Dunia
belajar anak tentu tidak selamanya hanya berkutat dengan permainan dan
imajinasi saja. Ada banyak hal yang bisa diperoleh dalam dunia belajar
mereka. Jika kebanyakan orang dewasa menganggap bahwa dunia belajar
adalah dunia yang serius, maka hampir semua anak memiliki persepsi bahwa
belajar haruslah menyenangkan sehingga orang tua atau pendidik
diharapkan mampu memberikan metode pembelajaran yang berbeda bagi tiap
anak agar sesuai dengan karakter dan minat serta bakat yang dimilikinya.
Belajar memang bisa dilakukan melalui buku-buku pelajaran, tetapi anak-anak merasa jauh lebih menyenangkan jika belajar sambil bermain daripada belajar dalam bentuk lain. Kenapa anak-anak lebih suka belajar sambil bermain? Sebenarnya ada beberapa alasan untuk hal ini disamping keinginan mereka untuk belajar. Belajar bisa membuat seorang anak merasa bosan. Tapi jika pelajaran itu menyenangkan, anak-anak tidak akan malas untuk berpartisipasi dalam pelajaran itu. Sambil belajar, anak-anak juga ingin melompat dan memiliki waktu yang banyak untuk bermain.
Sebagai orang tua, semakin banyak hal yang bisa Anda ajarkan melalui permainan, maka semakin banyak pula kebahagiaan dan pengetahuan yang akan anak Anda dapatkan nantinya. Sementara beberapa keterampilan perlu diajarkan secara formal, misalnya seperti matematika dan pelajaran membaca, masih ada cara yang lebih bagus yang bisa anda ajarkan melalui permainan. Itulah dunia belajar anak yang mereka sukai.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka memberikan pendidikan kepada anak dengan cara yang mengasyikkan.
1. Bentuk konsep
Bentuklah konsep dunia belajar anak sesuai dengan minat dan bakatnya. Jika anak menyukai kegiatan menggambar, ajaklah ia berkomunikasi dengan baik saat sedang menggambar karena dalam keadaan seperti ini, anak akan lebih mudah menerima pengarahan, penjelasan, dan pemberian materi ajar yang sebetulnya akan sulit diterima jika ia tidak sedang dalam keadaan tertarik ke dunia menggambarnya.
2. Gunakan media anak
Gunakan beberapa media yang sesuai dengan dunia anak, seperti media permainan, mainan anak, alat tulis atau alat-alat lain yang disukai anak, dan kenalkan anak pada lingkungannya. Pengenalan anak kepada lingkungan tidak harus dilakukan dengan membawa anak ke suatu tempat yang berkondisi sosial, namun orang tua juga bisa mulai memberikan pengenalan melalui media buku cerita, dongeng atau permainan yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya.
3. Temani anak saat bermain
Selain untuk mengawasi bagaimana kegiatan anak, apa saja perkembangan yang sudah diperoleh dari kegiatan bermain anak, dan hal lain yang berhubungan dengan pendidikan anak, orangtua juga bisa menjalin hubungan komunikasi dan kasih sayang yang hangat dengan anak sehingga anak merasa dirinya ditemani, disayangi, dan dihargai. Penghargaan dan komunikasi seperti ini sangat penting untuk membentuk karakter anak yang kuat dan tangguh sebab anak bisa bermain sendiri dan merapikannya lagi setelah selesai bermain bersama orang tuanya.
sumber: kesekolah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar