Senin, 05 Oktober 2015

Mengenal Lebih Dekat Tentang Jenis Batik Indonesia

Batik telah mencatatkan namanya di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB pada 2 Oktober 2009 lalu, sebagai Warisan Budaya Dunia yang berasal dari Indonensia. Batik juga mencirikan corak budaya dan khas daerah tertentu. Umumnya masyarakat Indonensia hanya mengenal batik itu hanya berada di Pulau Jawa saja, namun ternyata batik kini ada di berbagai daerah. Batik merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Berbagai daerah kini berlomba melestarikannya. Batik daerah disesuaikan dengan corak budaya dan ciri khas masing-masing daerah.

Berikut beberapa jenis batik yang dimiliki Indonesia:
1. Batik Jogja
Batik tidak lepas dari sejarah kerajaan Yogyakarta, dimana pada zaman dahulu batik ini hanya digunakan oleh kalangan bangsawan saja di Yogyakarta, seperti keluarga keraton, akan tetapi saat ini siapa saja bisa menggunakan Batik Jogja. Sampai sekarang juga ada batik tertentu yang hanya dipakai oleh keluarga keraton saja. Dari berbagai jenis motif batik Yogyakarta ada beberapa yang paling dikenal yaitu motif kawung, motif parangkusumo, motif truntum, motif tambal, motif pamiluto, motif parang, motif liris, motif udan nitik, dan sebagainya.

2. Batik Solo
Kota Solo hampir identik dengan Yogyakarta dimana banyak sekali mempunyai kerajinan khas daerah. Salah satunya yang terkenal adalah kerajinan batik. Solo merupakan daerah penghasil batik yang terkenal di Indonesia, dan mempunyai pusat batik yang berada di kampung Laweyan. Ada beberapa motif dari batik Solo yang terkenal yaitu batik motif sidoasih, motif raturatih, motif parangkusuma, motif bokorkencana, motif sekarjagad, motif ceplok dan motif ganggong.

3. Batik Indramayu
Dilihat dari polanya batik Indramayu merupakan tergolong dalam kategori batik pesisir. Batik ini berbeda dengan batik solo maupun batik yogyakarta. Merupakan kolaborasi budaya Jawa dan Sunda. Sering dipanggil Batik Dermayon. Karakter dari baik Indramayu yaitu memiliki ciri nuansa flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Beberapa motif terkenal dari batik Indramayu adalah motif etong, motif kapal terdampar, motif ganggeng, motif kembang gunda, motif swastika, motif merak ngibing, dan motif kereta kencana.

4. Batik Cirebon
Pada batik Cirebon motif yang terkenal adalah motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan untuk pembawa kesuburan, serta pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua melukiskan awan gelap yang memiliki kandungan air hujan, pemberi penghidupan, sedang warna biru muda melambangkan makin cerahnya kehidupan. Motif ini sedikit banyak terpengaruh oleh budaya Islam bercampur dengan budaya Cina yang dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok yang kapalnya bersandar di pelabuhan Cirebon.

5. Batik Bali
Di pulau Dewata Bali yang terkenal dengan arca dan pura-nya, industri batik merupakan sebuah kerajinan yang baru. Dimulai pada tahun 1970, industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar. Teknik yang diggunakan adalah dengan menggunakan alat tenun manual terkenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Bali memiliki berbagai macam design, motif dan corak asli. Banyak desain batik khas Bali telah lahir yang biasanya dipadukan dengan motif batik yang ada dari berbagai wilayah di Tanah Air dan pengaruh motif China. Perpaduan motif yang biasa dilakukannya adalah mengambil ornamen khas Pulau Dewata, seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Kemudian memadukan dengan motif dari daerah luar Bali yang biasanya berbentuk flora.

6. Batik Pekalongan
Batik Pekalongan mempunyai motif asli yang dinamakan Jlamprang, yaitu suatu motif semacam nitik yang tergolong motif batik geometris. Mungkin motif ini merupakan suatu motif yang dikembangkan oleh pembatik keturunan Arab karena pada umumnya orang Arab yang beragama Islam tidak mau menggunakan ornamen berbentuk benda hidup, misalnya binatang atau burung. Mereka lebih suka ragam hias yang berbentuk geometris.

7. Batik Madura
Batik tulis Madura terkenal dengan karakternya yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri. Beberapa jenis motif batik Madura yang terkenal adalah motif daun, motif burung, motif bunga, motif serat kayu, dan motif tanjung bumi.

8. Batik Minangkabau
Batik Minangkabau terkenal dengan sebutan baik tanah liat, dikarenakan pada proses pembuatannya, kain pertama-tama direndam bersama dengan tanah liat selama seminggu, kemudian dicuci dan diberi pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan, sesuai dengan motif dan corak yang dibuat. Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, dikarenakan menurut asal-usulnya batik Minangkabau dibawa oleh para pedagang Cina yang berdagang di daerah Minangkabau. Namun sekarang selain motif Cina diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, dan kipas.

9. Batik Tasikmalaya
Motif batik Tasikmalaya sangat terpengaruh dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu motif khas dari batik Tasik adalah perpaduan dari nuansa alam yaitu flora dan fauna di alam sekitar, dengan ciri khas warna yang lebih terang. Motif batik Tasik yang terkenal adalah motif batik sukapura, motif batik sawoan dan motif batik tasik.

10. Batik Banyumas
Motif dari batik Banyumas sebagian besar terpengaruh dari motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: sekarsurya, sidoluhung, lumbon (lumbu), jahe puger, cempaka mulya, kawung jenggot, madu bronto, satria busana, pring sedapur, gabah mawur, jagadan, isen laut, udan riris, dan lainnya.

Banyak Hal yang dapat dilakukan untuk mencintai batik sebagai warisan budaya bangsa yang memiliki nilai estetika tinggi. Mulai dari memperkenalkan batik pada masyarakat, pengembangan usaha batik tradisional ke daerah-daerah, sampai pada bentuk yang paling sederhana, tidak malu untuk memakai batik.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar