Rabu, 29 Oktober 2014

Agar Anak Tidak Cengeng? Terapkan Strategy Berikut Ini!

Anak kecil pada umumnya memang cenderung cengeng atau mudah menangis karena mereka mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata. Hal ini adalah pemicu utama yang menyebabkan seorang anak jadi sering menangis dan rewel agar cengengnya tidak berlanjut, Anda harus tanggap dan cepat bertindak. Misalnya, dengan mengajaknya pergi dari tempat tadi ke tempat lain agar berpindah perhatian. Ketika anak jengkel Anda jangan ikut-ikutan jengkel dan memarahi si anak. Ini hanya akan menambah kejengkelannya semakin menjadi-jadi. Pahamilah apa yang menjadi penyebab anak mudah cengeng agar lebih mudah mencari solusinya.

1. Situasi baru 
Situasi maupun kondisi baru kadang membuat anak-anak menjadi tidak betah. Namun ia sulit mengungkapkan ketidakbetahannya, jadi yang dilakukan adalah menangis. Mengatasinya dengan membuat suasana yang asing dan hiruk pikuk itu menjadi ramah baginya. Cobalah mengenalkannya dengan rekan atau teman-teman kita. Setelah itu, biarkan anak-anak bermain bersama agar tidak bosan dan merasa senang.

2. Suasana tidak nyaman 
Suasana yang tidak nyaman, seperti udara panas, polusi udara, ruangan sempit dan suara bising sering menyebabkan anak rewel. Suhu panas disertai suara derungan mobil sering membuat anak gerah. Anak lalu mencoba mengungkapkan perasaan tidak nyamannya dengan terus-menerus menangis. Untuk itu buatlah suasana di sekitar anak menjadi nyaman tanpa gangguan agar tidak cengeng.

3. Frustrasi
Ketika anak sudah mengungkapkan keinginannya namun tidak dipenuhi orangtua, maka anak akan melampiaskan kekesalan lewat tangisan. Untuk mengatasinya yaitu dengan memberinya bujukan yang tenang dan pelan. Lalu bisikkan pada anak bahwa jika ia tidak nangis lagi maka akan dituruti keinginannya agar anak dapat bersikap baik ketika meminta sesuatu.

4. Sakit 
Anak yang sedang sakit sangat mudah menjadi anak cengeng. Kondisi tubuhnya lemas dan lemah. Belum lagi, sikap orangtua yang lebih protektif kepada anak sakit ternyata bisa menambah sikap cengeng itu. Lakukanlah sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman. Misal, memutarkan film atau lagu favoritnya, atau mendongengkan cerita yang menarik.

5. Kelelahan 
Sama halnya dengan sakit, kelelahan juga bisa membuat anak cengeng. Misalnya, sehabis bermain seharian. Jika orang dewasa bisa langsung mengungkapkan kondisi tubuhnya yang lelah, maka tidak demikian dengan anak. Apalagi orang tua belum tentu langsung tanggap. Akhirnya, anak mengungkapkan kondisinya dengan sikap rewel dan cengeng. Kerewelan anak sebetulnya merupakan ungkapan bahwa ia menginginkan istirahat. Ajak anak ke tempat tidur lalu bacakan dongeng untuknya.

6. Butuh perhatian 
Pada saat perhatian orang tua untuknya terpecah, anak akan merasa terbuang. Kondisi ini umumnya muncul saat ia baru saja memiliki adik yang menyita perhatian orang tua. Perasaan terbuang membuat anak rewel yang tak jarang disertai tindakan untuk memancing perhatian orang tua. Salah satunya mengganggu si adik. Untuk mengatasinya, bersikaplah adil. Curahkan perhatian kita kepada si kakak, sama besarnya dengan kepada si adik. Tumbuhkan rasa sayang dan memiliki, misalnya dengan menyuruh kakak menjaga adiknya.

Anak cengeng pada dasarnya memiliki suatu sebab atas kecengengannya. Orangtua harus pandai untuk membaca pikiran anak agar segera tahu tindakan apa yang bisa ia lakukan untuk anak agar tidak cengeng lagi.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar