Penurunan daya ingat yang terjadi pada orang tua kerapkali dianggap sebagai
sesuatu yang wajar. Hingga kini masyarakat memang masih cenderung
berpandangan bahwa penurunan daya ingat adalah bagian tidak terpisahkan
dari proses penuaan yang terjadi. Pada dasarnya, penuaan tidak selalu
satu paket dengan penurunan daya ingat. Dengan kata lain, dengan
menjalani pola hidup yang sehat, kita bisa saja menua tanpa harus
kehilangan daya ingat kita. Oleh karenanya, pemakluman terhadap
penurunan daya ingat seiring bertambahnya usia bukanlah hal yang dapat
dibenarkan. Terlebih, jika terus dibiarkan, penurunan daya ingat bisa
saja berujung pada alzheimer. Sebagai tahap awal pencegahan terjadinya
penurunan daya ingat, pengenalan terhadap gejala-gejala menurunnya daya
ingat menjadi hal yang penting.
Penyakit Alzheimer merupakan gangguan otak yang bersifat progresif yang dimulai dengan kehilangan daya ingat dan akhirnya menuju pada demensia total (hilangnya daya ingat dan kemampuan kognitif) yang bisa berujung pada berkematian.Walaupun penyakit alzheimer kebanyakan diderita usia lanjut yaitu orang yang sudah berumur sekitar 58 tahun, akan tetapi juga perlu berhati hati bagi anda yang masih berusia di bawah umur kisaran 58 tahun, karena tidak menutup kemungkinan penyakit alzheimer akan menyerang orang yang masih belum lanjut usia.
Berikut beberapa gejala penurunan daya ingat yang patut diwaspadai:
1. Gangguan Daya Ingat
Gangguan daya ingat menjadi gejala pertama yang wajib diwaspadai. Pada tahap awal, sebelumnya daya ingat benar-benar menurun, gangguan daya ingat akan terjadi sebagai serangan pembuka.
2. Kemampuan Fokus Menurun
Seiring dengan daya ingat yang terganggu, penderita juga akan mengalami kesulitan untuk fokus terhadap apa yang biasa dikerjakan.
3. Kesulitan Melakukan Kegiatan Sehari-hari
Gejala ini ditandai dengan penurunan kemampuan melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari, termasuk berkomunikasi dengan menggunakan kalimat yang tepat.
4. Disorientasi
Gejala ini ditandai dengan kebingungan seputar orientasi waktu semisal hari, jam, dan tanggal, serta orientasi tempat. Penderita biasanya akan merasa bingung sedang berada di mana dan bagaimana mereka bisa sampai ke tempat itu, meski sebenarnya tempat itu sering ia kunjungi.
5. Mengalami Gangguan Visuospasial
Gangguan ini ditandai dengan kehilangan kemampuan membaca, menulis, dan bahkan mengenali sosok diri sendiri di cermin.
6. Perubahan Perilaku dan Kepribadian
Kehilangan kestabilan emosi dan mood berubah-ubah, hal ini biasa ditandai dengan marah-marah tanpa alasan yang jelas secara tiba-tiba dan menjadi lebih tergantung pada tiap anggota keluarga.
sumber: kesekolah.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Asam jawa atau nama ilmiahnya Tamarindus indica merupakan tanaman yang biasa di gunakan sebagai bumbu masakan Indonesia. Umumnya digunakan ...
-
Jika kita dengar ada anak hiperaktif dalam bayangan kita pasti anak itu selalu bertingkah berlebihan dan mengganggu. Sebenarnya apa itu hi...
-
Tanaman dengan nama latin Mintha Spacata ini merupakan salah satu herbal tertua dan paling popular yang berkembang diseluruh dunia. Tanaman...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar