Kamis, 22 Oktober 2015

Tips Efektif Berkomunikasi yang Baik dengan Anak

Keharmonisan keluarga berawal dari komunikasi yang intensif antara orang tua dengan anak-anak. Zaman sekarang, berkomunikasi yang baik dengan anak perlu disadari sebagai hal yang sangat penting dalam hubungan antara anak dan orangtua. Di sela kesibukannya, orangtua hendaknya menjaga komunikasi dengan anak. Cara berkomunikasi yang baik dengan anak akan berpengaruh pada sifat dan karakter anak di masa depan. Komunikasi yang baik akan menimbulkan kepercayaan anak kepada orangtuanya. Kepercayaan ini yang akan membuat anak mau terbuka bercerita kepada orangtuanya jika ia menghadapi sebuah masalah.
Berikut beberapa langkah sederhana dalam berkomunikasi yang baik dengan anak:
1. Kontak mata

Salah satu cara berkomunikasi yang baik dengan anak adalah kontak mata. Kontak mata penting dalam berkomunikasi. Usahakan kontak mata antara anak dan orangtua sejajar. Misalnya, ketika kita sedang berkomunikasi dengan anak sebaiknya tidak sedang berdiri, karena kontak mata sulit terjadi dan komunikasi menjadi kurang efektif. Jika kontak mata terjadi, orangtua bisa menyampaikan maksudnya dengan baik, serta dapat meyalurkan energi positif kepada anak.

2. Bicaralah dengan jelas dan singkat
Cukup berbicara dengan jelas dan singkat apa yang ingin disampaikan, agar anak bisa langsung mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Jika anak belum juga paham, maka ulangilah dengan perlahan. Dibutuhkan kesabaran hingga anak benar-benar mengerti.

3. Jadilah pendengar yang baik
Sediakan waktu ditengah kesibukan bekerja untuk mendengar keluhan anak. Biasanya orangtua hanya maunya didengarkan dan dituruti oleh anak. Saat ini belajarlah mendengar keluhan anak. Bisa jadi masalah besar justru muncul karena orangtua yang mengabaikan keluhan anak.

4. Berikan pujian kepada anak
Kata-kata positif berupa pujian dibarengi sentuhan fisik dapat memunculkan perasaan nyaman pada anak. Dengan demikian, anak akan semakin bersemangat bercerita kepada orangtua.

5. Sesuaikan dengan usia anak
Cara berkomunikasi dengan anak prasekolah dan anak usia sekolah tentu berbeda, karena tingkat perkembangannya juga berbeda. Anak prasekolah biasanya tidak perlu komunikasi yang panjang dan bertele-tele, cukup dengan kalimat ringan dan sederhana, karena daya serapnya juga masih sederhana. Anak usia sekolah biasanya butuh respon nonverbal yang lebih banyak, misalnya jika ia sedang berbicara dengan kita, maka kita harus langsung merespon, dengarkan dia yang sedang berbicara. Dengan respon ini anak merasa bahwa orangtuanya mendengarkan dan mengerti perasaan mereka.

6. Sesuaikan dengan karakter anak
Karakter anak yang perlu menjadi perhatian adalah anak ekstrovert dan introvert. Anak ekstrovert lebih terbuka dan ekspresif,biasanya orangtua tidak perlu banyak bertanya. Orangtua cukup menjadi pendengar yang baik dan memberikan tanggapan sembari mengarahkan anak dengan menyelipkan pesan-pesan moral. Sedangkan anak introvert agak sulit mengungkapkan isi pikirannya dan cenderung lebih pendiam. Dibutuhkan sedikit usaha orangtua untuk memancing pertanyaan agar anak introvert mau berkomunikasi.

Kebanyakan orangtua belum paham betul bagaimana seni dan cara berkomunikasi yang baik dengan anak. Orangtua yang cenderung malas berpikir, biasanya kurang variatif dalam mengolah pertanyaan untuk berkomunikasi lebih dalam dengan anak. Padahal ini adalah kunci dalam menggali apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak. Kemudian, jadilah pendengar yang baik.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar