Senin, 06 April 2015

Yuk Ajari Anak Menerima Kekalahan dengan Cara Ini

Menang atau kalah dalam kompetisi adalah wajar. Namun, tidak semua orang bisa menerima kekalahan itu dengan wajar. Tidak sedikit pula orang yang mengalami kekecewaan berlebihan saat mendapatkan kekalahan dan mencoba segala cara untuk menang. Agar ini tidak terjadi kepada anak, ajari dia untuk bisa menerima kekalahan dengan cara ini.

1. Luapkan perasaan 
Ajarkan pada anak Anda untuk mengekspresikan kekalahan. Biasanya anak akan menangis, memukul, menendang bahkan berteriak. Meskipun sulit untuk menjaga perasaan saat kalah akan tetapi dengan mendampingi untuk meluapkan perasaan kekalahan yang sedang dialami, Anda akan mendampingi dan mencintainya akan membuatnya kembali percaya diri.

2. Akui kekurangan 
Akui kekurangan bukan berarti bahwa anak tidak jago melainkan mengajarinya untuk rendah hati, menghargai orang lain dan menerima sebuah kekalahan sebagai proses belajar. Dengan demikian tidak ada yang salah dengan sebuah kekurangan sehingga Anda dapat memastikannya anak dapat mengenal dirinya dengan kekurangan yang dimiliki.

3. Pahami kekalahan 
Kalah bukan berarti tidak juara. Pemahaman ini yang harus diberikan pada anak. Anda dapat mulai menjelaskan bahwa hasil akhir dari kompetisi bukan berarti tidak menjadi juara melainkan untuk tetap bersemangat, itu hanya sebuah permainan dan perjalanan masih panjang. Orang tua harus memahami bahwa kompetisi bukan karena hasil akhir sehingga Anda pun akan mengajarkan anak untuk menghargai upaya untuk berprestasi.

4. Hargai kerja keras anak 
Atmosfer dari lingkungan sekitar akan membantu dalam menerima kekalahannya sehingga peranan orang tua dalam menerima kekalahan anak. Mengatasi kekalahan bahwa kalah bukan berarti tidak menang melainkan proses kerja keras dan usaha, ketika anak mulai dihargai hasilnya akan membantu dalam segala prestasi untuk membuatnya percaya diri.

5. Fokus pada proses 
Memberikan motivasi ketika anak sedang berusaha keras meraih juara adalah salah satu cara yang terbaik akan tetapi apabila anda terlalu fokus pada hasil akhir yaitu menang atau kalah maka anak anda akan terbebani. Sehingga ajarkan anak anda untuk menghargai sebuah proses bukan hasil akhir, dengan begitu dia lebih mudah menerima kekalahan .

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar