Senin, 20 April 2015

Mengatasi Kurangnya Konsentrasi Anak

Sebagian besar orang tua mengeluh karena menghadapi anaknya yang sulit untuk berkonsentrasi. Orang tua sering melihat anaknya kehilangan minat belajar bahkan ekspresi wajahnya sering melamun di saat seharusnya mereka sedang belajar. Rendahnya perhatian terhadap studi akademik menyebabkan prestasi mereka menurun. Ironisnya, banyak ditemui pula seorang anak yang tadinya memiliki prestasi baik, tiba-tiba kehilangan minat dalam belajar. Harapan orang tua agar prestasi mereka semakin meningkat, justru sebaliknya, ternyata anak memiliki permasalahan dalam konsentrasi.

Kesulitan konsentrasi pada anak dapat diindikasi bila perhatian mereka mudah terpecah atau mudah teralih. Anak sulit untuk fokus dalam memperhatikan suatu hal.Jadi, untuk suatu pekerjaan, mereka tidak bisa menuntaskannya. Sedikit-sedikit, perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal. Akan tetapi orang tua baru dapat menyimpulkan bahwa anaknya mengalami sulit konsentrasi, setelah dibandingkan dengan anak normal umumnya.

Berikut beberapa hal yang dapat membantu orang tua untuk meningkatkan konsentrasi pada anak. 
1. Istirahat yang cukup 
Bila tubuh anak sudah lelah, jangan dipaksakan untuk terus belajar. Biarkan anak beristirahat yang cukup, karena bila dipaksakan pun belajarnya akan menjadi kurang optimal. Misalnya ketika mereka pulang sekolah, biasakan agar anak tidur siang walau hanya 1-2 jam. Ini membuat otak dan fisik mereka istirahat, sehingga bila bangun tidur anak akan lebih segar untuk diajak berpikir. Selain itu atur waktu tidur malam mereka, jangan sampai terlalu larut.

2. Mengontrol asupan makanan 
Pola makan sehat sangat berpengaruh terhadap daya konsentrasi anak. Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung gula terlalu tinggi. Memiliki kadar gula yang tinggi dalam sistem tubuh dapat menyebabkan sistem tubuh mudah terganggu. Misalnya mudah mengantuk dan lesu. Kurangi makanan yang berlemak, pertinggi protein tanpa lemak seperti telur. Dengan protein tinggi akan berpengaruh pada fungsi otak, yakni untuk meningkatkan konsentrasi lebih mudah.

Usahakan agar anak menghindari makanan siap saji yang mengandung bahan perwarna, vetsin, kafein, dan zat-zat pengawet. Perbanyak makan buah dan sayur karena akan sangat berguna untuk menunjang kesegaran dan kesehatan tubuh mereka. Minuman yang sehat, seperti air putih dapat juga membantu untuk meningkatkan konsentrasi. Biasakan agar anak mau minum banyak air putih. Bila anak kurang minum, mereka akan dehidrasi sehingga otak merekapun akan menjadi lesu.

3. Olah raga teratur 
Tetapi tidak harus dengan olah raga yang berat, melainkan aktifitas yang menyenangkan bagi mereka, seperti bersepeda dan bermain bola. Ketika anak melakukan aktifitas fisik, darah akan dipompa dan kirim ke otak, sehingga otak anak tidak mudah lesu dan dapat meningkatkan konsentrasi pada mereka

4. Komunikasi dua arah 
Sama halnya orang dewasa. Salah satu penyebab anak sulit berkonsentrasi karena adanya masalah yang mengganggu pikiran mereka. Hal ini dapat menyumbat konsentrasinya, dan akan cair sampai mereka berhasil untuk mengeluarkan hal yang sedang dipikirkannya tersebut. Buatlah komunikasi dua arah yang baik. Telusuri apa yang mengganjal pikiran mereka. Orang tua dapat menjadi pendengar yang baik.

Semua aktivitas yang dilakukan membutuhkan usaha maksimal, konsistensi, dan kesabaran dalam melatih, mengarahkan dan memotivasi anak. Semua aktivitas yang dilakukan tidak ada yang sifatnya instan, cepat mendapatkan hasil. Semuanya ada pengorbanan, terutama untuk orang tua, agar meluangkan waktu bersama dengan anak dan melatihnya dengan penuh kesabaran.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar