Menghadapi anak yang selalu mengadu diperlukan sikap yang tenang, jangan gegabah
mengambil sikap dan koreksilah keterangan selengkapnya dari segala
sumber. Yang perlu diingat, saat mengadu, anak hanya ingin mencurahkan
perasaannya saja. Nah, tidak semua pengaduan harus ditanggapi karena
bisa membuat karakter anak tidak baik. Ini solusi mengatasinya.
Mengapa Dia Mengadu?
Psikolog anak Jerry Wyckoff, penulis buku Discipline Without Shouting or Spanking, mengatakan; Sebenarnya penyebab anak mengadu itu sama saja seperti orang dewasa. Mereka ini menunjukkan kekuatannya, meningkatkan rasa percaya diri atau hanya sekadar ingin diperhatikan. Mengadu bisa membuat seorang anak merasa lebih di atas anak yang lain, agar lantas lebih disukai oleh orangtua maupun gurunya di sekolah. Sisi positif dari kebiasaan mengadu adalah, tindakan ini menandakan anak sudah memahami aturan dan bisa membedakan hal yang baik dan yang tidak. Namun, mengingat anak-anak di usia prasekolah masih dalam tahap belajar menyelesaikan masalah dan bagaimana mengatasi konflik, mengadu sering juga dijadikan mereka sebagai solusi ketika mengalami masalah.
Lihat Situasinya
Sebelum menanggapi pengaduan anak, ada baiknya Anda lihat dulu situasinya. Anak-anak perlu belajar bahwa mengadu itu belum tentu baik, tapi mereka juga perlu merasa aman untuk meminta bantuan apabila diperlukan. Masalahnya, anak-anak masih belum bisa mengerti bahwa yang dilihat itu memang perlu diadukan atau tidak. Ajarkan mereka untuk mengadu ketika apa yang dilihat itu berbahaya, bukannya karena dia kesal melihatnya.
Hindari Memberi Hukuman
Pada beberapa situasi, pengaduan anak mungkin tidak relevan. Dalam hal ini, tidak perlu sampai menghukum anak yang mengadu. Kembali lagi, anak mengadu supaya dia dapat kekuatan lebih. Kalau Anda memihak anak yang mengadu, itu sama saja Anda membenarkan kebiasaan ini, karena sudah membantunya mencapai apa yang dia mau. Selain itu, Anda juga bisa terperangkap memperlakukan anak yang lain dengan tidak adil, jika ternyata anak yang mengadu itu melebih-lebihkan ceritanya.
Alihkan Tindakan Pada Saat Terjadi
Kalau anak-anak sering saling mengadukan saudaranya hampir setiap hari, salah satu cara paling jitu adalah menyibukkan mereka sehingga lupa untuk mengadu. Jadi, sewaktu salah satu dari mereka datang membawa kabar bahwa saudaranya sedang berbuat nakal (tapi tidak berbahaya), Anda bisa memintanya untuk menggambar apa yang dilakukan saudaranya itu di kertas. Lalu kalau sudah selesai ditaruh di meja untuk Anda lihat kemudian. Kemungkinan, anak itu akan merasa usahanya tidak berhasil. Tekankan padanya bahwa kamu lebih senang mendengarkannya bercerita tentang apa yang dia lakukan, ketimbang apa yang dilakukan oleh saudaranya.
Cari Jalan Lain
Saat anak mengadu, Anda bisa mengajaknya bicara dan membahas apa yang sebenarnya terjadi. Setelahnya, mengajaknya untuk mencari solusi untuk masalah itu.
Dalam menanggapi anak yang suka mengadu, seperti banyak situasi lainnya dengan anak-anak, Anda harus berhati-hati. Menyeimbangkan upaya untuk mengurangi sikap mengadu yang mengganggu dengan membuat anak-anak merasa mereka dapat berbicara kepada Anda tentang masalah tidaklah mudah, tetapi ini layak dilakukan dengan tepat.
sumber: kesekolah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar