Balita merupakan usia emas seorang anak. Pada usia ini, si kecil mudah
menyerap informasi, karena kemampuan belajar dan daya tangkapnya yang
masih sensitif. Akibatnya, jika si kecil mendengar hal positif maupun
negatif, dia akan mudah menirunya. Yang jadi masalah, bagaimana bila
buah hati jadi sering berkata kasar ? Lingkungan adalah tempat bagi
anak-anak kita untuk mengembangkan potensinya ataupun untuk sekedar
mencoba hal-hal yang baru. Sifat alami dari seorang anak adalah sering
meniru sikap dan juga perilaku lingkungan sekitarnya. Hidup disebuah
lingkungan yang cenderung lebih keras,bukan tidak mungkin dapat membuat
anak jadi sering bersikap kasar secara verbal. Pada setiap kali anak
merasa tidak nyaman,kata-kata kasar dapat langsung keluar dari mulutnya.
Perilaku anak seperti itu terkandang membuat orang tua merasa khawatir. Apa sebenarnya yang harus dilakukan orang tua untuk menghadapi anaknya yang sering berbicara ataupun berperilaku kasar? Menurut Retno IG kusuma,seorang pakar psikologi mengatakan bahwa perilaku kasar anak bisa disebabkan oleh 2 hal.
1. Anak sedang mengimitasi ataupun meniru perilaku dari lingkungan sekitar,dari televisi ataupun dari sebuah game yang dimainkannya
2. Anak sedang melakukan sebuah proses mencoba-coba untuk dapat mengetahui reaksi dari lingkungan sekitarnya terhadap perilaku kasarnya tersebut
Lebih lanjut bahwa ada 2 respons yang biasanya akan diperlihatkan oleh orang tua,yaitu marah atau tertawa. Orang tua dari anak tersebut akan tertawa karena menganggap perilaku buah hatinya lucu,karena tidak menyangka anaknya bisa berbicara ataupun bertingkah kasar seperti itu. Sedangkan apabila orang tua marah itu dikarenakan memang dia menganggap sikap seperti itu sudah tidak wajar bagi seorang anak. Akan tetapi,pada saat seorang anak berbicara dengan kata-kata kasar,hal pertama yang mesti dilakukan oleh orang tua adalah selalu tetap bersikap tenang. Karena hal tersebut memang merupakan proses yang wajar dan juga positif,artinya anak Anda mempunyai kepedulian dengan lingkungan sekitarnya meskipun dengan cara yang tentu saja kurang tepat,jadi kita jangan memarahi anak.
Sebaiknya apabila anak berperilaku atau bertingkah baik,orang tua mesti memberikan sebuah reward. Dengan demikian sianak akan berpikir ternyata apabila berperilaku positifmaka orang tuanya akan merespons dan memberi perhatian. Reward juga memiliki tujuan untuk mempertahankan sikap baik dari anak Anda.
Selain itu,orang tua juga harus mengajak anak berbicara dan juga berdiskusi untuk mengarahkan pada mereka mana yang perilaku baik dan mana perilaku yang termasuk dalam kategori buruk.Orang tua perlu memfilter apa saja yang diterima oleh anak dari lingkungan sekitarnya dan selalu memantau perkembangan serta perilaku anaknya.
Memperlakukan anak dengan lembut dan kasih sayang akan membuatnya menjadi baik. Sebaliknya jika Anda sering marah dan bersikap kasar, memicu anak menjadi liar.
sumber: kesekolah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar