Ketika anak dibekali pendidikan seks yang benar dari orangtua, umumnya anak lebih bisa terhindar dari kemungkinan menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual. Memang berbicara tentang seks kepada anak masih dianggap tabu dalam masyarakat kita, tapi ini harus dimulai dari orangtua. Jelaskan pada mereka dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti.
Saat memasuki usia prasekolah, anak sudah mulai mengenal beda laki-laki dan perempuan, bahkan mereka sudah bisa bertanya, "Aku berasal dari mana? kenapa aku ada di perut ibu?" Di usia ini anak juga suka mencium dan memeluk. Mengajarkan pendidikan seks kepada anak hendaknya sebelum pubertas dan saat anak bertanya. Bersyukurlah ketika anak tiba-tiba bertanya tentang seks karena inilah saatnya Anda memberikan informasi yang tepat. Sambil mengajarkan anak, jelaskan bahwa penjelasan seputar seks hanya bisa ia dapatkan melalui Anda orangtuanya.
Disaat mandi adalah salah satu kesempatan Anda mengajarkan pendidikan seks kepada anak. Kenalkan anak tentang alat kelaminnya. Beritahu anak tentang batasan bagian tubuh pribadinya, yaitu mulai dari bawah leher sampai lutut, tidak termasuk tangan. Selain kelamin, bokong, dan dada, paha dan punggung termasuk pribadi, mengantisipasi fedofil yang suka meminta anak bertelanjang dada lalu memotretnya. Ajarkan pada anak, bahwa hanya ada 3 orang yang boleh menyentuh bagian tubuh pribadinya: dirinya sendiri, orangtua, dan dokter.
Jika ada orang lain yang memaksa untuk memegang atau melihat bagian tubuh pribadi anak, diskusikan dengannya, apa yang perlu ia lakukan dengan memberikan arahan detail. Ajarkan anak untuk melawan dengan berbagai cara, yaitu berteriak, memukul, menendang, atau menggigit. Ajarkan norma sederhana, seperti aturan memakai baju. Kalau habis mandi, badan harus ditutupi dengan handuk, dan inilah sebabnya mengapa di toko baju selalu ada ruang ganti pakaian, karena kita tidak bisa telanjang di depan banyak orang. Tanamkanlah nilai-nilai moral kepada anak sembari mengajarkan pendidikan seks.
Intinya, mengajarkan pendidikan seks kepada anak haruslah sesuai usianya, hendaknya sesuai dengan tahapan pertumbuhannya. Agar apa yang Anda sampaikan tentang pendidikan seks dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh anak.
sumber: kesekolah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar