disiplin serta ketegasan kepada anak Anda, tetapi tetaplah fleksibel dalam proses penerapannya.

2. Menyuruh anak di saat yang tidak tepat 
Ketika Anda ingin menyuruh anak Anda untuk melakukan sesuatu, sedangkan dia sedang asyik dengan kegiatannya, biasanya anak akan enggan untuk mematuhi perintah dari orang tuanya karena merasa terganggu. Bila sudah demikian hindari untuk memaksanya, selama Anda tetap bisa melakukannya seorang diri, maka kerjakan. Namun, bila hal tersebut sangat mendesak dan Anda betul-betul membutuhkan bantuan darinya, maka usahakanlah untuk menyampaikannya dengan cara yang baik, beri dia pemahaman bahwa bantuan dari dia sangat Anda perlukan. Dengan demikian, mereka akan merasa dibutuhkan meskipun merasa terganggu anak Anda akan sadar karena itu adalah bagian dari tanggung jawabnya.

3. Tidak bisa memenuhi keinginan anak 
Bila orang tua tidak bisa memenuhi keinginan anaknya, sebagai bentuk protes biasanya mereka akan menunjukkan sisi keras kepalanya dengan harapan keinginannya dapat dipenuhi atau sekadar ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

4. Tidak peduli dengan keluarga 
Biasanya terjadi ketika orang tua terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, bisa dikarenakan masalah pekerjaan atau karena benar-benar sudah tidak peduli lagi dengan keluarganya. Ketahuilah bahwa anak-anak sangat mendambakan didikan serta teladan dari orang tuanya. Namun, bila di dalam keluarganya peran orang tua sudah tidak lagi berfungsi, maka jangan heran bila mereka berani melawan Anda.

5. Pengaruh lingkungan 
Lingkungan di mana keluarga Anda tinggal juga sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak Anda. Teman-teman bermainnya juga turut andil dalam proses pembentukan jati diri mereka. Oleh karena itu, bila lingkungan tempat tinggal Anda buruk, maka jangan heran bila tiba-tiba anak Anda bisa mengucapkan sumpah serapah.

Anak adalah seorang peniru sejati, mereka akan meniru apa saja yang dilihat dan didengarnya. Sebagai orang tua, bila Anda mendapati anak Anda berani melawan, maka introspeksilah diri, tanyalah pada diri Anda apakah selama ini Anda telah menunjukkan teladan yang baik kepada mereka atau justru sebaliknya. Bentuklah sikap yang positif pada anak Anda sejak mereka masih kecil, sehingga ketika nanti beranjak dewasa mereka akan segan untuk memberontak ataupun melawan Anda.

sumber: kesekolah.com

Tips Bijak Mengawasi Online Anak

Berkembangnya teknologi online saat ini tidak hanya dapat dinikmati manfaatnya oleh kaum dewasa, namun juga anak-anak. Oleh sebab itu bukanlah hal yang asing jika saat ini anda melihat anak-anak yang masih berumur belia sudah memiliki gadget digital yang mereka bawa dan gunakan setiap saat. Bahkan, banyak dari mereka yang tahu cara mengakses internet lebih dari orang tuanya.

Hal ini disebabkan tidak hanya oleh fenomena dunia online yang semakin mudah diakses, namun juga lemahnya kontrol orang tua terhadap anak-anak mereka dalam penggunaan internet. Dampak negatif internet pada anak mungkin sudah Anda ketahui, seperti anak menjadi malas belajar, anak menjadi terlalu cepat dewasa, anak mengakses situs-situs dewasa hingga penculikan maupun hal buruk lainnya yang dapat terjadi pada anak hanya karena pengawasan penggunaan internet yang sangat lemah. Bagi Anda yang memiliki anak yang sudah mulai menggunakan perangkat digital untuk mengakses internet, berikut tips untuk mengawasi penggunaannya:

1. Jadilah temannya di media sosial 
Cara pertama, buatlah kesepakatan dengan anak Anda bahwa jika ia ingin membuat akun dimedia sosial contohnya; facebook, twitter, path, dll maka ia harus berteman dengan Anda selaku orangtuanya, bisa ibu atau ayah. Aturan ini tidak bisa dinego.

2. Berteman dengan orang tua teman anak 
Bentuk perkumpulan dengan para orangtua anak yang lain, yang notabene bersahabat dengan anak Anda. Dengan begitu, Anda akan mengetahui lebih banyak tentang orang tua teman anak Anda tersebut dan tingkat tanggung jawab mereka terhadap anak. Ingatlah bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.

3. Cek isi ponsel secara random 
Jika memungkinkan, cek isi ponsel anak Anda secara random. Periksa foto dan video apa saja yang ada di dalamnya, jam berapa anak sms-an dan menerima sms, apakah ada yang mengancam anak Anda dan lain-lain. Anak akan menunjukkan gelagat yang mencurigakan jika di ponselnya terdapat gambar, video, ataupun pesan aneh sehingga akan berusaha menolak jika orangtua ingin melihat isi ponselnya.

4. Tempatkan PC/laptop di area terbuka di rumah 
Secara psikologi, anak akan memperlihatkan sikap canggung dan merasa tidak aman jika ada orang lain yang bisa leluasa melihat apa yang mereka lakukan di depan komputer, apalagi jika ia membuka situs yang aneh-aneh (tidak pantas). Jika anak online menggunakan laptop, buat aturan bahwa ngenet tidak boleh dilakukan di kamar tidur sehingga Anda bisa tetap mengontrol aktivitas anak di internet.

5. Buat aturan waktu Ini berlaku untuk ponsel dan komputer. 
Sama halnya memberlakukan aturan bahwa tidak boleh menonton televisi jika belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR), selama jam makan malam atau setelah jam 9 malam. Aturan serupa hendaknya juga diberlakukan untuk ponsel dan internet.

6. Jadilah sahabat 
Orang tua harus rajin berdialog dengan anak tentang bahaya predator dan cyberbully, risiko berbagi foto dan pesan yang bersifat cabul, pentingnya pengaturan privasi. Biarkan mereka tahu mengapa Anda melakukan semua ini, jelaskan alasan-alasannya secara gamblang dan jangan lupa beri kesempatan kepada anak untuk menyuarakan keberatan atau masalah mereka. Jangan ragu untuk berkompromi, namun harus tetap berpegang teguh pada aturan-aturan yang Anda anggap penting.

Sebagai orang tua, kita tidak bisa terus-menerus mengawasi anak kita seiring mereka semakin dewasa dan mandiri. Jika kita ingin mendapatkan kepercayaan dan anak berterus terang kepada kita, mulailah ajak anak berdialog sedini mungkin dan tunjukkan kalau kita mempercayai mereka.

sumber: kesekolah.com

Menumbuhkan Minat Baca pada Anak

Buku adalah jendela dunia, begitu pepatah tentang buku ini akrab didengar. Dengan membaca buku, segala informasi bisa diperoleh. Seringkali rutinitas membaca menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan oleh seseorang setiap hari. Tanpa membaca, rasanya ada yang kurang. Kalau Anda menyadari akan pentingnya membaca hingga menjadikannya sebuah rutinitas sehari-hari, bagaimana dengan anak-anak? Apakah mereka juga dipersiapkan menjadi generasi yang suka membaca?.

Di era teknologi, gagdet dengan segalakecanggihannya, berisi berbagai permainan yang mampu menarik perhatian anak. Efeknya, banyak anak lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget dibanding membaca buku. Padahal, anak yang rajin membaca sejak kecil, berpotensi menjadi anak yang cerdas. Melalui apa yang dibaca, seringkali ia menemukan kosa kata baru yang belum diketahui sebelumnya, lalu ia tanyakan kepada orangtua. Dari sini, tentu berbagai pengetahuan baru pun akan ia dapatkan.Agar anak suka membaca, hal tersebut harus ditanamkan sejak kecil. Bagaimana caranya?

Kenalkan Buku Sejak kecil 
Saat ini sudah tersedia beragam buku yang ditujukan untuk bayi usia 0-2 tahun, biasanya berbahan kain atau plastik, penuh warna, dan berisi banyak gambar. Biarkan anak bermain dengan buku pertamanya karena ini adalah langkah awal yang menjadi pendorong agar anak tertarik membaca dan menikmati kegiatan menggunakan buku.

Ajak ke Toko Buku 
 Mulai usia balita, anak sudah bisa memilih barang yang disukainya, termasuk buku. Ajak anak ke toko buku secara berkala, lalu sesekali ijinkan anak memilih buku yang diinginkannya, atau pilih beberapa buku yang sesuai untuk anak dan biarkan anak memilih salah satunya.

Belikan Buku Sesuai Minat 
Membelikan buku sesuai minat adalah salah satu cara efektif membuat anak tertarik pada buku. Misalnya, jika anak menggemari suatu karakter dalam film favoritnya, belikan buku bergambar atau berisi karakter yang sama. Bila anak menyukai pesawat terbang, belikan buku tentang sejarah pesawat terbang.

Jangan Memaksa 
Anak lebih suka membaca komik? Jangan terburu-buru melarangnya dan memaksa anak membaca buku lain. Karena hal tersebut justru dapat membuatnya benci pada buku. Biarkan anak tetap membaca buku kesukaannya, sambil perlahan-lahan mengenalkan anak dengan buku jenis lainnya.

Jelaskan Manfaat 
Untuk anak yang sudah lebih dewasa, orangtua bisa mulai menjelaskan beragam manfaat dari membaca buku.

Jadilah Contoh 
Anak biasa meniru perilaku orangtuanya. Untuk menumbuhkan minat membaca pada anak, mulailah dengan diri sendiri dan membiasakan membaca di depan anak. Anak akan melihat kebiasaan tersebut dan perlahan-lahan akan menirunya.

Selamat membaca!

sumber:  kesekolah.com

Hati-Hati, Gejala Kanker yang Sering Diabaikan

Kanker, seperti yang dilansir wikipedia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali dan menyerang jaringan biologis di dekatnya serta dapat bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah. Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang banyak ditakuti oleh sebagian besar masyarakat dunia. Sebagian besar orang menganggap bahwa gejala awal kanker tidak bisa dideteksi dengan jelas. Baru-baru ini seorang peneliti yang berasal dari University College London, mengatakan bahwa gejala awal kanker sangat mungkin dialami seseorang. Dan bahkan gejala yang dialami sering disebut sebagai penyakit biasa.

Inilah gejala kanker yang sering diabaikan karena dianggap sakit biasa: 
1. Sakit Tenggorokan 
Sakit tenggorokan sering disebut sebagai sakit radang. Namun jika hal ini terjadi secara terus-menerus, sakit tenggorokan bisa dikatakan sebagai gejala awal adanya indikasi kanker laring ataupun kanker tenggorokan. Segera berobat dan periksa ke dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan pada waktu yang lama.

2. Berat Badan Turun 
Ketika seseorang tidak melakukan diet namun mengalami penurunan berat badan yang signifikan, hal ini bisa dikatakan sebagai gejala awal adanya penyakit kanker di dalam tubuh. The American Cancer Society mengatakan jika terjadi penurunan berat badan secara drastis tanpa penyebab jelas merupakan salah satu gejala awal kanker.

3. Benjolan di Tubuh 
Jika Anda memiliki benjolan aneh di bagian tubuh, segeralah berobat ke dokter dan cari tahu benjolan tersebut. Benjolan bisa saja berupa sel kanker ataupun tumor. Tidak sedikit orang menganggap benjolan yang tiba-tiba tumbuh di tubuh adalah penyakit biasa, namun jika tidak segera diperiksa bisa jadi benjolan ini adalah gejala kanker.

4. Batuk 
Batuk dan flu sering terjadi di musim hujan. Virus dan bakteri disinyalir sebagai penyebab utama batuk. Namun jika Anda mengalami batuk berkepanjangan dan suara serak, bisa jadi hal ini adalah gejala kanker. Batuk berkepanjangan dan tidak lekas sembuh disebutkan sebagai gejala awal kanker toroid, kanker paru-paru ataupun limfoma. Hubungi dokter ketika Anda mengalami batuk serta suara serak berkepanjangan lebih dari satu bulan.

5. Kesulitan Menelan 
Penyempitan tenggorokan yang menyebabkan seseorang sulit menelan dikatakan sebagai gejala awal kanker. Gejala umum kanker adalah masalah pada sistem syaraf dan kekebalan tubuh. Salah satu yang bisa menunjukkan adanya kedua masalah tersebut adalah keadaan seseorang dimana ia sulit menelan dan tubuhnya lemah.

6. Nyeri di Tubuh 
Rasa nyeri banyak dianggap sebagai rasa lelah atau sakit biasa. Namun asal Anda tahu, nyeri di tubuh disinyalir bisa menjadi gejala awal tubuh terindikasi sakit kanker. Rasa nyeri di salah satu bagian tubuh bisa memicu kanker di daerah tersebut. Rasa nyeri ini bisa saja sebagai gejala awal kanker tulang, kanker ovarium, kanker payudara atau bahkan kanker rahim.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih awal akan lebih baik untuk kelangsungan penyembuhan dan pengobatan. Pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat sebagai antisipasi terhadap penyakit kanker.

sumber: kesekolah.com

Efek Stres pada Kesehatan Fisik

Stres dan tekanan hidup saat ini hampir dialami oleh semua orang. Nyatanya bagi sebagian orang kondisi ini bahkan bisa sangat membahayakan kesehatannya. Tidak sedikit wanita mengalami stres saat dihadapkan pada masalah rumit baik masalah keluarga, keuangan ataupun pekerjaan. Stres merupakan salah satu kondisi yang bukan hanya menyebalkan namun juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Selain berpengaruh buruk terhadap kesehatan psikis, stres juga berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa efek stres terhadap kesehatan fisik.

Ini beberapa pengaruh buruk perasaan stres bagi kesehatan fisik: 
1. Batuk Dan Flu 
Kecemasan akibat stres dikatakan mampu menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Ketika sistem kekebalan tubuh mudah menurun, hal ini bisa menyebabkan virus serta bakteri penyebab batuk maupun flu dengan mudah menyerang. Batuk dan flu merupakan salah satu pengaruh buruk akibat stres.

2. Berat Badan Tidak Stabil 
Ada beberapa orang yang mengalami stres dan makan banyak sehingga ia mengalami obesitas. Namun tidak sedikit orang tidak nafsu makan saat dirinya tengah stres sehingga ia menjadi lebih kurus. Berat badan yang tidak stabil dan cenderung naik ataupun turun merupakan salah satu pengaruh dari perasaan stres.

3. Jerawat 
Stres dikatakan mampu meningkatkan hormon seseorang. Dan jika hormon ini terus mengalami peningkatan, tidak heran jika bisa menimbulkan jerawat di tubuh ataupun wajah. Kecemasan yang timbul akibat stres memicu sistem kekebalan tubuh menurun dan memunculkan jerawat.

4. Cepat Lelah 
Stres memicu tubuh seseorang mengalami cepat lelah. Meskipun tidak bekerja sepanjang hari dan telah memiliki istirahat yang cukup, stres sering kali menguras tenaga dan stamina. Ketika Anda merasa mudah lelah, kemungkinan besar Anda tengah dihadapkan pada kondisi stres dan berpikir terlalu berat.

5. Mengganggu Pencernaan 
Sebagian besar penderita penyakit pada gangguan pencernaannya disinyalir disebabkan oleh perasaan stres. Ketika seseorang mengalami stres, tidak jarang hal ini merubah pola makannya dan memicu terjadinya gangguan pencernaan. Berpikir terlalu berat karena stres juga memicu pencernaan di dalam tubuh tidak bekerja secara normal.

Agar tubuh tetap sehat, pastikan suasana hati Anda selalu bahagia dan jauh dari perasaan cemas agar tidak berujung stres. Usahakan untuk menjaga pola makan, olahraga, istirahat cukup dan minum vitamin agar tubuh selalu sehat.

sumber: kesekolah.com