Senin, 19 Januari 2015

Tips Bijak Mengawasi Online Anak

Berkembangnya teknologi online saat ini tidak hanya dapat dinikmati manfaatnya oleh kaum dewasa, namun juga anak-anak. Oleh sebab itu bukanlah hal yang asing jika saat ini anda melihat anak-anak yang masih berumur belia sudah memiliki gadget digital yang mereka bawa dan gunakan setiap saat. Bahkan, banyak dari mereka yang tahu cara mengakses internet lebih dari orang tuanya.

Hal ini disebabkan tidak hanya oleh fenomena dunia online yang semakin mudah diakses, namun juga lemahnya kontrol orang tua terhadap anak-anak mereka dalam penggunaan internet. Dampak negatif internet pada anak mungkin sudah Anda ketahui, seperti anak menjadi malas belajar, anak menjadi terlalu cepat dewasa, anak mengakses situs-situs dewasa hingga penculikan maupun hal buruk lainnya yang dapat terjadi pada anak hanya karena pengawasan penggunaan internet yang sangat lemah. Bagi Anda yang memiliki anak yang sudah mulai menggunakan perangkat digital untuk mengakses internet, berikut tips untuk mengawasi penggunaannya:

1. Jadilah temannya di media sosial 
Cara pertama, buatlah kesepakatan dengan anak Anda bahwa jika ia ingin membuat akun dimedia sosial contohnya; facebook, twitter, path, dll maka ia harus berteman dengan Anda selaku orangtuanya, bisa ibu atau ayah. Aturan ini tidak bisa dinego.

2. Berteman dengan orang tua teman anak 
Bentuk perkumpulan dengan para orangtua anak yang lain, yang notabene bersahabat dengan anak Anda. Dengan begitu, Anda akan mengetahui lebih banyak tentang orang tua teman anak Anda tersebut dan tingkat tanggung jawab mereka terhadap anak. Ingatlah bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.

3. Cek isi ponsel secara random 
Jika memungkinkan, cek isi ponsel anak Anda secara random. Periksa foto dan video apa saja yang ada di dalamnya, jam berapa anak sms-an dan menerima sms, apakah ada yang mengancam anak Anda dan lain-lain. Anak akan menunjukkan gelagat yang mencurigakan jika di ponselnya terdapat gambar, video, ataupun pesan aneh sehingga akan berusaha menolak jika orangtua ingin melihat isi ponselnya.

4. Tempatkan PC/laptop di area terbuka di rumah 
Secara psikologi, anak akan memperlihatkan sikap canggung dan merasa tidak aman jika ada orang lain yang bisa leluasa melihat apa yang mereka lakukan di depan komputer, apalagi jika ia membuka situs yang aneh-aneh (tidak pantas). Jika anak online menggunakan laptop, buat aturan bahwa ngenet tidak boleh dilakukan di kamar tidur sehingga Anda bisa tetap mengontrol aktivitas anak di internet.

5. Buat aturan waktu Ini berlaku untuk ponsel dan komputer. 
Sama halnya memberlakukan aturan bahwa tidak boleh menonton televisi jika belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR), selama jam makan malam atau setelah jam 9 malam. Aturan serupa hendaknya juga diberlakukan untuk ponsel dan internet.

6. Jadilah sahabat 
Orang tua harus rajin berdialog dengan anak tentang bahaya predator dan cyberbully, risiko berbagi foto dan pesan yang bersifat cabul, pentingnya pengaturan privasi. Biarkan mereka tahu mengapa Anda melakukan semua ini, jelaskan alasan-alasannya secara gamblang dan jangan lupa beri kesempatan kepada anak untuk menyuarakan keberatan atau masalah mereka. Jangan ragu untuk berkompromi, namun harus tetap berpegang teguh pada aturan-aturan yang Anda anggap penting.

Sebagai orang tua, kita tidak bisa terus-menerus mengawasi anak kita seiring mereka semakin dewasa dan mandiri. Jika kita ingin mendapatkan kepercayaan dan anak berterus terang kepada kita, mulailah ajak anak berdialog sedini mungkin dan tunjukkan kalau kita mempercayai mereka.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar