Senin, 17 November 2014

Sering Memuji Anak Lebih Banyak Buruknya Dibanding Manfaat

Ketika anak melakukan sesuatu hal yang hebat, sebagai orangtua apa yang Anda lakukan? Pasti Anda memujinya. Namun, sebaiknya berhati-hatilah untuk terlalu sering memuji mereka, karena salah-salah pujian ini justru memberi dampak buruk bagi mereka. Pujian atau labeling positif pada anak di satu sisi memang bisa membangkitkan semangat anak, tapi di sisi lain bisa juga memberi pengaruh buruk. Memberikan pujian kepada anak ternyata tidak selamanya baik.

Seorang psikolog terkemuka di Inggris, Stephen Grosz, mengungkapkan, terlalu memuji anak bisa merusak kepercaya anak. Sebaliknya, orangtua ataupun guru mengurangi memberikan pujian dan mengutarakan rasa dengan mengucapkan selamat kepada anak-anak agar berusaha lebih keras lagi.

Grosz mengatakan, pujian kosong sama buruknya dengan kritik yang tidak dipikirkan. Itu mengungkapkan ketidakpedulian terhadap perasaan dan pikiran anak. Memuji anak-anak bisa mengangkat perasaan harga diri kita hanya sesaat tapi tidak banyak melakukan untuk perasaan percaya diri anak-anak.

Jika Anda mengatakan pada anak yang percaya dirinya rendah bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan sangat bagus, maka mereka akan berpikir untuk selalu mengerjakan segala sesuatu sebaik mungkin dan harus membuat orang lain kagum.

Hal itu menyebabkan anak tidak berani mengambil tugas atau belajar sesuatu yang di atas standar dan lebih memilih mengerjakan yang mudah. Akibatnya, mereka enggan menerima tantangan baru. Padahal, tantangan diperlukan agar kemampuan kognitif, emosional maupun teknis semakin berkembang.

Grosz juga mengutip penelitian yang menunjukkan kalau anak-anak yang sering dipuji kemungkinan akan tampil buruk di sekolah. Daripada terlalu memuji anak, orangtua harus mencoba untuk membangun kepercayaan diri anaknya dengan lembut.

sumber: kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar