Depresi adalah penyakit suasana hati yang ditunjukkan dengan perasaan sedih
yang mendalam. Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena rasa kehilangan,
rasa bersalah, atau akibat kejadian sedih lainnya yang kadarnya
berlebihan dan terjadi dalam jangka waktu lama. Tidak hanya orang
dewasa, anak pun juga bisa mengalami depresi. Selama ini tidak mudah
untuk mendiagnosis kondisi tersebut pada anak.
Namun baru-baru ini, ilmuwan telah menemukan bahwa sampel air liur dapat digunakan untuk mendiagnosis depresi pada anak-anak. Tes tersebut berfungsi untuk menguji kadar hormon stres, kortisol, pada anak. Metode itu dapat membantu praktisi kesehatan untuk membedakan apakah anak mengalami kecemasan biasa ataukah depresi. Sementara, analisis kortisol dapat mempermudah diagnosis depresi pada anak, gejala-gejala tertentu juga perlu diwaspadai.
Berikut gejala depresi pada anak yang harus Anda ketahui, antara lain:
1. Bermasalah dengan sekolah
Menolak untuk pergi sekolah atau berpura-pura sakit bisa jadi merupakan sinyal yang menandakan depresi pada anak. Gangguan mood itu juga menyebabkan anak semakin sulit berkonsentrasi di kelas. Jika Anak menunjukkan perilaku seperti itu, orangtua harus waspada.
2. Sering ngambek
Jika anak Anda sering sekali terlihat putus asa, itu adalah tanda utama depresi. Menurut catatan dari National Institute of Mental Health, anak yang mengalami depresi biasanya akan sering merajuk, sering ngambek dan kesal. Selain itu, mereka juga mudah kehilangan minat pada hal-hal yang seharusnya menyenangkan.
3. Merasa nyeri dan sakit tanpa tahu sebabnya
Depresi pada anak terkadang menyebabkan mereka merasa pening atau mulas, yang tak akan bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Kondisi ini berbeda dengan berpura-pura sakit karena gejalanya benar-benar nyata. Penyebabnya bukan serangan bakteri atau virus melainkan faktor psikologis.
4. Terus-terusan menempel pada orang tua
Ketergantungan yang berlebihan, seperti selalu menempel pada orang tua, bisa jadi merupakan tanda-tanda depresi pada anak. Anak-anak yang merasa depresi bahkan terkadang memiliki ketakutan irasional bahwa orangtua mereka akan meninggal.
5. Tampak tidak berenergi
Depresi dapat memengaruhi energi anak, mengakibatkan mereka terlalu banyak tidur atau pada beberapa kasus justru menyebabkan insomnia. Gangguan suasana hati itu juga berpengaruh buruk pada nafsu makan, menyebabkan nafsu makan berlebih atau sebaliknya. Mereka bisa saja ingin makan terus menerus atau tak ingin makan sama sekali.
Meskipun anak Anda baru balita, emosinya sangatlah nyata. Para ahli meyakini bahwa makin banyak orang tua memberi perhatian pada perasaan anaknya, maka makin baiklah kemampuannya untuk mencari bantuan pada depresi. Jadi, jika buah hati Anda mulai mengucapkan kalimat yang aneh seperti ingin bunuh diri, itu bukan bercanda. Perhatikan kalimat tersebut dengan serius, kemudian segera mencari tahu penyebabnya. Ini adalah poin penting untuk diingat ketika Anda mendekati anak Anda. Depresi kanak-kanak dapat mempengaruhi prospek masa depan anak Anda juga. Jaga kesehatan mental anak agar tidak berpengaruh di masa depannya.
Sumber: kesekolah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar