Diare atau mencret adalah penyakit yang bisa dibilang tidak berbahaya. Namun,
jika tidak segera ditindak lanjuti bisa menyebabkan dehidrasi. Saat
Anda mengalami diare maka feses akan berair, perut mulas hingga melilit,
serta meriang. Penyebab diare bisa bermacam-macam, di antaranya adalah
karena virus, bakteri, parasit, obat tertentu yang dapat memicu diare,
bahkan karena mengonsumsi makanan yang tidak bersih. Namun, beberapa
makanan justru bisa menyembuhkan diare dan mempercepat penyembuhan diare
yang Anda alami.
Nah, berikut beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat mengalami diare:
1. Buah dan daun jambu biji
Tanaman jambu biji sudah terkenal ampuh dan manjur untuk menyembuhkan diare secara alami dan cepat. Anda bisa memakan secara langsung buah jambu biji yang masih muda atau mengkonsumsi pucuk daun jambu biji bersama dengan garam dapur. Obat tradisional ini akan bekerja secara langsung untuk menghentikan rasa sakit di perut.
2. Yoghurt
Perlu Anda ketahui, saat diare, tubuh sebenarnya sedang melawan bakteri jahat. Yoghurt bisa menjadi obat diare yang alami, karena mengandung bakteri baik yang dapat membantu menjaga sistem pencernaan menjadi lancar. Selain itu, yoghurt pun termasuk panganan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan iritasi.
3. Blueberry
Blueberry termasuk buah yang mengandung tannin yang dapat membantu menyembuhkan perut kembung. Selain itu, blueberry juga memiliki sifat antibakteri dan antioksidan serta mengandung serat yang mudah larut, sehingga bisa digunakan sebagai obat diare yang alami.
4. Pisang
Pisang mengandung serat yang larut dalam air. Selain itu, pisang pun dapat membantu melancarkan buang air besar. Pisang juga mengandung kalium yang dapat membantu mengganti elektrolit yang hilang selama diare. Jadi, Anda pun tidak akan lemas selama diare.
5. Ayam kukus
Selain beberapa makanan tadi, ayam kukus pun bisa Anda konsumsi saat terserang diare. Pasalnya, daging ayam kukus adalah sumber protein yang mudah dicerna, sehingga cukup aman untuk memberikan gizi ke dalam tubuh saat diare. Akan tetapi, hindari ayam goreng atau ayam yang ditumis.
Jadi, jika diare menyerang, cukup siapkan beberapa makanan di atas. Semoga bermanfaat..
sumber: kesekolah.com
Jumat, 13 Februari 2015
Menghangatkan Makanan Berulang Kali, Hati-Hati!
Biasakan untuk memasak atau membeli makanan dalam porsi yang sekali habis. Jika
Anda terbiasa memasak atau membeli makanan dalam porsi banyak kemudian
menghangatkan dan mengonsumsinya kembali, hati-hati.
Di tengah kesibukan sehari-hari yang padat, beberapa dari Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk memasak, pasti akan memilih untuk menghangatkan makanan yang ada. Karena sudah dingin jadi harus dihangatkan. Ada juga yang membeli makanan beku dan dipanaskan di microwave agar lebih mempermudah dan tidak memakan waktu banyak.
Tapi tahukah Anda? Menghangatkan makanan adalah kebiasaan yang kurang baik. Dokter Aria Wibowo dari Meetdoctor.com menjelaskan, melahap makanan yang dihangatkan terus menerus, apalagi kalau lebih dari dua hari, adalah kebiasaan yang bisa mengancam kesehatan. Karena kandungan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut akan hilang, jika makanan terus dipanaskan. Selain itu, rasa dan penampilan dari makanan sudah tidak akan seenak dan seindah saat pertama kali disajikan.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Aria mengatakan, makanan yang dibeli beku dan dipanaskan juga bersifat sama. Nutrisi dan gizi di dalam makanan sudah tidak lagi sebaik jika disajikan segar. Nutrisi dan gizi yang sudah tidak optimal juga membuat rasa kenyang saat makan hanya bersifat sementara. Anda akan merasa lapar lagi, bahkan lebih lapar dari sebelumnya.
Disarankan agar kita mendapatkan gizi dan nutrisi cukup, dan sebaiknya selalu makan makanan segar, yang tidak mengandung bahan pengawet. Dengan begitu, Anda akan lebih sehat dan terhindar dari segala penyakit yang disebabkan makanan yang terus dipanaskan.
sumber: kesekolah.com
Di tengah kesibukan sehari-hari yang padat, beberapa dari Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk memasak, pasti akan memilih untuk menghangatkan makanan yang ada. Karena sudah dingin jadi harus dihangatkan. Ada juga yang membeli makanan beku dan dipanaskan di microwave agar lebih mempermudah dan tidak memakan waktu banyak.
Tapi tahukah Anda? Menghangatkan makanan adalah kebiasaan yang kurang baik. Dokter Aria Wibowo dari Meetdoctor.com menjelaskan, melahap makanan yang dihangatkan terus menerus, apalagi kalau lebih dari dua hari, adalah kebiasaan yang bisa mengancam kesehatan. Karena kandungan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut akan hilang, jika makanan terus dipanaskan. Selain itu, rasa dan penampilan dari makanan sudah tidak akan seenak dan seindah saat pertama kali disajikan.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Aria mengatakan, makanan yang dibeli beku dan dipanaskan juga bersifat sama. Nutrisi dan gizi di dalam makanan sudah tidak lagi sebaik jika disajikan segar. Nutrisi dan gizi yang sudah tidak optimal juga membuat rasa kenyang saat makan hanya bersifat sementara. Anda akan merasa lapar lagi, bahkan lebih lapar dari sebelumnya.
Disarankan agar kita mendapatkan gizi dan nutrisi cukup, dan sebaiknya selalu makan makanan segar, yang tidak mengandung bahan pengawet. Dengan begitu, Anda akan lebih sehat dan terhindar dari segala penyakit yang disebabkan makanan yang terus dipanaskan.
sumber: kesekolah.com
Rahasia Membuat Otak Anak Menjadi Jenius
Masa kanak-kanak adalah masa yang penting untuk perkembangan mental dan
fisik ketika dewasa. Anak yang dibesarkan dengan baik tentu menjadi
dewasa yang baik pula. Bagaimana jika ingin membesarkan anak menjadi
seorang jenius?.
Para pakar menyatakan, Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya.
1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.
2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.
3. Tingkatkan kesehatan
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.
4. Memupuk rasa ingin tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang mengarahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.
5. Membaca
Bagi sebagian besar anak membaca merupakan hal yang membosankan. Oleh karena itu perlu dukungan dan bimbingan orang tua dalam melatih baca sehingga membaca merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka. Orang tua yang suka membaca akan menunjukkan kepada anak-anak mereka bahwa membaca itu adalah hal yang menyenangkan, menarik dan bermanfaat. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang dibesarkan dalam rumah yang dipenuhi buku akan mencapai sekolah hingga ke jenjang tinggi daripada mereka yang tidak.
Jadi, jika Anda menginginkan anak-anak yang cerdas dan pintar, Anda sudah tahu rahasianya. Semoga bermanfaat...
sumber: kesekolah.com
Para pakar menyatakan, Anak-anak pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya.
1. Belajar Musik
Ini merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai dan mudah. Menurut hasil penelitian Universitas Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.
2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.
3. Tingkatkan kesehatan
Tim peneliti dari University of Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung dalam suatu kegiatan organisasi.
4. Memupuk rasa ingin tahu
Para pakar mengungkap, ketika orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah sedang mengarahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak untuk menuntut pengetahuan.
5. Membaca
Bagi sebagian besar anak membaca merupakan hal yang membosankan. Oleh karena itu perlu dukungan dan bimbingan orang tua dalam melatih baca sehingga membaca merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka. Orang tua yang suka membaca akan menunjukkan kepada anak-anak mereka bahwa membaca itu adalah hal yang menyenangkan, menarik dan bermanfaat. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang dibesarkan dalam rumah yang dipenuhi buku akan mencapai sekolah hingga ke jenjang tinggi daripada mereka yang tidak.
Jadi, jika Anda menginginkan anak-anak yang cerdas dan pintar, Anda sudah tahu rahasianya. Semoga bermanfaat...
sumber: kesekolah.com
Hati-Hati, Ini Dia Efek Buruk Sosial Media
Anda tentu mengenal sosial media. Ya, sosial media memang bukanlah hal baru.
Terlebih saat sudah bekembang pesatnya tekonologi perangkat digital
saat ini, dimana kita dimudahkan dalam mengakses informasi apa saja
lewat internet. Sosial media sebenarnya eksis sudah cukup lama dan
awalnya digunakan untuk saling melakukan komunikasi antar teman lama
maupun baru, yang dapat disebut sebagai cara untuk bersosialisasi lewat
dunia maya.
Sosial media memberikan banyak manfaat, diantara menjalin komunikasi kembali dengan orang yang sudah lama tidak kita ketahui informasinya, hingga saling membagi informasi dan bahkan juga berkembang menjadi media pemasaran suatu bisnis. Namun hal tersebut tidak membuat sosial media selalu berdampak positif. Seperti pisau, teknologi adalah alat yang berguna, tetapi juga dapat merusak jika tidak digunakan secara semestinya. Banyak dari kita yang begitu ketagihan dengan sosial media dan melupakan pengaruh buruknya, dan ini tips agar Anda mengkontrol kegiatan Anda bersosial media
Mengalihkan perhatian tujuan hidup Anda
Bila kita terlalu sibuk dengan sosial media maka sudah sangat pasti kita akan melupakan tujuan hidup kita dan terjebak dalam berita yang terjadi di sosial media. Alih alih berfikir untuk mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan keterampilah, kita hanya akan berfikir bagaimana menjadi terkenal di sosial media.
Meningkatkan keinginan Anda untuk diperhatikan
Apa yang ada dipikiran Anda? itulah kata kata awal yang pasti Anda temui ketika membuka facebook. Mem-Posting status di Facebook untuk menarik perhatian orang lain dapat menjadi kebiasaan buruk bagi orang-orang yang gemar bersosial media. Bersaing untuk mendapatkan ‘like‘ sebanyak banyaknya, mem-posting berita yang mungkin Anda sendiri tidak mengetahui kebenarannya atau status status yang tidak bermanfaat bagi orang lain yang hanya dapat menimbulkan perdebatan, ini yang membuat keinginan ingin diperhatikan Anda meningkat. Anda jadi enggan mendengarkan pendapat orang lain, dan akhirnya sosial media hanyalah menjadi ajang berseteru untuk mendapatkan perhatian.
Mengurangi interaksi intensif dengan orang lain
Setelah Anda merasa berhubungan melalui sosial media itu cukup, Anda pastinya akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk ketemuan, jalan jalan atau kegiatan fisik lainya dengan teman teman Anda. Hingga pada suatu saat Anda bertemu dengan teman teman Anda namun masing masing dari Anda malah sibuk dengan ponsel pintar Anda. Akhirnya satu sama lain beranggapan pertemuan Anda tidak mengesankan dan berhenti ingin bergaul. Memang teknologi dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Cyber bullying adalah nyata
Orang-orang akan merasa aman di web dan mengatakan hal-hal yang mereka tidak biasanya katakan dalam kehidupan nyata. Meskipun Anda bukan pelaku perkataan kasar di internet namun Anda masih bisa tertular. Seperti dalam kasus pemilu 2014 fans fanatik satu kubu menjatuhkan kubu lain, kemudian kubu lain tidak terima dan balik menjatuhkan kubu lain. Saat itu Anda yang tidak tahu apa apa menjadi netral namun ketika Anda membaca lebih dalam tentang perdebatan itu lalu Andapun mulai berkomentar dan membalas argumen argumen tersebut.
Mempengaruhi tingkat depresi Anda
Sebuah studi mengatakan orang yang menggunakan sosial media berlebihan dapat meningkatkan depresi, khususnya bagi orang orang yang sudah terdiagnosa mempunyai depresi. Banyaknya cyber bullying atau perkataan perkataan kasar membuat kita cenderung lebih mudah berkata kasar. Atau jika teman teman di sosial media Anda bukanlah orang yang suka berbicara kasar tetapi Anda bisa terjangkit gejala depresi yang membuat Anda selalu membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda merasa hidup Anda tidak seindah hidup teman Anda. Anda merasa keluarga Anda tidak sehangat keluarga teman Anda. Atau Anda merasa pendidikan Anda tidak sebaik pendidikan teman Anda. Berhentilah untuk merasakan demikian postingan facebook seringkali jauh berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup mereka.
Mari kita biasakan memposting yang baik baik, berteman dengan yang baik baik agar bacaan pada timeline sosial media kita juga menjadi bacaan yang bermanfaat. Sosial media dapat berdampak positif jika kita gunakan untuk hal hal kebaikan dan tidak digunakan berlebihan.
sumber: kesekolah.com
Sosial media memberikan banyak manfaat, diantara menjalin komunikasi kembali dengan orang yang sudah lama tidak kita ketahui informasinya, hingga saling membagi informasi dan bahkan juga berkembang menjadi media pemasaran suatu bisnis. Namun hal tersebut tidak membuat sosial media selalu berdampak positif. Seperti pisau, teknologi adalah alat yang berguna, tetapi juga dapat merusak jika tidak digunakan secara semestinya. Banyak dari kita yang begitu ketagihan dengan sosial media dan melupakan pengaruh buruknya, dan ini tips agar Anda mengkontrol kegiatan Anda bersosial media
Mengalihkan perhatian tujuan hidup Anda
Bila kita terlalu sibuk dengan sosial media maka sudah sangat pasti kita akan melupakan tujuan hidup kita dan terjebak dalam berita yang terjadi di sosial media. Alih alih berfikir untuk mendapatkan pekerjaan yang membutuhkan keterampilah, kita hanya akan berfikir bagaimana menjadi terkenal di sosial media.
Meningkatkan keinginan Anda untuk diperhatikan
Apa yang ada dipikiran Anda? itulah kata kata awal yang pasti Anda temui ketika membuka facebook. Mem-Posting status di Facebook untuk menarik perhatian orang lain dapat menjadi kebiasaan buruk bagi orang-orang yang gemar bersosial media. Bersaing untuk mendapatkan ‘like‘ sebanyak banyaknya, mem-posting berita yang mungkin Anda sendiri tidak mengetahui kebenarannya atau status status yang tidak bermanfaat bagi orang lain yang hanya dapat menimbulkan perdebatan, ini yang membuat keinginan ingin diperhatikan Anda meningkat. Anda jadi enggan mendengarkan pendapat orang lain, dan akhirnya sosial media hanyalah menjadi ajang berseteru untuk mendapatkan perhatian.
Mengurangi interaksi intensif dengan orang lain
Setelah Anda merasa berhubungan melalui sosial media itu cukup, Anda pastinya akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk ketemuan, jalan jalan atau kegiatan fisik lainya dengan teman teman Anda. Hingga pada suatu saat Anda bertemu dengan teman teman Anda namun masing masing dari Anda malah sibuk dengan ponsel pintar Anda. Akhirnya satu sama lain beranggapan pertemuan Anda tidak mengesankan dan berhenti ingin bergaul. Memang teknologi dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Cyber bullying adalah nyata
Orang-orang akan merasa aman di web dan mengatakan hal-hal yang mereka tidak biasanya katakan dalam kehidupan nyata. Meskipun Anda bukan pelaku perkataan kasar di internet namun Anda masih bisa tertular. Seperti dalam kasus pemilu 2014 fans fanatik satu kubu menjatuhkan kubu lain, kemudian kubu lain tidak terima dan balik menjatuhkan kubu lain. Saat itu Anda yang tidak tahu apa apa menjadi netral namun ketika Anda membaca lebih dalam tentang perdebatan itu lalu Andapun mulai berkomentar dan membalas argumen argumen tersebut.
Mempengaruhi tingkat depresi Anda
Sebuah studi mengatakan orang yang menggunakan sosial media berlebihan dapat meningkatkan depresi, khususnya bagi orang orang yang sudah terdiagnosa mempunyai depresi. Banyaknya cyber bullying atau perkataan perkataan kasar membuat kita cenderung lebih mudah berkata kasar. Atau jika teman teman di sosial media Anda bukanlah orang yang suka berbicara kasar tetapi Anda bisa terjangkit gejala depresi yang membuat Anda selalu membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda merasa hidup Anda tidak seindah hidup teman Anda. Anda merasa keluarga Anda tidak sehangat keluarga teman Anda. Atau Anda merasa pendidikan Anda tidak sebaik pendidikan teman Anda. Berhentilah untuk merasakan demikian postingan facebook seringkali jauh berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup mereka.
Mari kita biasakan memposting yang baik baik, berteman dengan yang baik baik agar bacaan pada timeline sosial media kita juga menjadi bacaan yang bermanfaat. Sosial media dapat berdampak positif jika kita gunakan untuk hal hal kebaikan dan tidak digunakan berlebihan.
sumber: kesekolah.com
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...