Jumat, 20 Februari 2015

Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

Tahun Baru Imlek adalah perayaan terpenting kaum Tionghoa dalam menyambut tahun barunya dalam kalender Lunar Cina. Kaum Tionghoa menganggap tahun Imlek sebagai titik permulaan dalam menentukan nasib dan kehidupannya dalam tahun yang akan datang. Biasanya kaum Tionghoa juga akan mencuci dan membersihkan rumah dengan harapan menghalau nasib buruk pada tahun lalu dan juga menyediakan rumah mereka sebagai tempat nasib baik pada tahun akan datang. Itu hanya sejumlah kecil kebiasaan yang terjadi saat perayaan Imlek.

Jika warna merah identik dengan keberanian, lantas bagaimana makna warna merah bagi warga Tionghoa? Mengingat ketika Hari Raya Imlek tiba, maka semarak warna merah bertebar dimana-dimana. Mulai dari pakaian, bungkus makanan, pernak-pernik hingga angpao pun tidak bisa dilepaskan dari warna merah.

Warna merah pada busana imlek, akan menambah kesan anggun untuk si pemakai. Selain diterapkan pada kebiasaan berbusana, warna merah juga banyak digunakan untuk menata interior.

Nuansa merah imlek tidak hanya dapat diaplikasikan pada interior ruang tamu, tetapi ruang makan juga menjadi tempat yang tepat. Warna merah pada ruang tamu dipercaya akan membuat penghuni semakin berselera saat menikmati hidangan Tahun Baru Cina yang Anda sajikan.

Merah sebagai warna primer, warna emas kemudian menyertai sebagai warna sekunder yang membentuk ornamen-ornamen cantik pada barang-barang khas Imlek. Warna emas bermakna keagungan, dahulu, emas adalah warna baju kebesaran yang sering dikenakan para kaisar. Ada pula yang mengaitkan legenda lampion merah bertulis emas sebagai pengusir Nian, seekor naga buas.

Sedangkan warna merah menurut mitos kebudayaan Tionghoa, ternyata melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera dan membawa hoki. Selain itu, warna merah juga membawa semangat baru yang menyala-nyala di awal tahun baru.

Jadi, itulah alasan mengapa saat imlek identik dengan warna merah.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar