Kamis, 08 Desember 2016

Pentingnya Peran Orangtua dalam Membentuk Prestasi Anak

Semua orangtua pasti menginginkan anaknya berprestasi di sekolah. Sayangnya, tidak semua anak memiliki ambisi yang besar untuk meraih prestasi. Orangtua sering memberikan target terhadap anak secara berlebihan, akibatnya akan membuat anak tertekan ataupun stres. Ujung-ujungnya, anak menjadi tidak nyaman untuk belajar. Jadi, apa yang harus dilakukan orangtua?
Lihat potensi dan bakat anak

Ada dua hal yang harus dilakukan orangtua untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam anak. Jika memang kemampuan anak hanya rata-rata, jangan dipaksa untuk meraih prestasi sampai di atas rata-rata. Demikian juga untuk anak yang dibawah rata-rata, tidak boleh dipaksakan untuk melebihi batas itu. Namun, bukan berarti jika kemampuan si anak di atas rata-rata, potensinya tidak dapat dikembangkan. Selain batas kemampuan itu, orangtua juga perlu mengetahui bakat atau potensi yang dimiliki anak.

Mengarahkan dan membimbing anak

Setelah mengetahui potensi dan bakat anak, serta kemampuannya. Orangtua harus mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan yang diminatinya. Dalam hal ini, orangtua harus menyesuaikan dengan jenjang pendidikan dan umur anak. Untuk anak yang masih duduk di SD, harusnya orangtua tidak perlu memberikan target tertentu. Karena pada usia itu, anak senang belajar untuk bersosialisasi dan bermain. Tapi, mulai SMP, orangtua harus mulai memikirkan dengan cermat kondisi anak-anaknya.

Fasilitasi dan selalu mendukung anak

Fasilitas ini bisa berupa apa saja, tidak harus berbentuk barang atau materi. Memberi kesempatan anak untuk anak mengembangkan bakatnya atau memberikan dukungan juga bisa dikatakan fasilitas dari orangtua. Ketika anak diberi kesempatan serta kebebasan untuk melakukan hal-hal yang disukai, mereka akan senang hati memberikan yang terbaik. Hasilnya, anak bisa memenuhi harapan orangtua.

Tentukan bersama tanpa paksaan

Target yang diberikan kepada anak hendaknya ditentukan bersama-sama oleh orangtua dan anak. Orangtua jangan sampai merasa paling berhak menentukan sendiri target pada anak, karena anaklah yang menjalani, jadi anak harus dilibatkan. Ada beberapa dampak positif melibatkan anak dalam menentukan target, antara lain anak bisa menentukan sendiri batas maksimal yang mampu dia raih.Selanjutnya, anakpun juga merasa dihargai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar