Rabu, 12 November 2014

Jadilah Pendengar yang Baik bagi Anak

Sebagian besar orang tua pendengar yang buruk bagi anak-anaknya. Benarkah? Bila ada suatu masalah yang terjadi pada anak, orang tua suka menyela langsung menasehati tanpa mau bertanya permasalahannya serta asal-usul kejadiannya. Sebagai orang tua ada kalanya kita perlu menjadi pendengar bagi anak-anak. Kemampuan ini menunjukkan kepada anak bahwa orang tua menerima apa yang dia katakan dan orang tua menghargai pandangan, ide dan perasaannya. Mendengar bukanlah aktivitas pasif tetapi merupakan salah satu aktivitas utama. Ketika orang tua memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, anak merasa dihargai, dicintai dan tumbuhlah kepercayaan diriya.

Berikut beberapa hal agar kita menjadi pendengar yang baik bagi anak: 
1. Luangkan waktu 
Hal dasar untuk menjadi pendengar yang baik adalah meluangkan waktu sesibuk apapun kita. Sediakanlah waktu khusus untuk mendengarkan cerita mereka dan pastikan mereka tidak merasa kekurangan waktu bersama kita.

2. Berikan pertanyaan 
Pancing kreativitas anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu membuat mereka bercerita lebih banyak. Berikan juga pertanyaan tentang apa yang telah ia pelajari dan lakukan hari ini.

3. Koreksi ucapan yang kurang benar 
Anak biasanya mengucapkan kata-kata dengan salah. Ketika mereka mengucapkan kata-kata dengan salah, jangan ditertawakan ataupun menirukannya. Jangan pula menggunakan bahasa kekanakan-kanakan yang tidak jelas dengan maksud menyesuaikan gaya bicara mereka. Jika kita melakukannya, kita telah memberikan contoh bahasa yang salah kepada anak. Begitu pula bila anak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, berikan koreksi pada mereka dan beri tahu bahwa kata-kata tersebut tidak pantas diucapkan.

4. Beri respon 
Jangan setengah-setengah memberikan saat menjadi pendengar yang baik. Berikan respon agar anak merasa bahwa kita tertarik dengan ceritanya. Tatapan mata dan gerak tubuh bisa menjadi indikasi bahwa kita merespon ceritanya. Ketika kita mendengarkan cerita anak sambil memasak ataupun melakukan aktivitas, pastikan kita memberikan kode bahwa kita mendengarkan meskipun kita tidak menatap matanya.

5. Berikan solusi 
Ketika anak menceritakan kenakalan teman-temannya, jangan mengompori mereka untuk bertindak nakal maupun membalas dendam. berikanlah solusi agar mereka dapat menyelesaikan masalah di sekolah atau taman bermain tanpa mengadu domba mereka. Katakanlah pula apa yang harus dilakukan ketika anak menghadapi sesuatu.

Ingat, orang dewasa adalah panutan bagi anak-anak. Maka berikan contoh baik kepada mereka.

sumber:  kesekolah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar